Penyuka Masak lebih suka lontong atau ketupat untuk lebaran? Lontong dan ketupat sama-sama terbuat dari nasi yang dibungkus dengan daun, kemudian apa perbedaannya?
Lontong
Lontong dibuat dari beras yang sudah diaron hingga setengah matang. Beras tersebut kemudian dimasukkan dan dicetak menggunakan daun pisang dengan bentuk memanjang. Kemudian, lontong dikukus hingga matang. Lontong berkembang di masyrakat Jawa, Indonesia.
Bagian luar lontong biasanya berwarna kehijauan, yang didapat dari daun pisang. Sedangkan, pada bagian dalam lontong berwarna putih. Penggunaan daun pisang juga membuat lontong memiliki aroma yang khas.
Biasanya lontong disantap bersama sate, rujak, atau gulai kambing. Secara tampilan, lontong mirip dengan buras dan arem-arem, namun lontong tidak memiliki isian seperti buras dan arem-arem.
Ketupat
Sama seperti lontong, ketupat menggunakan beras sebagai bahan utamanya. Namun, beras pada ketupat dibungkus menggunakan daun kelapa muda, yang dianyam. Pada umumnya ketupat yang dibuat memiliki bentuk segi empat. Ketupat biasanya disantap dengan opor ayam, kari, atau gulai.
Ketupat diisi dengan beras hingga ¾ bagian. Ketupat benar-benar dari beras yang masih mentah. Ketupat direbus beberapa jam hingga ketupat benar-benar matang.
Tidak hanya di Indonesia, ketupat juga dapat Anda temui di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Karena, ketupat berkembang di berbagai negara di Asia Tenggara. Di Filipina ada makanan yang mirip dengan ketupat, dikenal dengan nama Bugnoy. Bentuk Bugnoy memang mirip dengan ketupat, namun tetap memiliki sedikit perbedaan bentuk.
Lontong dan ketupat dapat menjadi alternatif pengganti nasi. Tidak hanya pada hari-hari biasanya, lontong dan ketupat juga menjadi panganan yang harus ada dalam peringatan hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran