Apakah kita termasuk mahasiswa yang aktif bertanya di kelas? Atau jarang aktif? Atau belum berminat aktif?
Setiap memberi materi di kelas, dosen biasanya membuka sesi pertanyaan. Kalau belum ada yang mengacung, biasanya ditunjuk langsung atau lewat daftar hadir.
Banyak juga sistem pengajaran yang menekankan diskusi dalam kelas atau presentasi individu maupun kelompok. Kesempatan-kesempatan seperti ini sebenarnya sayang dilewatkan karena manfaatnya tidak cuma nilai tapi untuk pribadi mahasiswa itu sendiri.
Tabungan Nilai
Yah, ini manfaat umum yang bisa kita dapat sih. Kriteria penilaian dari dosen bisa berbeda-beda. Kadang, keaktifan jadi kriteria dominan, kadang lebih penting kriteria lainnya. Namun, dalam keseluruhan penilaian pasti ada aspek keaktifan di dalam kelas.
Mau berniat cari muka atau tidak, banyak bertanya di kelas membuat kita menonjol. Ini bisa jadi cara menunjukkan kemampuan berpikir dan penguasaan materi kita kepada dosen.
Tidak cuma pada dosen, keaktifan bisa jadi cara mencuri perhatian asisten dosen atau asisten lab. Mungkin saja hasil tugas atau ujian tulis kita lemah, di sini lah nilai dari keaktifan bisa membantu.
Memuaskan Rasa Ingin Tahu
Ada orang yang mudah menyampaikan pertanyaannya. Ada juga orang yang masih ragu atau takut bertanya tapi punya sesuatu yang menggelitik dalam pikirannya. Daripada penasaran, mending legakan saja.
Lebih Memahami Materi Kuliah
Aktif bertanya bisa meringankan beban kita saat ujian karena sudah lebih paham materi kuliahnya. Bagaimana itu terjadi? Suasana dan momen bertanya dapat membantu kita mengingat apa yang sedang dipelajari saat itu.
Aktif bertanya mendorong kita untuk memperhatikan materi apa yang sedang disampaikan. Meski tidak semua, sebagian besar, atau sebagian kecilnya. Atau, sebelumnya kita kurang memperhatikan kemudian dari pertanyaan itu ada rujukan ke topik yang sudah disampaikan.
Melatih Berpikir Kritis
Level pertanyaan akan berkembang dari yang menyangkut materi secara langsung maupun tidak langsung. Materi secara langsung misalnya ada teori yang tidak kita mengerti penjelasannya atau masih belum paham bagaimana menggunakan rumusnya.
Sedangkan secara tidak langsung misalnya kita menghubungkan materi tersebut dengan studi kasus, kenyataan yang terjadi, fakta lain, pendapat ilmuwan lain, atau sebuah masalah. Dari sini tumbuh proses berpikir kenapa, kenapa, kenapa, dan bagaimana.
Melatih Kemampuan Public Speaking
Aktif bertanya di kelas membantu kita berani bicara di depan orang banyak. Selain itu, kita juga terlatih berani menyampaikan pendapat. Mulai beranikan diri karena manfaatnya jangka panjang, untuk kita bawa sampai setelah lulus nanti.
Bertanya untuk Memberi Tahu
Ada jenis pertanyaan yang memang untuk bertanya, ada juga yang tujuannya untuk memberi tahu. Anggaplah kita pura-pura polos begitu.
Maksudnya, sebenarnya kita sudah tahu tentang sebuah isu, teori baru, data baru, fakta baru, atau lainnya. Namun, itu belum disampaikan oleh dosen, asisten dosen, atau di dalam presentasi teman.
Kadang kita sungkan kalau memberitahu secara langsung. Kada kita takut kesannya jadi seperti sok tahu, sombong, atau memperlihatkan kekurangan pemateri. Nah, mengajukan pertanyaan bisa jadi alternatif membagi ilmu agar teman lainnya juga tahu apa yang kita tahu.