Pertanyaan yang konyol tapi sempat terlontar dari mulut seorang anak kecil yang sedang ikut mengisi bahan bakar bensin motor ayahnya. Mungkinkah pasokan BBM di Indonesia akan habis? Ayahnya menjawab seadanya saja, "Kalau nanti bensin di Indonesia habis, kan masih ada bensin dari negara lain". Anak kecil tadi pun hanya senyum mesem, seolah tak terlalu peduli jawaban ayahnya apa. Sementara saya yang berada di sebelah mereka malah kepikiran dan bertanya-tanya, akankah persediaan bahan bakar minyak (BBM) bisa habis? Setelah mengisi full bensin mobil, saya meluncur pulang. Tapi rasa penasaran saya ternyata tidak tertinggal di pom bensin Jalan Antasari tadi.
Rasa penasaran itu terus terbawa hingga saya tiba di tempat kos dan mulai mem-browsing berita-berita, info-info, atau referensi yang berkaitan dengan pertanyaan tadi, ya stok bensin. Akhirnya saya menemukan beberapa tulisan, berita, dan info yang berkaitan dengan pertanyaan Si Anak Kecil. Jawaban yang saya temukan ini terus terang saja cukup menegangkan, mengapa? Karena ternyata jawabnya adalah persedian dan pasokan bahan bakar minyak dunia ternyata dapat habis.
Lalu berapa tahun lagi? Nah ini yang mencemaskan saya, ternyata hanya dalam hitungan puluhan tahun saja! Eits.. nanti dulu, itu pasokan bahan bakar minyak dunia, lantas bagaimana dengan bahan bakar minyak Indonesia? Siap dengan jawabannya? Saya menemukan artikel berita yang ditulis beberapa bulan lalu, yaitu penjelasan wakil menteri ESDM, Pak Arcandra Tahar, yang menjelaskan tentang persediaan dan pasokan bahan bakar minyak di Indonesia. Dari estimasi beliau, ternyata cadangan persediaan bahan bakar minyak Indonesia itu akan surut dalam 12 tahun ke depan saja! Bayangkan cuma 12 tahun! Jadi kalau artikel tadi ditulis tahun 2016 maka 12 tahun ke depan itu adalah sekitar tahun 2028. Kenapa bisa demikian? Ternyata, prediksi tersebut salah satunya berkaitan dengan menurunnya usaha-usaha eksplorasi sumber tambang minyak di Indonesia.
Terus terang bagi saya yang awam rasanya tidak terlalu paham dengan isu ini, akan tetapi penjelasan Pak Arcandra tadi seolah membuka mata dan perhatian saya, bahwa selama ini aktivitas eksplorasi sumber minyak menurun sangat drastis, dari 70 aktivitas menjadi hanya 16 aktivitas saja. Dari situ saya jadi berpikir, rasanya riskan juga ya jika Indonesia yang begitu kaya akan sumber daya alam dan migas ini harus terpuruk penyediaan bahan bakar minyaknya hanya karena menurunnya kemampuan melakukan eksplorasi sumber minyak baru. Akan percuma itu semua pembangunan bandara, kereta api, jalan tol, dan pelabuhan laut, jika semua alat transportasinya mengalami krisis bahan bakar kan?
Rasa cemas, deg-degan, bercampur penasaran ini mustinya bisa terjawab dengan layak, salah satunya saya harus datang ke sebuah acara besar (convention & exhibition) yang mana di sana terdapat agenda yang membahas tentang krisis energi minyak dan gas tadi. Acaranya digagas oleh Indonesian Petroleum Association (IPA), yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center tanggal 17-19 Mei 2017. Mustinya di acara besar yang dihadiri baik oleh pemerintah dan pelaku usaha bisnis migas ini akan gamblang dibuka sebesar-besarnya informasi tentang energi dan migas kepada umum. Kalau saja saya bisa bertemu lagi dengan si anak tadi di pom bensin, maka saya akan sarankan Sang Ayah untuk bisa datang ke acara yang juga dibuka untuk umum ini, semoga pertanyaan si bocah pun bisa terjawab!
Pertanyaan yang konyol tapi sempat terlontar dari mulut seorang anak kecil yang sedang ikut mengisi bahan bakar bensin motor ayahnya. Mungkinkah pasokan BBM di Indonesia akan habis? Ayahnya menjawab seadanya saja, "Kalau nanti bensin di Indonesia habis, kan masih ada bensin dari negara lain". Anak kecil tadi pun hanya senyum mesem, seolah tak terlalu peduli jawaban ayahnya apa. Sementara saya yang berada di sebelah mereka malah kepikiran dan bertanya-tanya, akankah persediaan bahan bakar minyak (BBM) bisa habis? Setelah mengisi full bensin mobil, saya meluncur pulang. Tapi rasa penasaran saya ternyata tidak tertinggal di pom bensin Jalan Antasari tadi. Rasa penasaran itu terus terbawa hingga saya tiba di tempat kos dan mulai mem-browsing berita-berita, info-info, atau referensi yang berkaitan dengan pertanyaan tadi, ya stok bensin. Akhirnya saya menemukan beberapa tulisan, berita, dan info yang berkaitan dengan pertanyaan Si Anak Kecil. Jawaban yang saya temukan ini terus terang saja cukup menegangkan, mengapa? Karena ternyata jawabnya adalah persedian dan pasokan bahan bakar minyak dunia ternyata dapat habis. Lalu berapa tahun lagi? Nah ini yang mencemaskan saya, ternyata hanya dalam hitungan puluhan tahun saja! Eits.. nanti dulu, itu pasokan bahan bakar minyak dunia, lantas bagaimana dengan bahan bakar minyak Indonesia? Siap dengan jawabannya? Saya menemukan artikel berita yang ditulis beberapa bulan lalu, yaitu penjelasan wakil menteri ESDM, Pak Arcandra Tahar, yang menjelaskan tentang persediaan dan pasokan bahan bakar minyak di Indonesia. Dari estimasi beliau, ternyata cadangan persediaan bahan bakar minyak Indonesia itu akan surut dalam 12 tahun ke depan saja! Bayangkan cuma 12 tahun! Jadi kalau artikel tadi ditulis tahun 2016 maka 12 tahun ke depan itu adalah sekitar tahun 2028. Kenapa bisa demikian? Ternyata, prediksi tersebut salah satunya berkaitan dengan menurunnya usaha-usaha eksplorasi sumber tambang minyak di Indonesia. Terus terang bagi saya yang awam rasanya tidak terlalu paham dengan isu ini, akan tetapi penjelasan Pak Arcandra tadi seolah membuka mata dan perhatian saya, bahwa selama ini aktivitas eksplorasi sumber minyak menurun sangat drastis, dari 70 aktivitas menjadi hanya 16 aktivitas saja. Dari situ saya jadi berpikir, rasanya riskan juga ya jika Indonesia yang begitu kaya akan sumber daya alam dan migas ini harus terpuruk penyediaan bahan bakar minyaknya hanya karena menurunnya kemampuan melakukan eksplorasi sumber minyak baru. Akan percuma itu semua pembangunan bandara, kereta api, jalan tol, dan pelabuhan laut, jika semua alat transportasinya mengalami krisis bahan bakar kan? Rasa cemas, deg-degan, bercampur penasaran ini mustinya bisa terjawab dengan layak, salah satunya saya harus datang ke sebuah acara besar (convention & exhibition) yang mana di sana terdapat agenda yang membahas tentang krisis energi minyak dan gas tadi. Acaranya digagas oleh Indonesian Petroleum Association (IPA), yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center tanggal 17-19 Mei 2017. Mustinya di acara besar yang dihadiri baik oleh pemerintah dan pelaku usaha bisnis migas ini akan gamblang dibuka sebesar-besarnya informasi tentang energi dan migas kepada umum. Kalau saja saya bisa bertemu lagi dengan si anak tadi di pom bensin, maka saya akan sarankan Sang Ayah untuk bisa datang ke acara yang juga dibuka untuk umum ini, semoga pertanyaan si bocah pun bisa terjawab!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/motulz/benarkah-bahan-bakar-minyak-indonesia-habis-dalam-12-tahun_58ff396ee422bdac7c0b362f