pernahkah kamu merasakan fenomena hujan es? Hujan es biasanya terjadi saat masa transisi atau pancaroba musim, baik itu dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. Di Indonesia sendiri, fenomena hujan es ini sudah kerap terjadi. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa sebenarnya penyebab dari fenomena ini. Nah, untuk kamu yang penasaran sebenarnya apa yang menyebabkan terjadinya hujan es, akibatnya, atau fakta-fakta menarik lainnya, yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Terjadi akibat kondensasi uap air yang sangat dingin
Fenonema hujan es (hail) terjadi akibat presipitasi (turunnya hujan) yang terdiri dari bola-bola es dengan diameter antara 5-50 mm atau bahkan lebih. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level). Awan yang tinggi puncaknya melebihi titik beku ini akan memiliki bagian atas yang suhunya lebih rendah dari nol derajat Celcius, sehingga awan tersebut mempunyai peluang sangat besar memproduksi es. Es yang terbentuk dari proses ini biasanya berukuran cukup besar.
Pada masa pancaroba biasanya akan terjadi pembentukan awan secara konvektif di mana massa udara basah terangkat ke atas dan membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level dan terjadilah proses pengintian es. Maka, bagian atas awan tersebut banyak mengandung es. Saat sudah cukup waktunya untuk hujan, maka butiran atau bahkan gumpalan es juga ikut jatuh ke permukaan bumi. Akibat ukurannya, walaupun es telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya dapat mencair.
2. Pernah memakan korban hingga ratusan jiwa
Hujan es dapat turun dalam berbagai macam ukuran. Jika ukurannya sangat besar dan disertai dengan angin kencang, fenomena hujan es ini dapat memakan banyak korban jiwa, lho. Hal inilah yang terjadi di India pada tahun 1888. Saat itu, badai hujan es menghancurkan kota pertanian Morabadad, India yang menewaskan hingga 230 orang dan banyak hewan ternak. Badai hujan es yang terjadi tepatnya pada 30 April 1888 ini disebut jauh lebih hebat dari biasanya dan menjadi legenda di India sebagai badai terhebat. Tidak hanya hujan es saja, badai juga disertai dengan angin kencang yang menggulingkan banyak bangunan dan rumah di daerah itu.
Walaupun badai terjadi pada siang hari, badai membawa awan yang sangat gelap dan tebal sehingga orang-orang menyebutkan suasana seperti malam hari. Belum ada sistem peringatan yang baik pada saat itu, sehingga banyak petani di daerah itu yang tetap bekerja di ladang saat badai mulai terjadi. Sebagian besar korban meninggal seketika saat hujan es turun dan menghantam mereka.
3. Es terbesar berdiameter hingga 20 cm
Rekor terbesar dari bongkahan es yang pernah jatuh ke bumi ditemukan di Vivian, Dakota Selatan, Amerika Serikat pada tanggal 23 Juli 2010. Saat itu, badai petir bersama dengan hujan es dan tornado dilaporkan terjadi di wilayah Dakota Selatan. Es yang memegang rekor terbesar ini memiliki diameter sekitar 20 cm, yang berhasil mengalahkan rekor ukuran hujan es di Amerika Serikat sebelumnya yang berdiameter sekitar 18 cm. Ukuran es ini telah menyusut jauh dibandingkan dengan saat ia pertama kali jatuh karena diukur setelah beberapa saat es menghantam tanah. Jadi, ukuran sebenarnya pasti jauh lebih besar, Squad.
4. Berdampak paling besar pada lahan pertanian
Dampak terbesar dari turunnya hujan es di suatu daerah adalah terhadap tanaman pada lahan pertanian. Hujan yang turun dalam bentuk butiran-butiran kristal, secara fisik dapat langsung merusak semua bagian tanaman seperti daun, ranting, atau lainnya. Jika hujan es menghantam lahan pertanian tanaman pangan, peluang untuk terjadinya gagal panen juga mungkin terjadi.
5. Tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan
Alat pendeteksi cuaca yang memiliki informasi tentang kondisi atmosfer telah mampu mengetahui jika ada badai yang disertai dengan hujan es akan datang. Peristiwa ini juga biasanya terjadi dalam waktu singkat dan jarang terjadi hujan es susulan di daerah yang sama. So, kamu nggak perlu khawatir berlebihan saat terjadi hujan es ya. Kamu juga bisa mendeteksi terjadinya hujan es secara sederhana. Ciri-ciri akan datangnya hujan es dan angin puting beliung adalah beberapa jam sebelum kejadian, udara di tempat yang akan turun hujan es terasa panas.
Meskipun sebagian besar es yang turun berukuran kecil, sebaiknya kamu segera berlindung ke dalam ruangan saat hujan es terjadi. Jika ada es yang berukuran besar, mereka dapat merusak mobil, bangunan, tanaman, atau bahkan mengancam keselamatan kamu Squad.
Nah, mencari pengetahuan baru mengenai penyebab terjadinya suatu fenomena di dunia penting untuk memperluas wawasan akademik kamu, lho. Jadi teruslah belajar dan memperbanyak membaca ya.