Untuk menghindari diri agar tidak jadi mahasiswa gagal, ada beberapa hal bisa yang bisa dilakukan. Pertama, sebelum menjadi mahasiswa, seharusnya sudah bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat. Hindari memilih jurusan karena passing grade semata yang justru bisa jadi malapetaka nantinya. Kedua, agar kuliah bisa menyenangkan, pilihlah kota yang disukai menjadi tempat tujuan berkuliah. Kota tempat kuliah juga sangat berpengaruh bagi kualitas studi seorang mahasiswa.
Selain masalah menetapkan pilihan di awal, ada baiknya juga merencanakan strategi studi selama menempuh masa perkuliahan di kampus. Ini tak lain karena kampus dengan heterogenitas komunitas bisa saja menyebabkan seseorang terlalu nyaman dan asyik dengan kegiatan ekstrakulikuler dan melupakan satu hal yang paling utama, yaitu studi itu sendiri. Namun, heterogenitas kehidupan kampus juga adalah satu hal yang baik bila seseorang bisa memaksimalkan kondisi tersebut untuk kebaikan dan masa depannya.
Selain itu, banyak data yang menunjukkan semakin tingginya angka sarjana yang tak langsung memperoleh pekerjaan sehingga perlu solusi untuk berwirausaha. Berwirausaha dengan membuat perusahaan sendiri juga bisa dipelajari dari banyaknya komunitas yang ada di kampus untuk membangun networking.
Terdapat tujuh hal penting yang harus dipelajari dan dikembangkan sewaktu masih menempuh masa perkuliahan di kampus. Apa saja? Simak ulasannya lebih lanjut berikut ini.
Seperti disinggung di awal, kehidupan kampus sangat majemuk atau heterogen. Beragam komunitas ada di dalamnya. Ditambah dengan manajemen studi bagi seorang mahasiswa yang sepenuhnya mandiri (berbeda sewaktu di SMA) tentu perlu mempersiapkannya dengan baik. Seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan mengatur strategi studi yang matang agar masa perkuliahan berjalan mulus tanpa hambatan sesuai dengan lamanya studi. Anda penasaran persiapan apa yang harus dilakukan? Inilah tujuh hal yang penting untuk diketahui.
Masyarakat kian kompetitif apalagi sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Banjir tenaga kerja terampil dari luar negeri tentu saja harus diperhatikan semua pihak, termasuk para mahasiswa. Secara teoritis, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memang menjadi standar mutlak yang dituju mahasiswa. Tentu hal ini ada kaitannya dengan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan serta meniti karier.
Di samping mengejar IPK yang tinggi, ada baiknya pula meluangkan waktu untuk menambah kualifikasi yang masih sebidang dengan jurusan kuliah yang diambil. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan kelak. Tak ada salahnya menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hal bermanfaat dan positif, bukan?
Jangan jadi kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, demikian celetukan yang beredar di kampus. Ada benarnya meskipun tidak mutlak. Sebab dalam dunia kerja sekarang ini networking berperan besar. Jaringan pertemanan yang terbangun di kampus bisa jadi adalah satu hal yang positif saat lulus dan bergelar sarjana nanti. Bisa jadi info tentang peluang karier atau berharap sukses lewat jalur wirausaha bisa didapatkan atau diwujudkan berkat adanya jaringan pertemanan.
Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.
Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.
Masa studi bisa jadi sangat membosankan bahkan memupuskan semangat bila hanya diisi dengan kegiatan studi semata. Sebabnya hal ini sangat monoton karena terjebak dalam rutinitias yang itu-itu saja. Oleh karena itu, memupuk hobi untuk ditekuni bukan hal yang salah apalagi kalau hobi tersebut bisa menjadi nilai tambah. Ketekunan pada hobi sering kali menjadi jalan keluar bagi seseorang dalam menjalani rutinitas keseharian. Hal ini pula yang bisa dipupuk sejak berada di kampus sewaktu menjalani masa studi, menemukan komunitas yang sama dan sehobi tentu akan semakin bermanfaat bagi pengembangan diri seseorang.
Disinggung sebelumnya di awal bahwa kehidupan kampus yang beragam bisa jadi adalah satu tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi. Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif, tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja.
Banyak mahasiswa yang gagal dan harus mengalami drop out karena ada yang salah sewaktu menjalani kuliahnya. Termasuk dalam berkomunitas atau karena asyik dengan hal yang lain. Meskipun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan satu-satunya penentu kesuksesan, mengakhiri studi dengan gemilang agar siap untuk menghadapi dunia kerja tentu harus diraih. Kampus adalah candradimuka di mana mahasiswa menggembleng diri dan menuntut ilmu.
Kampus adalah lembaga studi, pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Karena itu, menjadi mahasiswa seharusnya tidak sekadar duduk di bangku kuliah lalu menunggu dosen mengisi dan memberikan materi serta menjadikannya hanya sebagai sarana transfer keilmuan semata. Mempersiapkan diri untuk masa depan yang cerah adalah kewajiban. Sementara berkomunitas, membangun relasi, dan pertemanan juga sangat diperlukan.
Sebagaimana terangkum dalam tips kali ini, setiap detail yang dilakukan mahasiswa di kampus akan mengantarkannya pada pilihan masa depan. Semakin seorang mahasiswa mengejar pengalaman, ilmu, serta segala hal yang bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya maka akan semakin matang dalam menjalani kehidupan saat terjun dan bermasyarakat.