Selain baking soda, baking powder, dan soda kue yang sering digunakan sebagai bahan pengembang, ada juga bahan pengemulsi kue atau emulsifier yang berfungsi untuk menyatukan bahan minyak dan air sehingga tekstur adonan lebih lembut serta berpori halus hasilnya. Emulsifier ini biasanya ditemui dengan merek dagang seperti SP, TBM, dan Ovalet. Bentuknya sama-sama mirip jeli berwarna kuning. Terus apa beda ketiganya?
Sebenarnya nggak ada perbedaan yang mencolok. Hanya bahan dasar dan kualitasnya saja yang masing-masing punya spesifikasi untuk olahan kue tertentu. Cek di sini biar lebih jelas, yuk!
SP cocok untuk adonan kue yang telurnya dikocok sampai mengembang dan kaku
SP mengandung ryoto ester atau gula ester seperti asam stearat, palmitic, dan oleic. Adonan kue yang menggunakan kocokan telur dan gula lalu diakhiri dengan lelehan mentega cocok ditambahkan SP agar adonan cepat menyatu dan nggak mudah turun. Contoh kue yang adonannya cocok ditambahkan SP seperti cake, donat, dan bolu.
Komposisi TBM mengandung mono dan digliserida. Biasanya ditambahkan saat proses pencampuran mentega dan gula yang telah mengembang setelah dikocok dengan telur. Nah, fungsi TBM ini agar adonan nggak pecah saat menambahkan tepung.
Kandungan Ovalet hampir sama dengan TBM, hanya saja lebih banyak mengandung asam lemak hewani
Ovalet mengandung mono dan digliserida, dengan tambahan lebih banyak asam lemak hewani. Itulah kenapa kita perlu mengecek apakah ada logo halal dari bahan pengemulsi yang satu ini. Hampir mirip dengan SP, Ovalet juga dapat menstabilkan adonan telur dan mentega agar lebih menyatu serta nggak turun saat dikocok. Hasil kuenya nanti jadi lebih lembut dan agak basah.
Menggunakan bahan pengelmusi yang dicampurkan ke adonan ini bisa mengurangi risiko kue gagal lo! Perhatikan juga ketentuan pemakaiannya ya, jangan sampai salah takar yang justru bikin kuemu jadi kurang sempurna.