Hujan merupakan fenomena yang bisa diamati sehari-sehari. Tahukan Anda berapa kecepatan air hujan ketika jatuh ke Bumi.
Situs The Weather Guys mengungkap bahwa kecepatan air hujan bergantung pada ukuran dari tetesan air hujan. Gravitasi juga menarik segala sesuatunya turun.
Sebagai objek jatuh, air hujanmengalami hambatan friksi yang melawan gaya gravitasi ke bawah. Bila gravitasi dan gesekan friksi seimbang, air hujan memiliki kecepatan jatuh ekuilibrium yang dikenal sebagai 'kecepatan terminal objek'.
Kecepatan terminal tergantung pada ukuran, bentuk dan massa tetesan hujan dan densitas udara. Ternyata, air hujan bukanlah seperti yang digambarkan kartunis, di mana bentuknya menyerupai buah pir. Seiring tetesan air hujan turun, mereka menjadi berbentuk seperti hamburger oleh kekuatan tarik udara yang mereka lewati. Tetesan hujan paling sedikit 0,5 milimeter (atau 0,02 inci).
Anda tidak akan menemukan tetesan air hujan lebih besar dari sekira seperempat inci dalam diameter. Lebih besar dari itu, jatuhnya akan pecah menjadi tetes yang lebih kecil karena resistansi udara.
Kecepatan terminal tetesan awan, yang biasanya sekira 10 mikron dalam radius atau 0,0004 inci, sekira 1 sentimeter per detik atau sekira 0,02 mil per jam. Sementara tetesan air hujan yang lebih besar, sekira seperempat inci atau kira-kira seukuran lalat rumah, memiliki kecepatan jatuh sekira 10 meter per detik atau sekitar 20 mph.
Kecepatan seperti itu bisa menyebabkan pemadatan dan erosi tanah oleh kekuatan dampaknya. Tetesan hujan memiliki ukuran yang berbeda, dan tetesan air hujan yang lebih kecil melaju sekitar 2 mph.