Beruang kutub merupakan salah satu hewan karnivora yang terbesar di dunia. Berat badannya bahkan bisa mencapai satu ton.
Jika kita membayangkan beruang kutub pasti terlihat sangat lucu karena tubuhnya yang besar itu diselimuti oleh rambut putih dan lembut.
Namun hal yang kita ketahui mengenai rambut beruang kutub yang putih itu ternyata salah, lho.
Tahukah kamu, sebenarnya rambut beruang kutub itu berwarna bening atau tidak berwarna. Warna putih yang terlihat oleh mata manusia merupakan pantulan dari lingkungan tempat tinggal beruang kutub yang diselimuti oleh salju.
Tentu saja ada banyak manfaat mengapa beruang kutub diciptakan memiliki rambut yang bening.
Selain untuk kamuflase, rambut bening beruang kutub berguna sebagai penyerapan radiasi matahari secara efisien. Lingkungan beruang kutub yang berada di Kutub Utara memiliki pancaran sinar matahari yang sedikit.
Baca juga: Bayi Beruang Kutub Tersesat Sejauh 750 Km dari Habitatnya
Oleh sebab itu, rambut bening beruang kutub yang bersifat fiber optic akan sangat berguna sebagai keberlangsungan hidup beruang kutub. Fiber optic merupakan sifat yang mampu mentransmisikan radiasi matahari ke kulit beruang kutub.
Beruang kutub juga ternyata memiliki lapisan lemak bewarna cokelat kehitaman dibawah kulitnya. Hal tersebut ternyata berkaitan dengan prinsip benda hitam, dimana benda yang bewarna gelap akan lebih cepat menyerap radiasi dibandingkan warna terang.
Sehingga kombinasi antara rambut beruang kutub yang bening serta warna lemak cokelat kehitaman yang dimiliki beruang kutub sangat menguntungkan beruang kutub agar bisa tetap menjaga kehangatan tubuhnya di lingkungan yang ekstrim.
Dan tahukah kamu, beruang kutub memiliki lapisan lemak setebal 10 cm di bawah kulitnya. Hal inilah yang membuat beruang kutub mampu bertahan hidup pada suhu ekstrem kutub utara (Benua Artik).
Baca juga: Asal Mula Munculnya Rona Hitam pada Mata Panda
Bulu beruang kutub rontok pada musim panas.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan suhu tubuh. Suatu mekanisme adaptasi yang serupa dengan pohon jati yang meranggas (menggugurkan daunnya) pada musim kemarau.
Meskipun tidak memiliki sirip seperti ikan, beruang kutub mampu berenang sejauh 60 mil tanpa berhenti. Bulu dan badan beruang kutub tidak akan basah meskipun dipakai berenang.
Hal ini disebabkan karena beruang kutub memiliki banyak kelenjar minyak di semua bagian kulitnya.
Beruang kutub menggunakan tungkai depannya untuk berenang dan tungkai belakangnya berperan sebagai kemudi. Lubang hidung akan menutup sedangkan mata akan tetap terbuka saat berenang di dalam air.
Beruang kutub mampu mencium adanya anjing laut yang bersembunyi di bawah lapisan salju setebal 1.5 meter ataupun bangkai ikan paus yang letaknya sejauh 20 mil dari tempat beruang kutub berada.
Pada saat lahir, bayi beruang kutub berukuran sangat kecil, tidak memiliki bulu, buta dan lemah. Satu-satunya asupan makanan mereka adalah air susu induknya yang mengandung lemak yang sangat tinggi.
Pengabdian induk beruang kutub sangatlah luar biasa karena akan selalu menjaga dan melindungi anak-anaknya hingga 28 bulan anak-anak beruang kutub tinggal di sarang.
Beruang kutub merupakan hewan yang sabar saat berburu. Mereka akan menunggu anjing laut yang sedang berenang naik ke daratan sambil menutup hidungnya dengan kedua kakinya.
Hal ini dilakukan sebagai penyamaran atau kamuflase, karena satu-satunya bagian tubuh beruang kutub yang berwarna hitam adalah hidungnya. Sangat cerdik, kan?
Nah, beruang kutub memiliki mekanisme beradaptasi yang cukup unik. Namun, kita mengetahui bahwa perubahan iklim yang terjadi di bumi membuat populasi beruang kutub semakin lama akan semakin berkurang, lho.
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa dua per tiga populasi beruang Kutub akan punah pada pertengahan abad ke-21 dan dalam beberapa dekade juga Kutub Utara (Artik) akan kehilangan lapisan es yang sangat besar.