Sepanjang tahun 2020, banyak sekali kejadian atau fenomena sains yang terjadi di Bumi ini. Setidaknya ada 5 berita sains yang menghebohkan masyarakat di tahun 2020 lalu.
Mulai dari munculnya virus corona dan pandemi covid-19, munculnya tanda kehidupan di planet venus hingga berita mengenai matahari buatan China. Berikut ulasannya.
Berita sains paling mengemparkan dan mempengaruhi kehidupan umat manusia di tahun 2020 ini tak lain adalah Virus Corona.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini disebut COVID-19.
Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China, pada akhir 2019 dan menyebar ke seluruh dunia. Hingga saat ini, virus ini telah menginfeksi 100 juta penduduk di dunia dengan kematian mencapai lebih dari 2 juta jiwa.
Sumber covid19.co.id di akses 25 Januari 2021
Di Indonesia sendiri kasus COVID-19 saat ini hampir menginjak 1 juta kasus dengan jumlah kematian lebih dari 28 ribu jiwa.
Sejumlah astronom masih terus mendalami kemungkinan itu setelah mereka mendeteksi gas di atmosfer Venus.
Gas tersebut diketahui sebagai gas fosfin, sebuah molekul yang terbuat dari sebuah atom fosforus dan tiga atom hidrogen. Di Bumi gas Fosfin ini diproduksi oleh bakteri yang berkembang di lingkungan yang kekurangan oksigen.
Profesor Jane Greaves dari Cardiff University dan timnya pertama kali mengidentifikasi gas fosfin di Venus ini menggunakan Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii.
Dari hasil penelitian ini, peneliti mengungkapkan tidak menemukan bentuk kehidupan yang sebenarnya di Venus.
Namun, jika kita berharap ada kehidupan di Venus lokasi adanya gas Fosfin itulah semestinya kita berharap dapat menemukannya
Tubuh manusia masih menyimpan banyak teka-teki yang menunggu untuk dipecahakan.
Tahun ini, para ilmuwan menemukan organ baru pada manusia, yaitu satu pasang kelenjar ludah yang terletak jauh di bagian atas tenggorokan.
Sebelum menemukan kelenjar tersembunyi ini, ilmuwan hanya menganggap bagian dari kelenjar ludah mikroskopis yang menyebar, dan tidak mengira ada organ di daerah ini di belakang hidung.
Kelenjar ini kemudian diberi nama kelenjar tubarial.
Rata-rata panjang kelenjar ini sekitar 1,5 inci (3,9 cm), dan mungkin berfungsi untuk melumasi dan melembabkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut.
Matahari buatan dari China ini sesungguhnya bukan secara harfiah adalah “matahari”, namun sebuah eksperiman reaktor fusi nulir yang reaksinya meniru reaksi yang terjadi di matahari.
Penelitian pada Reaktor yang disebut HL-2M Tokamak merupakan perangkat penelitian eksperimental fusi terbesar dan tercanggih di China.
Hasil dari penelitian reaktor HL-2M Tokamak ini diharapkan sebagai sumber energi dapat membantu China mencapai target produksi energi fusi yang akan dikomersialkan pada tahun 2050.
Bulan maret 2020 lalu, peneliti di Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) mendeteksi lubang terbesar di lapisan ozon yang pernah tercatat di wilayah Kutub Utara.
Lubang itu menutupi area kira-kira tiga kali ukuran Greenland dan berpotensi membuat orang yang tinggal di lintang utara jauh terpapar radiasi ultraviolet tingkat tinggi.
Menurut lembaga CAMS lubang ozon tersebut terbentuk akibat kondisi cuaca yang tidak lazim di wilayah Kutub Utara. Untungnya, lubang tersebut akhirnya menutup dengan sendirinya.