Mahasiswa UNY berhasil menciptakan aplikasi yang bisa memberikan parameter untuk suhu udara terhadap bencana erupsi gunung berapi. Pengukuran suhu udara secara berkala melalui aplikasi ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk evakuasi cepat.
Tim mahasiswa tersebut terdiri dari Debby Agustin (Biologi), Roni Marudut Situmorang (Pendidikan Geografi), Singgih Bekti Worsito (Pendidikan Teknik Mekatronika), Rifaldy Fajar (Matematika), Riana Dwi Kurniawati (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Prihantini (Matematika), Kristian Bayu Ardianto (Pendidikan Kepelatihan Olahraga) dan Lailatul Fitriyah (Pendidikan Biologi).
Inovasi tersebut mengantarkan tim ini meraih medali emas dan tiga penghargaan khusus dalam ajang The 2nd World Invention and Innovation Forum (WIIF) baru-baru ini di Foshan, China.
Adapun Penghargaan Khusus yang berhasil diraih diantaranya adalah Best Award yang diberikan oleh Women’s Inventors Association “NOVA”Bosnia dan Herzegovina, Gold Award yang diberikan oleh Manila Young Inventos Association, Philippines dan Appreciated Award yang diberikan oleh Indian Innovators Association, India.
Tim UNY yang saat itu diwakili oleh Debby Agustin dan Roni Marudut Situmorang mempresentasikan karya yang berjudul “Volcansmart : Pre-Disaster Mitigation Volcano Eruption Android App”. Volcansmart merupakan teknologi untuk memprediksi erupsi merapi melalui suhu dan tekanan berbasis android.
Dalam kompetisi itu, tim UNY menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia dan menjadi tim termuda (Mahasiswa Program Sarjana) sementara tim lain didominasi oleh peserta yang bergelar Master, Doktor dan Professor.