Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan tingkat konsumsi kedelai tertinggi. Dengan produksi yang tinggi tersebut, akan menghasilkan jumlah limbah yang juga sangat banyak.
Masalahnya limbah ini dibuang ke sungai dan tetap bisa mempengaruhi lingkungan walaupun bukan termasuk limbah yang berbahaya.
Kali ini akan dibahas limbah sari kedelai yang diubah menjadi fesyen, yang sudah terdengar di netizen seluruh dunia. Hal spesialnya, ternyata karya tersebut dibuat di Indonesia!
Mereka ingin mengurangi tingkat pencemaran air dan ingin mengganti kulit hewan dengan menggunakan bahan pakaian yang ramah lingkungan.
Menurut Irene Agrivina, salah satu pengrajin di XXLAB, ada banyak limbah yang terbuang ke sungai karena produksi tahu.
Jadi, mereka berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka ingin membuat "limbah" buangan menjadi sesuatu yang bernilai.
Ratna Djuwita sebagai desainernya mengatakan bahwa mungkin di masa depan nanti bahan ini akan menjadi bahan pakaian yang ngetren.
Kalaupun belum ngetren, mereka gak segan untuk berbagi bahan ini agar semua orang bisa mulai mengaplikasikannya.
XXLAB membawa limbah cair yang dihasilkan dari produksi tahu perusahaan sekitar. Kemudian mereka merebusnya dicampur dengan cuka, gula dan pupuk. Bakteri khusus juga ditambahkan ke dalamnya. Setelah itu dibiarkan dan ditunggu.
Asa Rahmana selaku pengrajin kosmetik mengatakan bahwa mereka harus menunggu selama 10 hari sampai campuran bahan tadi menjadi microbial cellulose. Barulah mereka memerasnya untuk mengurangi air di dalamnya dan dibiarkan kering.
Akhirnya jadilah bahan pakaian yang siap digunakan!