Kamu yang lulus SMA dan memilih melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat perkuliahan, bersiaplah menghadapi masa orientasi pengenalan kampus di kampusmu.
Di masa-masa yang lalu, masa pengenalan kampus yang lebih dikenal dengan sebutan OSPEK ini, penuh beragam cerita seram soal perlakuan dari para senior. Hal itu tak jarang menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa baru.
Jangan khawatir, masa orientasi kampus saat ini sudah tak seseram masa lalu.
Beberapa tahun belakangan ini, metode pelaksaan OSPEK sudah berubah. Pengawasan kampus lebih ketat, dan ancaman sanksi dikeluarkan dari kampus hingga pidana mengancam ke senior yang nekat melakukan kekerasan fisik atau perpeloncoan.
OSPEK kini tak lagi melulu identik dengan perpeloncoan, namun juga bisa jadi momen menyenangkan yang tak terlupakan.
Berikut 7 hal yang identik dengan pelaksanaan OSPEK. Mungkin, ada beberapa tradisi OSPEK masa lalu yang positif dan masih layak dipertahankan sampai sekarang.
1. Pakaian dengan Pernak-pernik Tak Biasa
Sebelum hari pelaksanaan OSPEK tiba, para mahasiswa baru (maba) biasanya dikumpulkan oleh para senior untuk diberikan beragam pengarahan, salah satunya soal aturan pakaian yang harus mereka gunakan selama menjalani OSPEK.
Tak hanya warna dan model seragam saja yang diatur, pernak-pernik yang 'menghiasi' pakaian mereka pun biasanya ditentukan oleh para senior. Seperti topi dari potongan bola plastik, kalung dan gelang dari tali rafia berhiaskan gantungan permen untuk mahasiswi, pita-pita kain di berwarna senada dengan bendera Fakultas, hingga papan nama dari kardus bekas.
Selama berada di lingkungan kampus, rentetan atribut tersebut tak boleh dilepas oleh para mahasiswa baru sampai dengan masa OSPEK berakhir. Jangka waktunya beragam, ada yang hanya tiga sampai tujuh hari, ada juga kampus atau fakultas yang melangsungkan OSPEK hingga satu bulan.
2. Model Rambut Seragam
Belum cukup dengan pernak-pernik tak biasa yang melekat di pakaian, kakak-kakak senior juga tak jarang menugaskan para mahasiswa baru untuk menyeramkan potongan rambut mereka. Yang laki-laki, biasanya akan disuruh memangkas rambutnya dengan potongan bergaya tentara, bahkan ada juga senior yang disuruh memangkas habis rambut mereka alias botak.
Dan untuk wanita, potongan pendek di atas bahu atau bob atau mengikat rambut kecil-kecil sebanyak angka tanggal lahir, biasanya menjadi andalan. Untuk mahasiswi yang berhijab, panitia OSPEK biasanya meminta mereka menghiasi kerudung yang dipakai dengan beragam pita warna-warni, yang ditempelkan dengan peniti.
3. Makan Bersama Penuh Aturan
OSPEK biasanya berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Saat jam makan siang tiba, tak jarang para senior menyuruh peserta OSPEK untuk makan siang bersama dengan alasan mempererat keakraban. Namun, momen makan siang akrab itu tak lantas bebas dari beberapa aturan yang dibuat para senior.
Seperti waktu makan yang dibatasi (hanya lima menit), duduk bersila dan tegak saat memasukan makanan ke mulut, tak boleh bersuara, dan tak boleh ada makanan yang tersisa.
4. Main Bermacam-macam Games
Meski peraturan soal seragam hingga waktu makan yang super singkat identik dengan kesan perpeloncoan, kegiatan OSPEK ternyata tak melulu menyebalkan kok. Di sela-sela kegiatan, panitia OSPEK biasanya mengajak para mahasiswa baru bermain beragam games yang kreatif dan seru. Ada games yang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan kerjasama tim, ada juga games yang dimainkan untuk sekedar penghilang rasa kantuk.
5. Berkenalan dengan para Dosen dan Beragam UKM
Tak jarang orang menganggap kegiatan OSPEK hanya membuang-buang waktu, tenaga, serta materi. Kesan itu tak sepenuhnya benar lho. Selama mengikuti OSPEK, para mahasiswa baru juga akan diberikan kesempatan untuk berkenalan dengan beberapa dosen yang nantinya akan mengajar mereka di masa perkuliahan.
Mengetahui karakter para dosen lengkap dengan gambaran sekilas soal mata perkuliahan yang akan mereka ajarkan, tentunya akan sangat bermanfaat untuk meminimalisir kecemasan yang dirasakan para mahasiswa baru jelang hari-hari pertama perkuliahan.
Tak hanya berkenalan dengan dosen, para mahasiswa baru juga akan diperkenalkan dengan beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas. Beragam UKM tersebut sangat bermanfaat untuk membantu para mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat mereka.
6. Dikejar Deadline Tugas-tugas dari Senior
Masa perkuliahan belum dimulai, bukan berarti para mahasiswa baru bebas dari tugas-tugas. Selama menjalani masa OSPEK, para senior tak jarang memberikan beragam tugas yang bejibun. Mulai dari tugas individu seperti menulis beragam artikel atau paper dengan tema tertentu, hingga tugas kelompok seperti membuat karya/project sesuai keahlian jurusan. Jurusan Tata Kota (Planologi) misalnya, akan diminta senior untuk membuat peta rancangan renovasi taman kampus, atau jurusan Jurnalistik, akan ditugaskan membuat karya jurnalistik video misalnya.
Tugas-tugas itu tentunya punya manfaat positif untuk para mahasiswa baru, namun tak jarang mahasiswa baru yang merasa terbebani dengan tugas-tugas itu, karena hanya waktu pengerjaan tugas yang relatif sangat singkat.
7. Malam Keakraban
Hari terakhir masa OSPEK adalah waktu yang sangat dinanti-nanti para mahasiswa baru. Tak hanya lega karena beragam keletihan selama OSPEK akhirnya usai, namun juga karena penutupan OSPEK biasanya disertai dengan perayaan atau seremonial yang menyenangkan, seperti acara malam keakraban misalnya.
Dalam acara yang biasanya dilangsungkan pada akhir pekan ini, tak ada lagi aturan soal seragam apalagi model rambut yang diharuskan. Semua mahasiswa baru bisa bebas berkespresi menjadi diri sendiri di malam itu. Kesan senioritas yang melekat selama masa OSPEK, mulai memudar dan hilang di malam keakraban.
Tradisi malam keakraban di setiap jurusan dan kampus tentu berbeda-beda. Pada umumnya, acara ini biasanya selalu diwarnai dengan beragam hiburan seperti penampilan musik dan makan malam bersama.