Menjadi siswa berprestasi yang bagus di sekolah, kadang-kadang menjadi hal yang rumit untuk diwujudkan bagi sebagian siswa. Namun sebagian lagi tidak ambil pusing dengan hal ini. Yang penting dapat menjalani proses pembelajaran sebagaimana mestinya setiap hari.
Apa tolok ukur siswa berprestasi? Tidak ada formulasi yang baku tentang hal ini. Siswa dikatakan berprestasi di sekolah apabila memperoleh hasil belajar yang sangat memuaskan. Benar! Tapi sangat memuaskan bagaimana?
Ada juga yang mengelompokkan siswa berprestasi itu mampu meraih peringkat 10 besar. Ada pula yang mengatakan berprestasi itu sampai peringkat 3 besar. Atau bila siswa mampu meraih juara 1. Semuanya benar!
Biasanya, siswa yang meraih juara 1 sampai 3 saat menerima rapor akan diumumkan oleh guru dan tampil ke depan siswa lainnya. Ada juga saat menerima rapor bersama orang tua sehingga siswa berprestasi tersebut tampil di podium bersama orang tuanya. Ini pastilah sangat membahagiakan siswa dan orang tuanya.
Bagi sobat yang pengin menjadi siswa berprestasi atau orang tua yang pengin anaknya berprestasi di sekolah, berikut ini dikemukakan tipsnya:
1.Membagi waktu dengan baik
Seorang siswa yang ingin berprestasi belajar harus bisa membagi waktu dengan baik agar berprestasi di sekolah. Bisa membagi waktu antara belajar, bermain, membantu orang tua, istirahat, termasuk main facebook-an, twiter-an atau blogging bagi yang sudah terlanjur hobi berselancar di dunia maya.
2.Meminati semua mata pelajaran
Kurang menyukai satu atau beberapa mata pelajaran di sekolah merupakan suatu kerugian bagi siswa yang ingin berprestasi. Mengapa? Otomatis nilai pada mata pelajaran ini juga kurang memuaskan sehingga mempengaruhi jumlah nilai semua mata pelajaran.
Oleh sebab itu, sukai dan pelajari dengan sungguh-sungguh semua mata pelajaran. Jika ada mata pelajaran tertentu yang memang kurang disukai pelajari juga bagaimana meminati mata pelajaran tertentu.
3.Menunjukkan sikap dan prilaku baik
Guru lebih cenderung akan tertarik kepada siswa yang bersikap dan berprilaku baik. Lumrah, kalau guru akan membenarkan saja jawaban siswa yang sedikit salah dalam ulangan karena sikap dan prilaku siswa yang baik.
Guru tidak akan ‘pelit’ memberi nilai. Sikap dan tingkah laku siswa termasuk unsur penilaian dalam pendidikan.
4.Rajin mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah
Kesalahan yang umum dilakukan siswa adalah kemalasan mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Pertama sekali yang dilihat guru adalah, apakah tugas yang diberikan ada dikerjakan siswa atau tidak.
Guru belum melihat apakah yang dikerjakan siswa, benar atau salah. Nah, jika semuanya dikerjakan dan ternyata pekerjaan siswa benar, peluang emas bagi siswa untuk mendapat nilai yang memuaskan.
5.Aktif dalam kegiatan belajar
Guru akan menandai siswa yang aktif dalam belajar di ruang kelas. Keaktifan siswa dalam belajar ditandai dengan aktivitas siswa, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan lisan yang diajukan oleh guru.
6.Memiliki motivasi yang tinggi
Untuk menjadi siswa berprestasi perlu adanya motivasi atau dorongan semangat yang tinggi untuk belajar dan meraih prestasi. Oleh sebab itu siswa perlu meningkatkan motivasi belajar sendiri.
Faktanya, jarang ada siswa yang rendah motivasi belajarnya akan mendapat juara di kelas.
7.Menguasai cara belajar yang efektif
Siswa yang menguasai cara belajar efektif akan mudah untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Termasuk di dalamnya bagaimana cara menghadapi ujian kenaikan kelas. Nilai ujian kenaikan kelas memiliki prosentase yang lebih besar dari unsur-unsur penilaian yang lain.
8.Taat beribadah
Siswa yang taat beribadah kepada Allah SWT akan selalu berdoa untuk kesuksesan dirinya dalam menggapai hasil belajar yang baik. Mereka memiliki keterkaitan spiritual yang kuat dengan Yang Maha Kuasa.