Batuk bisa menularkan pneumonia? Jawabannya, ya. Pneumonia sangat mudah ditularkan melalui percikan dahak saat seseorang batuk.
Dokter spesialis respirasi anak dari FK Unpad/RS Hasan Sadikin Bandung Cissy B. Kartasasmita menjelaskan, apabila pertahanan tubuh anak buruk dan saluran napas terganggu karena pengaruh dari lingkungan luar yang buruk, akhirnya kuman yang hidup bisa berkembang lebih banyak dan pergi ke mana-mana menyebabkan infeksi di telinga tengah, infeksi dalam darah, sinusitis, meningitis hingga penumonia. “Namun sangat disayangkan, lebih dari 50 persen penderita penumonia tidak diterapi,” ungkapnya, Rabu, 23 November 2016.
Cissy mengatakan dengan menghitung nafas ketika anak tidur, dapat dijadikan patokan apakah anak menderita pneumonia atau tidak, sehingga dapat dilakukan pengobatan segera.
Untuk anak berusia 0-2 bulan, waspada apabila hitungan mencapai 60 tarikan nafas atau lebih secara cepat. Lalu, usia 2-12 bulan hitungan cepat mencapai 50 tarikan nafas. Diatas usia 1-5 tahun, harap diwaspadai apabila mencapai 40 tarikan nafas dan untuk usia 5 tahun ke atas mencapai 30 tarikan nafas secara cepat. “Hitungnya saat anak bernafas secara standar, bukan saat anak sedang rewel atau batuk, misal saat tidur atau lagi keadaan tenang,” ujarnya.
Imunisasi lengkap, terangnya, dapat membantu mencegah pneumonia, terutama campak, dan DPT (terutama pertusis). Vaksin pneumonia seperti Hib dan PCV (vaksin konjugasi penumokokus) mempunyai daya proteksi tinggi untuk pneumonia.
Saat ini vaksin PCV untuk pencegahan pneumonia yang tersedia mengandung 10 dan 13 strain bakteri pneumokokus, merupakan strain yang paling berbahaya. Vaksin PCV diberikan 3 kali pada usia 2,4 6 bulan dan diulang di usia 12-15 bulan.