Peserta didik yang memiliki kecerdasan di atas normal sebenarnya dapat di klasifikasikan ke dalam 2 kelompok, pertama ; kelompok pandai dengan IQ 130 ke atas; dan kedua; kelompok pandai dengan IQ 110 sampai 130. Dua kelompok ini merupakan peserta didik luar biasa di atas normal, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
8 Ciri-Ciri Anak Luar Biasa Di Atas Normal
1. Belajar berjalan dan berbicara lebih awal dan cepat menguasai kosa kata dalam jumlah yang banyak.
2. Pertumbuhan jasmani lebih baik, otot-otot kuat, motoriknya gesit (lincah), dan energik.
3. Haus akan ilmu pengetahuan, dan menyukai serta sering mengikuti berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Mampu secara tepat menarik suatui generalisasi , dapat mengenal hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, cakrawala berpikirnya luas dan logis, kritis dan suka berdebat.
5. Memiliki rasa ingin tahu (natural curiousity) yang tinggi, sehingga Nampak suka membokar-bongkar mainan dan membangunkannya kembali.
6. Cepat dalam menerima, mengolah, memahami dan mengusai pembelajaran , prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang studi
7. Cepat mengerjakan tugas dengan hasil baik.
8. Cepat dan tepat dalam bertindak.
Bimbingan Bagi Peserta Didik Cepat Belajar
Peserta didik yang cerdas juga sering mempunyai kesulitan, sehingga mereka perlu mendapat layanan bimbingan maupun layanan pendidikan secara tepat, agar dapat berguna bagi kepentingan dirinya sendiri maupun bagi kepentingan orang banyak.
Sehubungan itu, penting bagi sekolah untuk memberikan layanan pendidikan secara tepat sesuai dengan kondidsi dan kebutuhannya. Pemberian layanan yang dilakukan secara tepat diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan setiap paserta didik dalam mengembangkan diri, dan memperoleh kepuasan dalam hidupnya.
Sehubungan dengan uraian diatas, dapat diindentifikasikan beberapa bentuk layanan yang dapat diberikan guru kepada peserta didik yang cepat belajar sebagai berikut:
8 Cara Mendidik Anak yang Cerdas
1. Usaha pencepatan (kelas akselerasi)
Anak cedas diberi kesempatan untuk menyelesaikan suatu program –program pendidikan dalam janka waktu yang lebih singkat berbeda dengan yang seharusnya dilakukan. Misalnya untuk menyelesaikan program pendidikan SMA, jangka waktu yang biasa adalah 3 tahun, sedang bagi peserta didik yang cepat belajar bisa ditempuh hanya 2 tahun saja tidak perlu menunggu atau mengikuti prosedur umum. Kegiatan ini biasanya disebut program akselerasi, yang dapat detempuh dengan jalan sebagai berikut :
a. Bagi sekolah yang menggunakan pembelajaran dengan system modul, dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik yang pandai atau cerdas untuk menyelesaikan modul sebanyak – banyaknya, tanpa menunggu kawan yang lain. Dengan kata lain, setiap peserta didik deberi kesempatan untuk mempelajari modul sesuai dengan kempampuan, kecepatan, dan tempo belajar masing – masing.
b. Bagi sekolah dengan system tradisional, dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik yang pandai atau cerdas untuk naik kelas meloncat. Misalnya dari kelas 1 langsung naik ke kelas 3, atau dari kelas 2 diperbolehkan untuk mengikuti ujian terakhir
2. Menyediakan sekolah khusus
Next, Menyediakan sekolah khusus yang menampung anak –anak cerdas atau berkualiatas tinggi, sehingga mereka akan mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan kemapuannya.dalam sekolah khusus iniperlu disediakan sarana yang memadai untuk menyalurkan bakat- bakat nya, misalnya berupa penyediaan laboratorium beserta alat-alatnya serta mengarhkan dan binaan yang tepat dari guru yang berpengalaman.
Akhir-akhir ini telah banyak didirikan sekolah-sekolah khusus sejenis ini, yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga swasta. Misalnya sekolah yang menggunakan waktu penuh sepanjang hari (full day school), sekolah alam, sekolah dengan penyelengaaraan program akselerasi atau percepatan belajar, sekolah dengan system lima hari kerja dan sekolah system moving claas.
Sekolah-sekolah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masinmg-masing, namun tumbuhnya sekolah-sekolah ini paling tidak dapat menyelematkan anak-anak yang cerdas diatas normal.
3. Mengikuti sekolah yang terintegrasi
Jika terpaksa anak harus mengikuti sekolah yang terintegrasi dengan anak-anak normal, maka kepadanya perlu diberi kesempatan untuk memperdalam, dan memperkaya pengetahuannya. Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakann dengan bimbingan yang tepat serta melaporkan hasil pekerjaannya kepada guru.
Misalnya tugas membaca, mengikuti perlombaan, melakukan percobaan-percobaan atau penelitian, baik untuk menguji hipotesa maupun untuk menemukan penemuan-penemuan baru.
4. Melibatkan siswa cerdas dalam berbagai perlombaan
Menyalurkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, mengikuti sertakan dalam lombah karya ilmiah yang diselenggarakan oleh instansi-instansi tertentu, seperti lomba mengarang dan kegiatan-kegiatan lain yang sejenis. Melalui kegiatan ini, maka kelebihan energy yang dimiliki oleh peserta didik yang cerdas di atas normal dapat disalurkan dan akan lebih bermanfaat.
5. Melibatkan siswa cerdas dalam berbagai kegiatan ekskul
Melibatkan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan atrau aktivitas-aktivitas organisasi dan social. Misalnya organisasi intra sekolah (OSIS), palang merah remaja (PMR), pramuka , kelompok Diskusi, dan kelompok kesenian.
6. Memberi tugas yang proporsional
Untuk mengurangi rasa superior (harga diri berlebih), sebaiknya guru dalam memberikan tugas atau pertanyaan-pertanyaan dilakukan secara proposiaonal. Dalam hal ini, tugas yang diberikan untuk anak cedas haruslah tugas yang menantang dan memerlukan problem silving, sedang tugas-tugas yang biasa dan kurang menantang diberika kepada anak yang normal.
Dengan cara demikian, peserta didik yang cerdas diatas normal akan merasa bahwa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kawan yang lain. Hal ini penting sekali bagi perkembangan sikap dan pribadi peserta didik.
7. Memberikan reinforcement
Jika diperlukan makan pada saat-saat tertentu guru hendakanya memberikan reinforcement pada peserta didik yang cerdas. Misalnya pada saat menemukan penemuan-penemuan baru, dan prestasi yang luar biasa. Dengan demikian, mereka akan memperoleh kepuasaan, serta dapat meningkatkan semnagat atau motivasi untuk lebih berprestasi lagi.
Disamping beberapa hal yang dikemukakan di atas, untuk dapat memberikan layanan kepada peserta didik yang cerdas secara tepat, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak dan berbagai lembaga yang terlibat langsung dalam pergaulan peserta didik