Salah satu masalah paling umum di dunia modern adalah kurangnya ketersediaan WiFi, terutama saat kita sangat membutuhkannya. Sinyal WiFi mencapai perangkat kita bahkan saat router WiFi berada jauh dari kita. Misalnya, kita dapat menjelajahi internet menggunakan WiFi meskipun router WiFi berada di ruangan yang berbeda dengan satu atau beberapa dinding / pintu antara ponsel dan router kita. Bukankah aneh bahwa cahaya tidak bisa menembus dinding, tapi sinyal WiFi bisa? Bagaimana itu bisa terjadi?
Radiasi elektromagnetik dan WiFi
Kita mungkin pernah menemukan radiasi elektromagnetik di beberapa titik baru-baru ini. Bagaimanapun, kita selalu dikelilingi olehnya. Cahaya tampak, Bluetooth, sinyal WiFi, inframerah ada di mana-mana. Dari sudut pandang teknis, ini adalah bentuk energi yang bergerak dengan kecepatan cahaya dan dikategorikan menjadi gelombang radio, gelombang mikro, sinar UV, dan sebagainya, tergantung pada frekuensinya (atau panjang gelombangnya). Berikut gambaranya:
Cahaya tampak merupakan bagian kecil dari spektrum elektromagnetik
Seperti yang kita lihat pada gambar di atas, ada 6 jenis utama radiasi elektromagnetik (7, jika kita menghitung cahaya tampak secara terpisah). Gelombang radio adalah salah satu jenisnya, dan WiFi bekerja pada gelombang radio ini. WiFi menggunakan gelombang radio untuk membangun komunikasi nirkabel antara dua atau lebih perangkat. Wifi ini menggunakan dua jenis frekuensi gelombang radio, tergantung pada jumlah data yang dikirim, 5 gigahertz dan 2,4 gigahertz. Semakin tinggi frekuensinya, semakin besar jumlah data yang dikirim per detik. Oleh karena itu, 5 GHz digunakan untuk mengirimkan data dalam jumlah besar melalui sinyal WiFi antar perangkat.
Bagaimana sinyal WiFi menembus dinding
Ketika gelombang elektromagnetik (dalam hal ini, sinyal WiFi) menghantam permukaan, ia dapat melakukan salah satu dari tiga hal berikut:
1 – melewati (refraksi)
2 – dipantulkan (refleksi)
3 – terserap (absorpsi)
Ketika sebuah objek memantulkan panjang gelombang tertentu dari cahaya tampak, warna yang terkait dengan panjang gelombang tersebut menjadi warna objek tersebut. Sebuah apel berwarna merah karena, ketika cahaya jatuh ke permukaannya, panjang gelombang cahaya yang paling banyak dipantulkannya adalah panjang gelombang yang diasosiasikan dengan warna merah.
Mengapa apel tidak ungu, merah muda atau biru? Kenapa warnanya merah?
Sekarang, pertanyaan logis berikutnya: apa yang membuat sebuah benda hanya menyerap, memantulkan, atau membiaskan panjang gelombang radiasi elektromagnetik tertentu? Itu sepenuhnya tergantung pada komposisi objek yang bersangkutan.
Kita lihat, segala sesuatu di alam semesta ini terbuat dari blok bangunan kecil yang disebut atom. Ukuran atom-atom ini dan jarak di antara mereka (seberapa dekat atau longgar mereka dikemas bersama di dalam suatu objek) yang menentukan apakah objek akan menyerap panjang gelombang tertentu dari radiasi elektromagnetik atau membiarkannya melewatinya.
Sebagai contoh cahaya tampak, misalnya. Saat kita menutup pintu kamar, cahaya dari luar tidak masuk ke kamar kita, bukan? Kenapa tidak? Nah, karena cahaya tampak tidak bisa menembus benda padat, seperti dinding atau pintu kamar tidur kita. Namun, dapat dengan mudah melewati benda padat tertentu lainnya, seperti jendela kaca. Inilah mengapa sinyal WiFi dapat menembus dinding dan pintu.
Perhatikan rentang frekuensi WiFi
Sama seperti bagaimana jendela kaca transparan terhadap cahaya tampak, dinding juga transparan terhadap sinyal WiFi (jenis radiasi elektromagnetik lain) karena frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi yang terkait dengan sinyal WiFi mampu menembus benda padat, tetapi hanya hingga titik tertentu.
Jika tembok yang dimaksud terlalu tebal, sinyal WiFi tidak akan dapat melewatinya. Selain itu, saat sinyal WiFi bergerak di udara, sinyal tersebut dilemahkan, yang berarti kehilangan sebagian energinya.
Inilah sebabnya, jika kita mengoperasikan router WiFi di dalam ruangan yang dikelilingi oleh dinding beton tebal, Kita tidak akan mendapatkan penerimaan WiFi di luar ruangan. Demikian pula, kita tidak akan mendapatkan penerimaan WiFi yang baik pada perangkat kita jika router berada cukup jauh dari kita (150-300 kaki).
Sederhananya, dinding sama transparannya dengan sinyal WiFi seperti halnya jendela kaca terhadap cahaya tampak, itulah sebabnya sinyal WiFi dapat dengan mudah melewati sebagian besar dinding dan memastikan kita tetap terhubung.