Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 8 Mitos dan Fakta Mengisi Bibir

8 Mitos dan Fakta Mengisi Bibir

- Kamis, 20 Oktober 2016 | 16:28 WIB
 8 Mitos dan Fakta Mengisi Bibir

Bibir yang penuh dan merah merekah menjadi impian setiap wanita. Ada berbagai cara untuk membentuk bibir menjadi lebih berisi, misalnya melalui pembedahan, filler/lips injection atau suntik bibir, dan laser. Dari tiga cara tadi, metode yang paling sering digunakan adalah lips injection. Berdasarkan laporanAmerican Society of Plastic Surgeons prosedur lips injection meningkat 115 persen sejak tahun 2000.

Meski begitu, masih banyak stigma buruk di kalangan perempuan mengenai prosedur suntik bibir. Kebanyakan karena mereka mendapatkan informasi yang salah tentang proses ini. Ahli kulit dan kecantikan, Whitney Bowe menjelaskan beberapa mitos dan fakta terkait lips injection:

1. Jika setelah disuntik bibir menjadi lebih buruk, maka tidak dapat diperbaiki lagi
Anggapan ini bisa jadi benar, bisa juga tidak. Sebab beberapa filler seperti poly-l-lactic atau kalsium hydroxylapatite membutuhkan satu sampai dua tahun untuk pecah, sehingga bibir akan terlihat bengkak. Tapi, jika menggunakan filler asam hialuronat (HA) dan partikel kecil restylane silk akan menghasilkan bentuk bibir yang sangat alami. 

Dokter juga dapat menyuntikkan enzim penghapus yang disebut hyaluronidaseuntuk segera melarutkan filler sebelumnya jika Anda tidak menyukai hasilnya, yang harus dilakukan adalah menunggu pembengkakan mereda dan bibir kembali normal.

2. Lips injection akan meregangkan bibir. Sebab itu, Anda harus menyuntik bibir secara rutin atau bibir akan mengempis dan kendur
Anggapan ini sama sekali salah. “Anda bisa berhenti melakukan filler dan tidak akan pernah menyesal,” kata Bowe dikutip dari laman Cosmpolitan. Dengan menyuntikan asam hialuronat -zat yang secara alami ada di tubuh kita ke dalam kulit, maka akan menstimulasi produksi kolagen bahkan setelah enzim alami tubuh mulai melarutkan zat filler selama enam bulan sampai dua tahun. Larut-tidaknya zat filler tergantung pada ukuran partikel yang digunakan dan penempatannya. Zat filler yang tersisa alias tidak larut dalam tubuh akan menebalkan kulit lapisan dermis.

3. Filler hanya untuk orang yang sudah tua
Sebagian besar filler digunakan untuk mengobati efek penuaan. Filler asamhyaluronic memicu produksi kolagen yang dapat mencegah atau memperlambat tanda-tanda penuaan, seperti keriput.

4. Filler membuat wajah semakin bulat
Anggapan ini merupakan bentuk kekhawatiran yang logis. Namun Bowe menjelaskan jika Anda menerapkan filler dengan cairan restylane silk padaarea tertentu, pipi misalnya, maka filler ini seperti memberikan fitur pada wajah layaknya orang yang mengkontur wajah makeup

5. Lips injection membuat penampilan tidak terlihat natural
Sebaiknya cari dokter kulit, ahli bedah plastik atau praktisi kesehatan yang berpengalaamn sebelum melakukan lips injection. “Sukses tidaknya penerapan lips injection, 90 persen bergantung pada teknik dan 10 persen cairannya,” kata Bowe. “Jika jarum suntik berada di tangan yang tepat, maka akan menerapkan teknik yang benar sehingga menghasilkan bibir yang alami.”

6.  Lips injection hanya untuk mereka yang berbibir tipis
Anggapan ini keliru. Sebab, biasanya orang melakukan lips injection untuk menyesuaikan bentuk bibir bagian atas dan bawah, membentuk bibir yang tidak simetris, menghilangkan sudut bibir, atau memperbaiki bibir yang kering dan pecah-pecah.

7. Bibir yang di-filler akan terlihat aneh jika tersenyum
Senyuman Anda dapat berubah jika sebagian besar filler disuntikan langsung pada garis senyum di sekitar mulut. Ada cara lain yang membuat senyuman tampak lebih alami, yakni dengan menyuntikkan filler di daerah tulang pipi.

8. Anda harus melakukan filler sepanjang waktu
Memang sebaiknya melakukan filler kembali untuk menjaga penampilan, tapi tidak sesering yang Anda pikirkan, tergantung pada jenis filler dan penempatannya. Bowe mengatakan, biasanya pasiennya akan melakukan pemeriksaan bibirnya setelah enam bulan jika menggunakan filler seperti restylane silk. Produk filler lebih cepat rusak di daerah mulut karena gerakan mengunyah, berbicara, atau tersenyum. Adapun filler pada sekitar tulang pipi biasanya akan bertahan selama setahun.

Cari Artikel Lainnya