Tumbuhan paku atau paku-pakuan juga sering disebut dengan pakis-pakisan merupakan sekelompok tumbuhan dengan pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji untuk berreproduksi. Tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebaran luasan menyerupaik kelompok organisme seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar luas diseluruh bagian dunia kecuali daerah bersalju abadi dan lautan, tumbuhan ini cenderung sering ditemukan didaerah yang tidak subur untuk pertanian. Total dari spesies ini sekitar 12.000 sampai lebih.
Baca juga: Daur Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
jenis-jenis tumbuhan paku, sebagai berikut.
1. Paku Purba (Psilopsida)
Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Pakru purba merupakan paku telanjang, dikatakan telanjang karena jenis paku ini tidak memiliki daun atau daun kecil. Paku ini dahulu sering ditemukan dan hidup dizaman purba dalam bentuk fosil.
Ciri-ciri
a. Homosfor
b. umumnya mikrofil dan batang berklorofil
c. tidak memiliki akar daun sejati
d. hidup di daerah tropis dan subtropis
e. diperkirakan saat ini tinggal 10 sampai 13 jenis
f. merupakan tumbuhan paku yang paling sederhana
g. sporagium terletak diketiak daun desebut sinangium
2. Paku Sarang
Paku sarang atau paku sarang burung mempunyai nama ilmiah (Asplenium nidus), merupakan tumbuhan paku yang populer sebagai tanaman hias. Paku sarang tumbuh tersebar diseluruh kawasan yang diamati mulai 1.060 – 1.240 mdpl.
Tumbuh epifit dibatang pohon yang telah ditebang sampai ranting pohon besar. paku jenis ini sering dijumpai menumpang dengan pohon lain dan menyukai daerah yang agak lembab dan tahan terhadap matahari langsung.
Baca juga: Tumbuhan Paku – Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh
Ciri- ciri
1. memiliki daun tunggal
2. batang yang pendek ditutupi oleh sisik yang halus dan lebat
3. mempunyai akar rimpang yang kokoh
4. memiliki tajuk yang besar dan entalnya mencapai panjang 150 cm
3. Paku Ekor Kuda
Spesies jenis paku ini saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies saja, Sphenopsida tumbuh pada tepian sungai yang lembab dan ada didaaerah subtropis dibelahan bumi utara.
Sphenopsida yang disebut dengan paku ekor kuda (horsetail) disebut dengan paku ekor kuda karna memiliki percabangan batang yang khas yang berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor kuda.
Paku ekor kuda biasanya sering tumbuh didaerah berpasir. Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, dan warnanya aga transparan dan tersusun melingkar pada batang.
Ciri-ciri
1. Kebanyakan tumbuh pada tepian sungai dan daerah subtropis dibelahan bumi utara.
2. Memiliki tinggi sekitar 1 m hingga tertinggi mencapai 4,5 m
3. Memiliki percabangan batang yang berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor kuda
4. Sporofit berdaun kecil (mikrofil) dengan berbentuk sisik yang mengandung silika
5. Memiliki warna agak transparan dan terususun melingkar pada batang.
6. Struktur batang yang berongga dan beruas-ruas
7. Memiliki akar, batang dan daun sejati.
8. Sporangium terdapat pada strobilus yang menghasilkan satu jenis spora.
4. Paku Kawat
Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga dengan club moss (lumut ganda) atau ground pine (pinus tanah), namun yang sebernanya bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida diperkirakan sudah ada pada masa Devonian, dan tumbuh melimpah pada masa karboniferus.
Lycopsida pada masa tersebut telah menjadi fosil atau endapan batubara. Pada masa karboniferus lycopsida memiliki ukuran yang besar sekitar 3 m yang hidup dirawa-rawa selama jutaan tahun, namun punah ketika rawa-rawa mengering.
Adapun lycopsida yang masih bertahan pada saat ini, namun memiliki ukuran kecil yang banyak tumbuh di daerah tropis, tanah, epifit di kulit pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
Di indonesia terdapat dua spesies yaitu Lycopodium cernuum dan Lycopodium clavatum. Tumbuhan ini disebut paku kawat karena strukturnya yang mirip kawat.
Bentuk jenis paku Lycopodium cernuum memiliki bentuk unik dan biasa dijadikan tanaman hias dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rangkaian bunga. sedangkan jenis spesies Lycopodium clavatum digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pil.
Ciri-ciri
1. Batang berbentuk seperti kawat dan struktur berbenduk gada
2. Ujung batang tersusun sporofil
3. Memiliki akar, batang dan daun sejati
4. Tumbuh didaerah tropis
5. Menghasilkan satu jenis spora (homospora) dan dua jenis spora (heterospora).
6. Gametofit berukuran kecil dan tidak berkrolofil.
7. Gametofit menghasilkan dua jenis alat kelamin (biseksual), dan satu jenis alat kelamin (uniseksual).
5. Paku Sejati
Pteropsida (paku sejati) memiliki jumlah spesies sekitar 12.000. Pteropsida (paku sejati) atau pakis adalah kelompok yang sering kita temukan di berbagai habitat khususnya pada tempat yang lembap. Pteropsida hidup di tanah, air, dan epifit pada pohon. Pteropsida yang hidup dihutan tropis memiliki variasi jenis, namun ada juga yang dapat ditemukan di daerah beriklim sedang yaitu subtropis. Paku sejati merupakan kelompok tumbuhan paku lainnya yang sering kita jumpai karena dijadikan tanaman hias. Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar duduk dengan bentuk daunnya menyirip. Dalam kehidupan sehari hari, paku jenis ini sering disebut pakis yang sebenarnya. Paku ini tumbuh di tempat-tempat lembab dan teduh.
Ciri-ciri
1. Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
2. Kebanyakan tumbuh di daerah tropis dan subtropis
3. Dapat ditemukan di habitat yang lembab dan Hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon.
4. Memiliki ukuran batang yang bervariasi
5. Batang berada dibawah permukaan tanah (rizom).
6. Daun paku sejati memiliki ukuran yang besar dibanding dengan kelompok paku yang lainnya.
7. Pada umumnya, daun paku sejati memiliki ukuran yang besar (makrofil) yang terbagi menjadi lembaran dengan tulang daun yang bercabang-cabang.
8. Daun yang masih mudah akan menggulung (circinate)
9. Sporangium terkumpul dalam sorul yang berada dibawah permukaan daun.
10. Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual.
11. Gametofit memiliki klorofil dengan ukuran yang bervariasi.