Berbicara pada diri sendiri yang dimaksud di sini adalah percakapan internal yang Anda lakukan dengan diri Anda sendiri. Percaya atau tidak, cara Anda berbicara kepada diri sendiri bisa memberikan perubahan yang besar terhadap bagaimana Anda merasa dan bertingkah laku.
Perlu disadari mengapa berbicara pada diri sendiri sangatlah penting dan Anda harus menyadari hal apa saja yang Anda bicarakan pada diri Anda. Jangan biarkan diri Anda gagal dengan cara berpikir seperti, “Saya selalu payah setiap olahraga, sehingga saya tidak perlu menjaga rutinitas olahraga saya.”
Untungnya, Anda dapat mengubah pembicaraan negatif terhadap diri Anda menjadi lebih positif.
Berikut adalah beberapa contoh tentang bagaimana mengubah percakapan negatif dengan diri Anda menjadi lebih positif, dan lebih mendukung.
Lain kali jika Anda menemukan diri Anda memiliki pemikiran negatif tentang berolahraga, buatlah upaya-upaya untuk membuatnya lebih positif.
Lakukan atau tidak sama sekali
Contoh: “Saya tidak jogging setiap hari minggu lalu. Saya sudah gagal berolahraga.”
Pemikiran positif: “Saya jalan 4 dari 7 hari minggu lalu; ini lebih baik daripada tidak jalan sama sekali.”
Meremehkan hal positif
Contoh: “Satu satunya alasan saya parkir jauh dari pintu masuk ke toko adalah karena saya tidak bisa menemukan tempat parkir yang lebih dekat.”
Pemikiran positif: “Saya parkir jauh karena saya suka berjalan; ini baik untuk saya, dan adalah aktivitas yang sehat untuk dilakukan.”
Meremehkan kemampuan sendiri
Contoh: “Saya tidak mampu berlari, sehingga saya memilih berjalan saja.”
Pemikiran positif: “Saya senang saya masih bisa berjalan meski saya tak sanggup berlari. Ini juga olahraga dan sama-sama sehat.”
Interpretasi negatif
Contoh: “Dokter menginginkan saya untuk melakukan tes kaki sebelum saya memulai olahraga yang lain. Hal itu berarti berolahraga itu buruk untuk kaki saya.”
Pemikiran positif: “Karena saya punya diabetes, saya selalu merawat kaki saya dengan baik. Saya senang karena dokter saya ingin memastikan bahwa olahraga tersebut baik untuk saya.”
Mencari-cari alasan
Contoh: “Saya tidak diizinkan oleh alam untuk berolahraga. Setiap saya mau jogging keliling kompleks, selalu hujan. Jadi saya tak bisa berolahraga”
Pemikiran positif: “Cuaca memang tak bisa diandalkan. Tapi saya senang karena saat hujan begini, saya bisa berolahraga di dalam ruangan saja.”