Berbeda dengan termometer pada umumnya yang menggunakan zat cair seperti raksa atau pun alkohol—termometer klinik.
Termometer klinis
Termometer infrared dikalibrasi dengan mengukur radiasi inframerah (IR) yang dipancarkan oleh suatu benda fisik. Termometer ini banyak digunakan dalam bidang industi untuk mengukur suhu benda atau alat-alat manufaktur, seperi AC, furnace, trafo, dan lain-lain.
Contoh pengukuran termometer infrared
Pengukuran suhu ini menjadi lebih mudah dibandingkan harus menggunkan termometer klinik, karena ngga perlu bersentuhan langsung dengan objek yang akan diukur dan tentunya pengukuran lebih cepet.
Bisa, buat ngukur suhu manusia.
Namun yang perlu diperhatikan. Kulit manusia memancarkan radiasi inframerah (IR) yang lebih sedikit—emisinya lebih rendah. Sehingga, yang terjadi pembacaan suhu tubuh juga menjadi lebih rendah dari pada yang sebenarnya.
Contohnya seperti kasus yang di atas. Suhu seharusnya 36 derajat namun yang terbaca 31 derajat.
Dalam penggunaan sebagai untuk mendeteksi virus C-19. Jika seseorang terkena virus dan belum mulai menunjukkan gejala, termometer ini mungkin tidak memberikan estimasi yang akurat.
Penggunaan termometer ini pun hanya untuk proses scanning dan tidak dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, karena ada kemungkinan error yang cukup besar.