Setiap orang tua di seluruh dunia punya cara yang unik dalam membesarkan anak-anak mereka, dengan cara yang berbeda, dan tentunya dengan cara yang terbaik pula.
Tapi kalau kita lihat satu persatu, ada beberapa orang tua di beberapa wilayah di dunia, membesarkan anak mereka dengan cara unik dan jarang dilakukan oleh orang tua pada umumnya. Terkesan lucu dan unik, sesuai dengan kebudayaan dan kepercayaan yang mereka pegang di tempat mereka tinggal.
Sudah sangat umum bagi orangtua yang ada di Norwegia meninggalkan bayi dan balita mereka dalam kereta bayi di luar rumah atau di luar restoran, bahkan di musim dingin dalam temperatur di bawah nol derajat, sambil mereka menikmati minuman panas atau makan siang. Mereka percaya, udara beku yang segar dan dingin, akan membuat anak mereka lebih kuat dan tahan dari berbagai penyakit.
Walaupun wanita suku Kisii di Kenya sangat dekat dengan anak mereka, tapi ibu di sini akan dengan sengaja mengalihkan pandangan dari mata anak mereka tersebut, tujuannya adalah agar anak mereka tidak terlalu banyak mencari perhatian.
Sejak usia bayi, orangtua di Vietnam akan memberikan bunyi siulan khusus kepada bayi mereka kalau menunjukkan tanda-tanda akan buang air. Terbukti, di usia 9 bulan, anak mereka sudah bisa dan terbiasa pipis sendiri ke kamar mandi.
Anak-anak suku Maya biasanya akan dimandikan ke dalam air es sebelum mereka tidur. Mereka sengaja dimandikan seperti ini, untuk menghindari panas yang berlebihan dan membuat tubuh mereka tetap sehat.
Secara tradisional, ibu yang ada di Finlandia akan dikirimkan sebuah kardus oleh pemerintah disana, yang berisi peralatan khusus bayi, termasuk sebuah kasur tipis. Dan uniknya, kardus tersebut tidak di buang, melainkan dijadikan tempat tidur pertama untuk bayi mereka yang baru lahir, dan bayi mereka akan dimasukkan kedalam kardus tersebut saat tidur.
Orangtua yang ada di Jepang sangat memperhatikan makanan dan memperbolehkan anak mereka makan apa saja. Dengan syarat orangtua di sana mengikuti aturan takaran makanan dengan gizi dan nutrisi yang tinggi, tapi dengan porsi yang sedikit. Makanya anak-anak di sana tidak gemuk, tapi boleh makan apa saja.
Di Denmark, ketika anak-anak sudah berusia 3 tahun, mereka harus berhenti dan menghilangkan kebiasaan menghisap Dot. Dan mereka harus meninggalkan serta menggantungkan Dot tersebut di sebuah pohon khusus, sebagai ucapan selamat tinggal kepada mainan yang menenangkan mereka tersebut.
Sebagai sebuah ritual, ibu di Armenia akan menggelar tradisi dimana bayi disana akan memilih profesi mereka sejak dari gigi pertama mereka tumbuh.
Sama seperti tradisi yang ada di Korea, bayi disana akan memilih beberapa barang yang dijejerkan untuk memprediksi masa depan karir mereka nantinya. Buku melambangkan beasiswa, uang melambangkan seorang banker, dan pisau melambangkan kalau anak tersebut akan menjadi seorang dokter nantinya.
Tradisi suku Wolof di Mauritania berfikir kalau ludah mereka bisa melambangkan kata-kata mereka, makanya mereka meludah anak mereka yang baru lahir, agar berkah berkah dari mereka bisa menempel pada bayi yang baru dilahirkan tersebut.
Sang ibu biasanya akan meludah wajah bayi mereka, sedangkan sang ayah akan meludah kedua kuping, dan menyebarkannya ke seluruh bagian kepala bayi, berharap kalau bayi tersebut akan dipenuhi oleh berkah semasa mereka hidup nantinya. Memang sedikit menjijikan, tapi ini adalah bagian dari tradisi yang ada di sana.