Monosodium glutamat atau yang kita kenal dengan sebutan MSG kerap ditambahkan dalam makanan agar terasa lebih gurih. Tak sedikit makanan dalam kemasan atau olahan pabrik yang mengandung MSG.
Rasa gurih dari MSG itulah yang membuat banyak anak-anak sangat suka jajan camilan kemasan di warung. Ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, Dr. Marudut, MPS mengatakan, anak-anak sebaiknya tidak diperkenalkan dini makanan yang mengandung MSG tambahan.
"Kalau anak jadi kebiasaan makan makanan yang gurih, nanti dengan makanan yang lain dibilang tidak enak. Anak jadi tidak mau konsumsi makanan sehat yang beragam," kata Marabut dalam diskusi Cerdas Frisian Flag Indonesia di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Anak akan lebih memilih konsumsi jajanan yang gurih seperti keripik, dibanding makanan sehat bergizi seimbang seperti sayuran atau buah yang rasanya memang tidak segurih jajanan.
Hal ini tentu akan jadi masalah karena anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang. Asupan makanan yang bergizi seimbang sangat penting bagi anak-anak agar tumbuh sehat dan cerdas.
"Karena lebih suka yang gurih, anak jadi enggak sehat makannya. Makanya kalau anak suka jajan itu diawasi," lanjut Marabut.
Meski demikian, penggunaan MSG sebagai penyedap rasa dalam makanan memang diperbolehkan, asal tidak berlebihan.
Marabut mengungkapkan, MSG sendiri sebenarnya sudah terkandung secara alami dalam beberapa makanan, seperti tomat dan kacang merah yang mengandung glutamat. Jadi sebaiknya, makanan pun tak perlu dberi MSG tambahan agar semakin gurih.