Jokowi sebenarnya sudah menjelaskan perbedaan mudik dan pulang kampung
saat Mbak Nana yang saat wawancara juga kebingungan menanyakannya.
Soalnya semua orang pun juga sepakat kalau dua istilah itu sama…
Menurut Jokowi dalam wawancara eksklusif itu, mudik dilakukan orang saat lebaran. Tujuannya untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung.
Sedangkan pulang kampung, dilakukan di luar waktu tersebut. Dan yang pada pulang kampung itu –termasuk yang sudah curi start kemarin– adalah orang-orang yang kerja di Jabodetabek, lalu nggak punya penghasilan lagi dan akhirnya pulang ke daerah untuk kembali ke istri dan anak-anaknya.
Kalau dalam pandangan Jokowi, wajar orang-orang pada ‘pulang kampung’ karena mereka sudah nggak punya pekerjaan.
Malah katanya lebih bahaya kalau mereka tetap di tanah rantau, nggak punya duit, dan nggak bisa makan, imunitas melemah dan jadi lebih rentan terinfeksi.
Dan menurutnya saat ini pemerintah di daerah-daerah udah banyak yang bikin protokol isolasi bagi para pendatang. Hmm…
Menambahkan penjelasan dari Jokowi, BNPB juga ikut buka suara. Menurutnya,
ada perbedaan di protokol mudik dan pulang kampung, dan itu sudah diatur pemerintah (katanya)
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan perbedaan lain terkait mudik dan pulang kampung yang disinggung presiden.
Menurutnya, mudik itu pulang kampung yang bersifat sementara. Pemudik akan kembali lagi ke tanah rantau. Sedangkan pulang kampung, adalah pulang ke kampung halaman dan nggak kembali lagi ke perantauan.
Kata Agus juga ada perbedaan protokol antara mudik dan pulang kampung, seperti golongan yang boleh dan tidak boleh kembali ke asalnya. Kalau mudik itu terlarang bagi ASN, TNI-POLRI, pegawai BUMN dan BUMD, serta masyarakat berpenghasilan tetap. Mereka nggak boleh mudik, keluar rumah, kumpul-kumpul, dan harus taat sama aturan PSBB serta prosedur penanganan Covid-19. Sedangkan golongan yang boleh pulang kampung adalah kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan PHK, asalkan mereka mengikuti protokol pulang kampung yang ketat, mulai dari mengisi formulir keterangan diri dan tujuan kepulangan, mengantongi izin gugus tugas daerah dan sudah izin kepala desa, bersedia tidak kembali ke rantau, sampai menjalani isolasi mandiri sesampainya di kampung.
Padahal kalau merujuk ke KBBI, dua istilah itu punya arti yang sama lo. Secara harfiah mungkin sama, tapi…
Kalau cari arti kata “mudik” di KBBI yang muncul adalah “pulang ke kampung halaman”. Dan kalau cari arti “pulang kampung” di sana, sama aja, yang keluar juga “mudik”. Selama ini kita juga mengira kalau dua kata itu ya sama aja. Tapi, sejak wawancara Mata Najwa kemarin, rasanya dua istilah itu jadi ribet banget penafsirannya. Kalau kata Denny Siregar, seorang penulis, perbedaan itu cuma berlaku pas pandemi aja.
Lalu ia juga menambahkan, kalau dianalogikan dalam Bahasa Inggris, mudik itu jamak, sedangkan pulang kampung tunggal. Mudik biasanya dilakukan beramai-ramai dalam satu waktu bersamaan. Terus mereka kumpul dengan keluarga lain di satu rumah. Sedangkan orang yang pulang kampung itu biasanya sendirian, udah nggak punya kerjaan di kota, terus pulang. Kata Denny, mengarantina satu orang akan lebih mudah dilakukan Pemda, daripada mengarantina ribuan bahkan jutaan orang yang mudik massal.