Banyaknya kendaraan menyebabkan terganggunya komposisi udara. Tak ayal, kondisi ini menciptakan masalah-masalah lingkungan yang mendapat perhatian, seperti hujan asam dan pemanasan global.
Kegiatan khususnya yang menggunakan bahan bakar fosil menyebabkan lapisan ozon di atmosfer semakin membesar. Untuk menghindari hal ini, sangat diperlukan alternatif bahan bakar agar keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi tetap berlangsung.
Penggunaan bioetanol sangat menarik perhatian. Pasalnya, bioetenol sendiri sangat ramah lingkungan karena meningkatkan diversifikasi sumber energi dan tidak berkontribusi dalam pemasan global. Berikut beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol.
Manusia pada umumnya memanfaatkan aren sebagai bahan dasar pembuat gula. Tapi ternyata aren dapat dibuat menjadi sesuatu yang berbeda. Getah dari pohon ini jika difermentasikan akan menjadi suatu yang bermanfaat, yaitu bioetanol.
Jagung memiliki kadar karbohidrat yang sangat tinggi (gula, pati, selulosa dan hemiselulosa). Kandungan yang tinggi ini dapat dijadikan sebagai bioetanol, sebagai bioenergi alternatif terbarukan.
Jerami meruapakan limbah pertanian yang masih belum dimaksimalkan pemanfaatannya. Kandungan selulosa yang kurang mendapat perhatian ternyata dapat dijadikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, loh.
Lignoselulosa yang dimiliki oleh tebu sangat berpotensi dalam menciptakan bioenergi. Menjadikan tebu sebagai energi alternatif yang memiliki sejumlah manfaat positif mampu mengurangi efek rumah kaca dan dapat menyerap karbon. Tidak hanya tebu, tetapi bagas tebu atau daun klentekan tebu yang merupakan produk samping dari pengolahan gula dapat juga dijadikan sebagai bioetanol.
Limbah sagu merupakan gabungan dari ampas sagu dan batang sagu. Ampas sagu yang mengandung selulosa, yang bila diberikan enzim selulosa, akan menghasilkan produk gula. Bahan ini selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol.
Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan produk sampingan dari pengolahan kelapa sawit mulai dikembangan sebagai salah satu sumber energi alternatif untuk biodiesel. Kelebihannya, energi ini bersifat renewable yang menjamin kesinambungan produksi.
Kedua, bersifat ramah lingungan. Ketiga, meningkatkan nilai jual dari kelapa sawit. Keempat, Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit, sehingga memudahkan dalam ketersediaan bahan baku.
Salah satu sumber dalam menciptakan biodiesel adalah dengan memanfaatkan tanaman jarak. Potensi terbesar yang dapat dimanfaatkan dari tanaman ini berasal dari biji dan kulitnya.
Bijinya akan melalui serangkaian proses yang pada akhirnya dapat dijadikan biodiesel atau gliserin. Sedangkan kulitnya akan menjadi biogas pengganti minyak tanah melalui proses ekstokfikasi.
Itulah tadi tanaman-tanaman yang menjadi solusi bagi sumber energi kita. Memanfaatkan tanaman ini dapat menolong bumi kita menjadi lingkungan yang lebih bersahabat.