Seperti ilustrasi yang ditunjukan gambar di samping, lapisan matahari dapat dibagi menjadi enam lapisan. Namun sebelum mengulas enam lapisan tersebut alangkah baiknya kita mengenal dulu matahari. Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama Heliosentrisme ini mematahkan teori Geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 149.600.000 kilometer atau 92,26 juta mil, terbentuk dari komponen gas helium dan hidrogen dan terdiri dari enam lapisan. Matahari merupakan pusat dari tata surya kita.
1. Zona Inti Matahari
Energi hasil reaksi nuklir di inti matahari ini menghasilkan sinar gamma dan neutrino yang memberi tenaga luar biasa besar dan menghasilkan energi panas dan cahaya yang dikeluarkan melalui radiasi hingga akhirnya dapat diterima oleh bumi. Zona inti matahari memiliki kepadatan kurang lebih150g/cm3. Suhu dan tekanan di dalam inti matahari masuk kategori sangat tinggi, yaitu 15juta derajat celcius. Total besar inti matahari adalah seperempat jarak dari pusat ke permukaan atau sekitar 1/64 total volume matahari. Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen.
2. Zona Radioaktif
Zona radioaktif adalah zona yang menyelubungi zona inti matahari. Zona ini bekerja menyalurkan energi yang dibentuk oleh inti matahari dalam bentuk radiasi ke lapisan matahari yang lebih luar. Zona radioaktif memiliki suhu dan tekanan yang cukup tinggi, yaitu 7 – 2 juta derajat celcius, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir. Kepadatan dari zona radioaktif ini adalah sekitar 20g/cm3.
3. Zona Konvektif
Zona konvektif merupakan zona penyeimbang karena memiliki suhu yang relative lebih rendah, yaitu sekitar 2 juta derajat celcius. Hal ini memungkinkan inti atom mengalami pergerakan yang lebih lambat. Energi dari inti matahari membutuhkan waktu kurang lebih 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Sedangkan untuk mencapai bagian atas zona konvektif, energi membutuhkan waktu selang beberapa minggu.
4. Fotosfer
Lapisan fotosfer memiliki tebal kurang lebih 500 kilometer dan suhu sekitar 5.500 derajat celcius. Sebagian besar radiasi matahari akan diobservasi di fotosfer hingga menjadi sinar matahari di bumi dalam tenggat 8 menit setelah meninggalkan matahari.
5. Kromosfer
Warna dari lapisan kromosfer seringkali tidak tampak karena tertutup oleh cahaya terang yang dihasilkan oleh fotosfer. Namun di saat- saat tertentu, misalnya ketika terjadi gerhana matahari total, maka warna kromosfer akan terlihat seperti bingkai merah yang mengelilingi matahari. Warna merah ini disebabkan oleh tingginya kandungan helium di lapisan ini.
6. Korona
Korona adalah lapisan berwarna putih yang merupakan bagian terluar dari matahari. Lapisan terluar ini memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam matahari yaitu antara 2 – 5 juta derajat farenheit.