Ada banyak manfaat teknologi pengolahan hasil pertanian yang perlu Anda ketahui. Pasalnya, manfaat-manfaat tersebut bisa Anda gunakan sebagai bisnis pengolahan hasil pertanian. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Foto: Pixabay
Bahan mentah yang diawetkan tentu bisa disimpan lama. Oleh karena itu, kedepannya dapat menjadi cadangan bahan pangan jika terjadi kriris bahan pangan mentah, misalnya ikan asin.
Semua bahan pangan yang bisa diolah dengan mudah disimpan dan dikirim ke daerah lain. Manfaatnya, yaitu bahan pangan kita tidak akan busuk sebelum sampai tujuan, misalnya makanan kalengan.
Bandingkan, lebih mahal mana ketika Anda membeli sayur di supermarket dengan pasar tradisional? Tentu lebih mahal di supermarket, padahal sayurnya sama. Namun, bisa dilihat bahwa sayur di supermarket rata-rata diberi sentuhan plastik wrap dan diletakkan di lemari pendingin sehingga sayur akan terlihat segar. Selain itu, sayur-sayur tersebut juga dipisah berdasarkan ukuran ataupun warnanya sehingga mempermudah pembeli. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku di pasar tradisional. Padahal, sedikit sentuhan bisa meningkatkan nilai jual yang begitu tinggi. Contohnya pada kemasan produk. Selain itu, juga bisa menambah nilai sosial, yaitu ketersediaan lowongan pekerjaan.
Hal ini jelas terjadi, misalnya tomat yang harganya jatuh di pasaran karena panen besar-besaran dapat sangat merugikan. Namun, jika tomat tersebut diolah jadi saus, tidak akan ada kata rugi. Kendati demikian, Anda juga harus dibekali keterampilan mengolah bahan pangan ini.
Dengan melakukan teknologi pengolahan hasil pertanian setelah panen, kita membutuhkan alat yang tentunya banyak sekali alat tersebut bukan dari industri pertanian.
Bahan pangan mentah yang diolah dengan benar akan menekan porsi mubazir. Ada banyak contoh limbah yang dapat diolah kembali. Salah satunya adalah limbah hasil pertanian dapat dijadikan pupuk kompos.
Gizi sangatlah penting untuk kesehatan tubuh, misalnya gizi pada susu. Susu yang diolah menjadi keju dan yoghurt memiliki nilai gizi yang berbeda karena di dalamnya terkandung gizi tambahan. Begitu pula dengan kedelai yang telah diolah menjadi tempe.