Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sifatnya ‘hampir’ wajib diikuti oleh seluruh murid SD adalah Pramuka. Pramuka yang merupakan singkatan dari ‘Praja Muda Karana’ ini biasanya dilakukan setiap hari Jumat selepas Ashar hingga menjelang Maghrib. Dan biasanya, karena belum ada pembina khusus Pramuka di SD, para guru biasanya akan bergantian menjadi pembina dengan memberikan pengetahuan seputar Pramuka.
Dalam Pramuka, akan dijelaskan dengan panjang lebar mengenai sejarah Pramuka, baris-berbaris, cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, cara bertahan hidup dengan perlengkapan sederhana, tenda dan segala hal yang berkaitan dengan tongkat dan tali tambang. Dalam kegiatan Pramuka, setidaknya 8 hal unik dialami oleh anak-anak SD sebagai sebuah kenangan yang seru sekaligus memberikan ilmu. Yuk, langsung saja simak uraiannya di bawah ini.
Memang sih, tidak diwajibkan memakai atribut lengkap seragam cokelat dengan segala perlengkapannya saat mengikuti kegiatan Pramuka. Namun, memakai seragam Pramuka lengkap dengan aksesorisnya membuat anak-anak SD merasa menjadi seorang prajurit gagah berani yang diidolakan banyak orang.
Selain seragam cokelat, perlengkapan Pramuka yang biasanya menjadi aksesoris lainnya adalah: topi baret, kacu, belati, tongkat, tali tambang, peluit, dan perlengkapan lainnya. Namun, seragam Pramuka dengan baret, kacu dan tongkat saja sudah dianggap lengkap sebagai seorang anggota Pramuka.
Tentu saja, kegiatan Pramuka tanpa acara kemping dengan api unggunnya memang terasa kurang lengkap. Acara kemping biasanya diadakan setiap tahun dan diadakan di lapangan sekolah dengan melibatkan seluruh murid dan guru. Saat kemping, masing-masing anggota kelompok biasanya akan mendirikan tenda dengan bentuknya yang beragam.
Tengah malam, setelah mengadakan ‘penjelajahan’, seluruh murid akan berkumpul di tengah lapangan membentuk barisan melingkar menghadap api unggun. Saat acara api unggun berlangsung, biasanya para guru akan memberikan wejangan dan petuah agar murid-muridnya bisa menjadi orang yang sukses dan berguna di masa depan. Tak jarang, kegiatan ini berlangsung haru dan tak sedikit guru dan murid yang mengeluarkan air mata.
Setiap satu murid biasanya akan membawa tongkat sepanjang kira-kira 1,5 meter yang terbuat dari bambu kecil. Bambu tersebut biasanya akan dicat merah-putih di seluruh permukaannya. Ketika sedang melakukan kegiatan Pramuka, tongkat tersebut bisa digunakan untuk hal apa pun, termasuk dibentuk menyerupai tandu untuk mengangkat pasien ketika melakukan pertolongan pertama. Selain itu, tongkat pun bisa berfungsi sebagai tiang bendera Pramuka, mengangkat benda, dibentuk menjadi rakit saat menyeberang sungai, dan beberapa kegunaan mendesak lainnya.
Eits, jangan salah ya, yang piawai melakukan gerakan baris-berbaris bukan hanya para pasukan pengebar bendera (Paskibra) saja, lho. Anggota Pramuka pun ternyata sudah sangat terlatih melakukan teknik-teknik dasar baris-berbaris dengan rapi dan berseni. Namun, karena fokus utama anggota Pramuka bukan tentang baris-berbaris, maka kegiatan baris-berbaris biasanya hanya dilakukan hanya sesekali saja. Namun, jika dibandingkan, antara anggota Pramuka dan anggota Paskibra sama-sama memiliki dasar baris-berbaris yang mumpuni.
Kegiatan Pramuka biasanya juga identik dengan rumus-rumus dan sandi-sandi tertentu. Yang paling sering digunakan sih semapur dan sandi morse, meski banyak sekali jenis-jenis sandi yang patut diketahui. Semapur sendiri menggunakan dua buah bendera yang dibentuk dengan sandi-sandi tertentu yang dianggap sebagai huruf yang membentuk kata dan kalimat.
Sementara sandi morse berupa garis-garis dan titik-titik yang dihubungkan satu sama lain hingga membentuk kata. Ngacung, siapa yang masih ingat huruf ABC dalam sandi morse?
Salah satu syarat untuk menjadi anggota Pramuka yaitu harus hafal dengan mars dan hymne Pramuka. Karena sering dinyanyikan, biasanya lirik dan irama mars Pramuka akan terhafal dengan sendirinya di luar kepala. Liriknya yang penuh semangat dan iramanya yang membuat haru membuat anak-anak SD sangat suka mendengar dan mengucapkannya berkali-kali.
Selain mars Pramuka, ada juga beberapa lagu-lagu khas yang biasa dinyanyikan saat mengikuti kegiatan Pramuka. Yang pasti, semua lirik dan iramanya mengobarkan semangat dan penuh dengan kebaikan.
Nah, ini nih yang paling diingat dari kegiatan Pramuka yang tak terlupakan hingga sekarang. Entah, anak-anak SD zaman now kenal atau tidak dengan gerakan ‘Tepuk Pramuka’ yang sering dilakukan oleh anggota Pramuka sebelum memulai kegiatan. Meski sudah hafal tepukan dan ketukannya, biasanya akan ada saja satu atau dua anak yang melebihkan tepukan di akhir gerakannya.
Dan ‘kelebihan’ tepukan tersebut biasanya akan diikuti riuh gemuruh sorak sorai anggota Pramuka. Sebagai konsekuensinya, anggota Pramuka yang sering melakukan ‘kelebihan’ tepukan di akhir gerakan akan mendapat ‘hukuman ringan’ sebagai bentuk tanggung jawab sebagai anggota Pramuka.
Secara garis besar, mengikuti kegiatan Pramuka mengajarkan kamu untuk mandiri dan bisa mengatasi segala permasalahan dengan lebih cepat dan tepat. Ilmu-ilmu dalam kegiatan Pramuka semestinya bisa dijadikan pelajaran dalam mengarungi hidup di masa depan agar bisa tetap survive dengan segala kesulitan kehidupan. Betul?