Jika Anda baru lulus perguruan tinggi (fresh graduate), Anda mungkin bingung atau stres menghadapi wawancara kerja pertama Anda. Sebesar apa pun kebingungan atau rasa stres tersebut, mengetahui jenis-jenis wawancara kerja yang biasa dilakukan perusahaan merupakan langkah baik.
Mengapa? Pertama, Anda akan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Kedua, Anda akan lebih percaya diri saat wawancara kerja sehingga bisa lebih baik dari kandidat lain. Terakhir, Anda lebih bersemangat menghadapi wawancara kerja.
Untuk membantu Anda wewujudkan ketiga manfaat tersebut, berikut 7 jenis wawancara kerja yang perlu Anda ketahui.
Wawancara standar atau tradsional merupakan tipe wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara ini, Anda umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara.
Dia bisa merupakan staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.
Pertanyaan yang diajukan bertujuan mengetahui atau menguji apakah Anda kandidat yang tepat. Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:
Sebagai contoh, Anda bisa menjawab pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda?” dengan rumus Sekarang-Masa Lalu-Masa Depan.
Lebih rincinya, ceritakan posisi Anda sekarang, informasikan pengalaman dan keterampilan Anda, dan utarakan mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut.
Jika Anda seorang lulusan Jurusan Kimia, jawaban dengan rumus tersebut mungkin seperti ini:
“Saya lulusan Kimia dari Universitas Padjajaran. Saat penelitian, saya mensitesis katalis plastik dari bahan organik.
Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi dengan ICP dan NMR. Hasil uji aplikasi katalis menunjukkan bahwa rendemen plastik lebih banyak 10% dibanding rendemen katalis konvensional.
Pengalaman dan keterampilan saya dalam membuat katalis plastik tersebut menjadi alasan saya tertarik bekerja di PT Plastik Jaya.”
Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu Anda untuk memprediksi perilaku masa depan Anda.
Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang.
Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, dianggp akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.
Di tipe wawancara ini, pewawancara bisa menanyai Anda dengan pertanyaan seperti ini:
Kunci menjawab pertanyaan wawancara perilaku adalah dengan menggunakan teknik STAR (situation, task, action, and result).
Anda menyebutkan situasi yang dihadapi, tugas yang didapatkan, tindakan yang dilakukan, dan hasil/pelajaran yang Anda peroleh.
Contoh penerapan teknik STAR ini bisa Anda lihat di postingan Cara Membuat Jawaban Wawancara Kerja yang Baik dan Berbobot.
Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan Anda. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi Anda sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah tersebut.
Contoh masalah:
Atasan Anda sedang di luar kota karena tugas perusahaan selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia menugaskan Anda menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan dia meminta draf laporan itu selesai dalam dua hari.
Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan draf tersebut, Anda berpikir semuanya sudah lengkap.
Namun, ketika Anda mengecek email terbaru dari atasan Anda, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam draf laporan tersebut. Apa yang akan Anda lakukan?
Apa pun masalah yang akan diberikan pada Anda, kiat menjawabnya adalah:
Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana Anda menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.
Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana Anda menangani kasus yang diberikan.
Beberapa contoh kasus pada wawancara jenis ini adalah:
Untuk menjawab pertanyaan wawancara kasus, bagi jawaban Anda menjadi lima bagian:
Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, Anda melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia.
Si perusahaan asing tersebut akan mewawancarai Anda via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah Anda kompeten atau tidak untuk mengikuti wawancara selanjutnya.
Meskipun via telepon, Anda tetap harus menjalani tipe wawancara ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri Anda layaknya akan menjalani wawancara tatap muka.
Dalam wawancara presentasi, Anda akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan.
Waktu yang diberikan kepada Anda adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.
Kunci sukses menjalani wawancara ini adalah mempersiapkan bahan presentasi dengan cepat (maksimal 10 menit).
Dalam lima menit pertama persiapan Anda, buat garis besar masalah dan tulis sejumlah solusi potensial yang muncul di kepala Anda.
Dalam lima menit kedua, lingkari solusi yang menurut Anda paling baik dan tulis poin-poin cara mengaplikasikan solusi tersebut.
Saat menulis poin-poin tersebut, identifikasi juga sumber daya yang Anda perlukan. Gunakan sisa waktu 20 menit untuk mempresentasikan solusi tersebut.
Biasanya, dalam wawancara panel Anda akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.
Kuncinya, jangan gugup kalau Anda menghadapai wawancara jenis ini. Gunakan teknik-teknik menjawab yang telah saya uraikan pada jenis wawancara kasus, situasional, atau perilaku.
Dengan mengetahui jenis-jenis wawancara kerja di atas, Anda yang notabene fresh graduatebisa percaya diri menghadapi wawancara kerja di perusahaan apa pun.
Jika memungkinkan, beli satu atau dua buku yang membahas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di suatu wawancara kerja. Persiapkan juga dokumen-dokumen terkait yang sekiranya akan ditanyakan pewawancara kerja.