Khatulistiwa adalah garis imajiner yang membentang dari timur ke barat pada permukaan bumi dan persis setengah jalan antara Kutub Utara dan Selatan (titik utara dan selatan di Bumi).
Khatulistiwa juga membagi bumi menjadi belahan bumi utara dan belahan bumi selatan dan merupakan jalur lintang penting untuk keperluan navigasi seperti 0˚ dan semua pengukuran lain menuju utara atau selatan.
Karena lintang khatulistiwa bumi adalah 0˚ itu merupakan fitur penting di bumi untuk geografi serta navigasi dan eksplorasi dalam hal ini adalah titik awal untuk penelitian fitur planet berdasarkan lintang. Untuk referensi, garis bujur yang sesuai adalah Meridian.
Baca juga: Kondisi Geologis Indonesia dan Dampak yang Ditimbulkan
Equator bumi
Khatulistiwa adalah satu-satunya garis pada permukaan bumi yang dianggap sebagai lingkaran besar. Hal ini didefinisikan sebagai lingkaran yang digambar pada bidang (atau poros bulat seperti bumi) dengan pusat yang mencakup pusat bola itu.
Sehingga Equator memenuhi syarat sebagai sebuah lingkaran besar karena melewati pusat yang tepat dari bumi dan membagi menjadi dua garis lain dari lintang utara dan selatan khatulistiwa bukan merupakan lingkaran besar karena mereka menyusut saat menuju kutub. Saat panjangnya menurun, mereka tidak semua melewati pusat bumi.
Karena Bumi adalah poros bulat ellipsoid, itu sedikit melekuk di kutub dan menonjol di Khatulistiwa sebagai akibat gravitasi dan rotasi. Dengan demikian, diameternya di Khatulistiwa adalah 26,5 mil (42,7 km) lebih besar diameter kutub 7,899.80 mil (12,713.5 km).
Baca juga: Letak Geografis dan Astronomis Indonesia
Seperti diameternya, lingkar bumi juga sedikit lebih besar di Khatulistiwa karena tonjolan khatulistiwa. Sebagai contoh, di kutub lingkarnya adalah 24,859.82 mil (40.008 km), tetapi di khatulistiwa itu adalah 24,901.55 mil (40,075.16 km).
Selain itu, karena bumi adalah poros bulat dan lebih besar di Khatulistiwa, juga berputar lebih cepat pada porosnya daripada di tempat lain. Hal ini disebabkan karena ketika seseorang berada di khatulistiwa keliling kira-kira 24.000 mil atau 40.000 kilometer (untuk kemudahan) dan dibutuhkan 24 jam untuk bumi membuat satu putaran penuh.
Oleh karena itu, untuk menemukan kecepatan rotasi bumi, membagi 24.000 mil atau 40.000 km dengan 24 jam untuk mendapatkan 1.000 mil per jam atau 1.670 km per jam. Sebagai salah satu bergerak ke utara atau selatan di lintang dari Equator lingkar bumi berkurang dan dengan demikian kecepatan rotasi berkurang sedikit.
Iklim dan Equator
Khatulistiwa ini berbeda dari sisa dunia untuk lingkungan fisik serta aplikasi geografisnya. Yang terbesar dari perbedaan ini namun iklim sebagai terutama memiliki pola iklim yang sama sepanjang tahun. Pola dominan adalah hangat dan basah atau hangat dan kering sepanjang tahun. Sebagian besar daerah khatulistiwa juga ditandai sebagai yang lembab. Pola-pola iklim di Khatulistiwa adalah karena menerima radiasi matahari yang paling masuk.
Baca juga: Potensi sumber daya alam Indonesia
Sebagai salah satu bergerak menjauh dari daerah Khatulistiwa, radiasi matahari kurang (meskipun bergerak ke utara dan selatan dari Khatulistiwa) dan iklim lainnya dapat berkembang. Namun, karena iklim tropis di Khatulistiwa, wilayah ini merupakan salah satu yang paling keanekaragaman hayati di planet ini. Ini fitur sejumlah tanaman dan hewan dan merupakan rumah bagi daerah terbesar hutan hujan tropis di dunia.
Negara-negara di sepanjang Equator
Selain hutan hujan tropis yang lebat di sepanjang khatulistiwa, garis lintang melintasi melalui tanah dan air dari 12 negara. Beberapa negara-negara ini jarang penduduknya, tetapi yang lain, seperti Ekuador memiliki populasi yang besar dan memiliki beberapa kota terbesar mereka di Khatulistiwa.
Misalnya, Quito, ibukota Ekuador, terletak 0,6 mil (1 km) dari Khatulistiwa dan karena itu, pusat kota memiliki museum dan monumen yang menandai Khatulistiwa.