Istilah konten sering disebutkan dalam media sosial. Konten itu sendiri dapat berupa gambar, video, maupun tulisan yang bisa disebarkan ke berbagai media sosial dan dikonsumsi langsung oleh audiens. Dengan kehadiran konten, audiens dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara leluasa.
Sekarang ini konten tak hanya dibuat untuk keperluan dagang saat promosi saja, tapi juga digunakan banyak orang khususnya kalangan milenial agar menarik perhatian pengguna media sosial. Sebelum konten diterbitkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar konten yang disebarkan mampu menjangkau lebih banyak audiens, diantaranya:
Percayalah konten yang berantakan pada media sosial tidak akan menarik perhatian banyak orang. Untuk menarik perhatian, maka mulailah memikirkan konsep seperti apa yang akan ditampilkan. Ingat semakin menarik konsep yang ditampilkan, tentunya akan semakin banyak orang yang menyukainya. Biasanya konsep yang paling sering digunakan adalah mulai dari mengulas kuliner, make up, olahraga, traveling dan masih banyak lagi.
Mudahnya, siapkan konsep dengan jangka waktu tertentu sesuai kemampuan, misalnya dalam seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Pastikan konten bekerja secara maksimal. Apabila jumlah audiens semakin berkurang, segeralah berbenah diri. Perbaiki konsep dari penerbitan konten untuk meningkatkan ketertarikan audiens saat membaca konten.
Seringkali orang yang ingin berbagi informasi mengabaikan target pengikutnya. Target ini tentunya juga disesuaikan dengan konsep yang sudah dibuat sejak awal. Bila konsepnya mengenai make up maka targetnya wanita dari kalangan remaja hingga dewasa yang tentunya menyukai dunia make up, sedangkan kuliner bisa menargetkan banyak orang baik wanita dan pria dan sebagainya. Lakukan survei kecil-kecilan agar Anda bisa memenuhi kebutuhan informasi target. Selain itu juga, ini akan membuat menggaet target lebih banyak lagi.
Sah-sah saja jika Anda menggunakan berbagai media sosial mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, YouTube untuk menyebarkan konten. Namun, akan lebih baik apabila konten yang disebarkan fokus pada satu atau dua jenis media yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, selain memudahkan Anda untuk membuat konten yang maksimal, cara tersebut juga akan membantu dalam mengontrol penyebaran konten.
Walaupun jumlah orang yang mengikuti akun media sosial semakin bertambah, sebaiknya jangan langsung berpuas diri. Ingat, jumlah pengikut Anda bisa saja berkurang bila lalai mempertahankan konsep yang menarik, apalagi sampai menumpulkan kreativitas untuk menyebarkan konten.
Lakukan personal branding untuk menguatkan konten yang dimiliki pada media sosial Anda. Caranya dengan lengkapi profil pada media sosial yang digunakan, jalin komunikasi dengan baik kepada khalayak melalui kolom komentar, live story dan sebagainya, jangan lupa selalu pertahankan etika yang baik kepada siapapun.
Konten yang dicari pengguna media sosial adalah konten yang berkualitas. Selain informatif, konten juga harus lebih kreatif, unik, dan eye catching apalagi jika didukung dengan gambar atau video yang bagus pula. Teruslah asah kemampuan dalam menciptakan berbagai ide, kreatif dan lainnya demi memenuhi kebutuhan informasi target media sosial Anda.
Tak ada salahnya melihat media sosial tetangga dari dalam negeri atau luar negeri untuk lebih mudah mencari-cari ide. Selain itu, bisa juga dengan menanyakan langsung kepada pengikut Anda apa yang mereka inginkan lagi terkait konten yang disuguhkan.
Ada momen tidak bisa berpikir secara jernih sehingga ide-ide kreatif tidak tersalurkan dengan baik, padahal Anda harus menerbitkan konten secara rutin. Dalam situasi seperti ini, janganlah ada niatan untuk menjiplak konten atau karya orang lain. Ini tentunya akan menimbulkan banyak masalah, selain bisa digugat karena telah melanggar hak cipta, Anda juga bisa kehilangan para pengikut yang sudah dibangun dari nol karena reputasi sudah jelek.
Anda tidak perlu memaksakan diri untuk membuat konten, sebab bila dipaksakan bisa saja konten yang dibuat kurang informatif atau kurang menarik yang membuat pengikut kecewa. Gunakan waktu untuk beristirahat agar pikiran menjadi rileks dan fresh sehingga ide-ide cemerlang muncul dengan sendirinya.
Sebagai penerbit konten, Anda pasti penasaran terhadap reputasi konten yang disebarkan, apakah berjalan baik, ada peningkatan atau bahkan justru menurun? Saat ini, Anda bisa menggunakan website gratis untuk mengetahui reputasi sebuah konten, seperti Google Analytics.
Namun, akses yang didapatkan dari fitur gratisan sangat terbatas, Jika Anda ingin menggeluti konten marketingsecara serius, daftarkan diri pada penyedia website untuk mendapatkan akses tanpa batas.
Untuk mengetahui performa konten, seringlah mengukur kinerja konten secara berkala, misalnya sekali dalam sebulan atau dua bulan. Baik buruknya performa konten yang telah dibuat akan menjadi patokan dalam menyusun strategi di kemudian hari sehingga bisa berusaha lebih baik lagi dalam membuat konten yang bermanfaat.
Setiap perjalanan hidup pastinya akan mengikuti perkembangan zaman agar menjadi orang yang lebih maju di masa depan. Sama halnya dengan pembuatan konten di media sosial. Pilih pembahasan tema konten yang selalu mengikuti perkembangan, seperti fashion, otomotif, kecantikan dan lainnya. Lakukan research terlebih dahulu sebelum membuat konten agar isi konten up to date dan dapat dipercaya oleh khalayak.