Jakarta - Seorang warga di Jawa Barat tiba-tiba tidak bisa mengakses akun WhatsApp-nya. Setelah dicari tahu ternyata WA-nya telah diretas oleh seseorang yang belum diketahui. Atas kejadian ini dia melapor ke polisi.
Akun WA yang di-hack itu milik Muhammad Luthfi Indrawan. WA yang dibajak itu berisi ajakan untuk jihad karena KPK dilemahkan dan dizolimi oleh para wereng cokelat alias thogut. Luthfi pun melaporkan peristiwa ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat.
Kejadiannya bermula pada Senin, 16 September 2019, pukul 02.37 WIB, korban diberitahu oleh temannya bahwa WA-nya telah diretas. Kemudian korban langsung melakukan pengecekan terhadap WA-nya dan tidak bisa diakses.
Selanjutnya Luthfi berusaha melakukan login dan muncul kode untuk verifikasi atau daftar ulang. Dengan adanya kejadian tersebut korban tidak bisa menggunakan akun WA miliknya, kemudian korban langsung melapor ke SPKT Polda Jabar dengan Nomor Lp: LP/B/962/IX/JABAR.
Bagaimana akun WA milik Luthfi bisa dibajak? Juru Bicara Facebook Indonesia menuturkan kemungkinan akun WA dibajak karena ada fitur keamanan yang tidak diaktifkan.
Kemungkinan terbesar adalah peretas daftar aplikasi WhatsApp pakai nomornya pengguna.
"Kemungkinan terbesar adalah peretas daftar aplikasi WhatsApp pakai nomornya pengguna. Dan karena fitur two factor authentication-nya tidak diaktifkan, jadi tidak ada proses verifikasinya," ujar Juru Bicara Facebook Indonesia, Juli 2019.
Untuk mengaktifkan fitur verisikasi dua faktor pengguna cukup membuka ikon tiga titik di kanan atas, lalu pilih Setelan atau Pengaturan. Lalu pilih Akun, yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan untuk membuat akun aman.
Setelah itu ketuk pilihan Verifikasi dua langkah, jika mengaktifkannya, pengguna akan diminta untuk memasukkan PIN atau password untuk verifikasi. Sehingga ketika ada orang lain yang mendaftarkan nomor pengguna WA, maka PIN verifikasi akan dikirimkan melalui pesan SMS