Buang angin alias kentut adalah sesuatu yang normal terjadi. Namun, terkadang budaya yang ada di masyarakat membuat kita tidak enak mengeluarkan sembarangan, karena adanya anggapan tidak sopan. Alhasil yang dilakukan hanyalah menahan kentut agar tidak malu.
sonora.id
Mungkin inilah salah satu alasan yang kerap dilakukan banyak orang, bahkan mungkin setiap hari. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, apa efek pada tubuh jika sering menahan buang angin?
Bahaya menahan kentut yang pertama yakni dapat menyebabkan wasir. Hal ini terjadi karena adanya gerakan yang berlebihan pada organ dubur saat menahan agar tidak kentut. Akibatnya, gerakan tersebut justru membuat otot-otot pada dubur menegang dan memicu melebarnya pembuluh darah, sehingga terjadilah wasir.
Kentut merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di usus. Oleh karena itu, jika kamu sering menahannya, bukan tak mungkin kamu akan mengalami keluhan perut kembung. Bisanya orang yang mengalami perut kembung tentu akan merasa sangat terganggu, sering merasa begah atau bersndawa. Salah satu komplikasi dari keadaan ini adalah penurunan nafsu makan.
Jenis infeksi ini dapat terjadi karena seringnya menahan angin yang ingin keluar. Diverticulosis merupakan pembentukan kantung-kantung kecil pada lapisan usus besar. Kemudian kantung tersebut terbentuk karena adanya peningkatan tekanan pada titik-titik lemah dari dinding usus oleh gas, limbah, atau cair. Apabila hal ini terjadi, maka bisa menyebabkan sakit yang lebih parah, terutama pada bagian perut, demam, mual, serta perubahan pada kebiasaan buang air besar.
Menata merupakan salah satu unsur pada kentut. Ketika gas tersebut tidak dikeluarkan dengan segera, maka unsur metana yang terus-menerus bertambah justru akan berubah menjadi racun. Oleh sebab itu, kamu sering menahannya, kerap dikaitkan dengan kejadian keracunan. Terkait keracunan gas akibat sering menahan kentut, para ahli masih memperdebatkan hal ini. Namun tak ada salahnya untuk selalu waspada akan bahaya tersebut.
Penyakit ini disebabkan akibat adanya peradangan pada jaringan yang melapisi dinding bagian dalam perut (peritoneum). Peritonitis merupakan salah satu komplikasi yang terjadi akibat infeksi divertikulosis kronis. Seseorang yang mengalami hal ini akan merasakan sejumlah gejala. Mulai dari kelelahan, demam tinggi, perut terasa kembung, detak jantung meningkat, mual dan muntah, hingga sulit buang air besar. Peritonitis merupakan kondisi gawat darurat, yang membutuhkan pertolongan medis segera. Ini karena peritonitis yang dibiarkan dapat mengancam nyawa penderitanya.
Ketika sudah mengetahui bahwa menahan kentut dapat menyebabkan sederet dampak buruk yang Seruni jelaskan, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut mulai sekarang, ya. Oleh karena itu, jika kamu berkeinginan untuk kentut, segera cari ‘tempat aman’ agar sejumlah gas yang tertahan di usus bisa segera dilepaskan. Melepas kentut bisa bikin perut lega, bukan?