Umumnya, bahan pewarna alami sering digunakan untuk membuat kerajinan tangan sebagai alternatif penggunaan bahan kimi. Pewarna alami bisa lebih aman dan praktis. Yuk, lihat cara pembuatannya! Dekorasi rumah berbahan dasar kain seperti tie-dye dan shibori mudah dibuat sehingga banyak orang yang mempraktikkannya. Tak hanya itu, selain membuat kerajinan tambah cantik, makanan yang menggunakan pewarna almi juga lebih menarik dan terlihat nikmat saat sudah jadi. Hal ini menjadi alasan bagi sebagian pedangan penjual makana atau kerajinan tersebut dengan tambahan bahan pewarna alami. Umumnya, bahan pewarna yang digunakan untuk membuat kerajinan ini terbuat dari bahan kimia. Padahal, menggunakan pewarna alami lebih aman lho. Pewarna alami sejatinya merupakan pewarna yang memanfaatkan bahan-bahan alam untuk memberikan warna-warna yang berbeda untuk makanan. Padahal banyak bahan yang dapat menjadi pewarna alami dan pastinya lebih sehat untuk dikonsumsi. Pewarna dari bahan-bahan ramah lingkungan ini sudah banyak dijual di pasaran.Tapi, membuatnya sendiri pun bisa kamu lakukan di rumah. Nih, kami beritahu cara mudah membuatnya untukmu. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini yuk.
Warna kuning dapat dihasilkan dengan menggunakan kunyit. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya zat kurkuminoid.
Selain rasanya yang pedas, warna merah pada cabai bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Hal ini diakibatkan adanya zat warna kapxantin yang terdapat pada cabai.
Mendapatkan warna cokelat untuk makanan bisa saja menggunakan gula merah yang memiliki rasa manis. Tak jarang, pewarna ini sering digunakan untuk dodol dan bubur.
Selain sumber pangan, ubi ugi dapat dimanfaatkan untuk sumber warna ungu. Warna ungu ini diakibatkan dari kandungan senyawa antosianin pada ubi.
Sejak dulu daun pindah selalu dipakai untuk memberikan warna hijau. Warna hijaunya berasal dari pigen klorofil. Cara penggunaannya sangat mudah, tinggal menumbuk, menambahkan air dan memeras tumbuhan tersebut.
Arang berasal dari pembakaran merang padi. Hasil pembakaran tersebut diberi air untuk dapat memberikan warna hitam pada makanan.
Warna merah tomat berasal dari pigmen likopen terutama bagian kulitnya.
Bit merah dapat menghasilkan warna merah alami. Warna merahnya cukup kuat dan cerah. Dalam makanan, penggunaan bit merah tidak akan banyak mengubah cita rasa makanan.
Tahukah kamu apa itu secang? Secang adalah jenis rempah-rempah yang berbentuk kayu serut kemudian kemerahan. Biasanya secang digunakan untuk pembuatan wedang, serta warna merah pekatnya bisa untuk pewarna alami.
Buah jamblang atau disebut pula Duwet adalah sejenis buah berwarna ungu tua. Kandungan antosianinnya terdapat di dalamnya.
Angkak di buat dari beras yang berasal dari proses fermentasun kemudian dikeringkan. Warna merah pada angkak dapat kamu manfaatkan.
Hisbiscus sabdariffa atau rosella adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Namun, bunga Rosella telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Bunga Rosella yang dapat menghasilkan warna merah ke pink-pink-an karena adanya antosianin.
Jika ingin mendapatkan warna hitam atau cokelat pekat kamu bisa menggunakan daging yang ada di dalam bijinya kluwak.
Bunga Telang (Clitoria Ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan pada pekarangan atau tepi hutan. Cara mengolah bunga telang agar tercipta warna biru adalah dengan meremas atau menumbuk bunganya.
Selain rasanya yang lezat, daging buah naga bisa menghasilkan warna ungu ke merah muda.
Dengan menghaluskan buah tersebut, murbei bisa menghasilkan warna ungu kemerahan.
Buah blueberry yang kaya akan vitamin C dapat menghasilkan warna biru keunguan. Caranya, tinggal menghancurkan buah blueberry dan masukkan ke dalam makanan yang ingin dibuat.
Sayuran bayam bisa digunakan sebagai pewarna hijau alami karena adanya zat klorofil yang pekat dan kuat
Mudah ‘kan? Coba praktikkan di rumah yuk! Semoga tips di atas bermanfaat untukmu.