Stres tidak pernah lepas dari kehidupan Anda. Sayangnya, banyak orang yang tidak mengenali gejala stres yang muncul, hingga kondisinya pun semakin parah bahkan bisa menimbulkan masalah kejiwaan yang serius. Supaya hal itu tidak terjadi, sebaiknya ketahui beberapa ciri khas ketika Anda sedang stres.
Menurut pakar kesehatan jiwa, stres adalah suatu respons adaptif yang dihubungkan oleh karakteristik dan proses psikologis individu. Stres dapat terjadi pada seseorang saat ia berada di luar zona nyaman sehingga membuat tubuh menimbulkan respons yang berbeda dari biasanya. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang jadi stres. Namun, secara garis besar penyebabnya dibagi menjadi empat yaitu dari diri sendiri, orang-orang terdekat, pekerjaan, dan lingkungan sekitar. Contohnya, ketika menghadapi tuntutan kerja, bertengkar dengan pasangan, atau bahkan bisa tertekan akibat target yang Anda buat sendiri. Belum lagi jika orang-orang di sekitar Anda juga sedang merasa stres dan tertekan, bukan tidak mungkin hal ini menular pada Anda, lho.
Sebenarnya, stres akan menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh. Nah, hal ini tergantung dengan tingkat keparahan stres yang dialami. Stres itu dibagi menjadi 5 tingkatan, dari yang ringan hingga parah.
Pada tahap ini, stres masih dianggap normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Artinya, stres masih ringan, mampu diatasi dengan baik. Contohnya, ketika Anda gugup saat akan melakukan presentasi di depan umum. Anda akan tetap percaya diri untuk menyelesaikan masalah yang muncul dan mampu mengendalikan emosi dengan baik. Bahkan, hal ini tidak memengaruhi rutinitas harian, Anda masih bisa makan dengan lahap, tidur nyenyak, dan tetap semangat bekerja.
Hal ini ditandai jika stres yang dialami sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, kehilangan orang yang disayangi atau putus dari pasangan. Ketika tui terjadi, akan muncul berbagai emosi negatif, seperti marah, kecewa, sedih, atau putus asa. Biasanya, orang yang berada di kondisi ini akan mulai merasa tidak sanggup menahan stres dan tekanan yang ada. Maka itu, sudah mulai muncul berbagai perubahan fisik misalnya, badan lesu, tidak bertenaga, jantung berdebar, dan otot menegang sehingga menyebabkan nyeri.
Jika stres tahap sebelumnya tidak mampu diatasi, emosi negatif akan terus bermunculan dan akhirnya jadi semakin parah. Nah, gejala yang paling khas dari stres tingkat ketiga adalah perubahan fungsi tubuh. Orang dengan stres tingkat ini biasanya sering susah tidur (insomnia), timbul gangguan pencernaan, seperti gangguan asam lambung dan sering buang air besar atau buang air kecil tidak teratur. Jika orang yang mengalami stres ini memiliki kondisi lain, maka gejala penyakit tersebut akan semakin memburuk.
Stres pada tingkat ini, umumnya sudah sangat sulit diatasi dan menandakan kondisi yang kritis. Pasalnya, emosi negatif sering kali muncul tanpa Anda sadari sehingga membuat Anda sulit untuk fokus pada suatu hal. Selain itu, stres juga dapat mengganggu proses kimia di otak, sehingga mengganggu fungsi kognitif. Bila tak segera ditangani, gejala stres makin parah dan bisa berubah menjadi depresi, serangan panik, gangguan kecemasan, atau gangguan bipolar. Bahkan, membuat seseorang melakukan percobaan bunuh diri supaya terbebas dari rasa stres.
Tingkatan ini menandakan stres yang dialami tak kunjung membaik dan akhirnya kian buruk. Orang dengan kondisi ini, akan menarik diri dari kehidupan sosial, tidak dapat melakukan aktivitas harian dengan baik, dan merasa kesakitan sepanjang hari. Semakin cepat stres ditangani, semakin cepat pula pemulihannya. Namun, jika stres sudah sangat parah, biasanya akan membutuhkan pengobatan yang cukup lama. Hal ini bisa membuat pengidapnya kian tertekan bahkan putus asa, karena menganggap mereka tak ada harapan untuk sembuh.
Jika Anda mengalami gejala stres dan sulit untuk mengatasinya, segera melakukan pemeriksaan pada ahlinya, seperti psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Biasanya, untuk stres tingkat kedua dan ketiga, Anda bisa minta bantuan psikolog. Sementara untuk stres tingkat keempat dan kelima, Anda perlu perawatan khusus dari dokter spesialis kejiwaan.
Stres yang dibiarkan begitu saja bisa berkembang menjadi depresi dan menimbulkan berbagai gejala psikosomatik. Psikosomatik adalah gejala fisik yang terjadi akibat adanya gangguan kejiwaan. Contohnya, saat Anda stress akan muncul gejala seperti sakit kepala, nyeri perut, nyeri punggung, dan masalah lainnya yang bisa mengganggu aktivitas. Untungnya, stres bisa Anda hindari dan metode ini saya sebut sebagai manajemen stres. Nah, beberapa cara untuk mengelola stres yang setiap hari Anda hadapi cukup mudah dilakukan, antara lain:
1. Pahami diri sendiri dan cari tahu penyebabnya
Langkah awal untuk mengatasi stres adalah mencari tahu apa pemicu atau penyebab stres. Mulailah cari penyebab dari perubahan yang Anda rasakan, seperti mengapa Anda jadi tidak fokus atau sulit tidur belakangan ini. Kemudian, perlahan-lahan Anda mesti melatih kemampuan dalam mengendalikan emosi, berusaha untuk terus berpikiran positif, dan memotivasi diri sendiri.
2. Mencari motivasi dari lingkungan
Anda tentu tahu jika stres dapat menular, bukan? Ya, supaya Anda terbebas dari stres tentu Anda harus dikelilingi oleh orang-orang yang berpikiran positif. Terciptanya pikiran positif mampu mengubah cara berpikir Anda sehingga menganggap masalah yang datang merupakan sebuah tantangan bukan beban.
3. Lakukan terapi relaksasi
Stres biasanya akan muncul ketika Anda sedang berusaha untuk mencari jalan keluar dari berbagai masalah. Bahkan rasa cemas dan ragu juga tidak bisa dicegah dan akhirnya membuat Anda kian tertekan. Nah, ketika ini terjadi yang mesti dilakukan Anda berusaha untuk tetap tenang. Coba atur pernapasan Anda, tarik napas dalam-dalam sambil menutup mata. Kemudian, buang secara perlahan sambil memikirkan hal-hal yang baik yang terjadi pada Anda. Latihan ini membuat Anda lebih rileks, fokus, dan mampu menentukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, Anda juga boleh meluangkan sedikit waktu untuk refreshing, seperti liburan atau melakukan hal yang disukai.
4. Coba olahraga
Olahraga bukan hanya menyehatkan tubuh tapi juga membuat suasana hati jadi lebih baik. Apalagi jika ditemani oleh orang terdekat Anda, suasana saat olahraga jadi makin seru. Pasalnya, saat Anda olahraga, tubuh akan meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon ini berperan untuk mengurangi rasa sakit, menciptakan perasaan tenang, dan bahagia.