Hari lebaran adalah hari perayaan besar bagi umat Islam di berbagai belahan dunia. Mereka dikembalikan kepada keadaan suci serta merasakan kemenangan usai berpuasa sebulan penuh, demi memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim. Tahun ini lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1440 hijriah belum dapat dipastikan jatuh tanggal 4 atau 5 Juni karena sidang isbat (penentuan Idul Fitri) baru akan dilaksanakan pada 3 Juni mendatang. Kendati demikian, kegiatan di hari lebaran tentu sudah dapat diprediksi lebih awal. Pada hari itu, usai melaksanakan shalat Ied berjamaah, orang-orang pun saling bermaaf-maafan dengan melakukan silaturahmi ke rumah-rumah sanak saudara, sahabat, maupun tetangga. Tradisi kunjungan ini selain diisi halalbihalal juga jadi momen bagi yang jarang berjumpa untuk saling berbincang-bincang dan curhat tentang kehidupan masing-masing. Terkadang disela-sela obrolan itu, sering muncul pertanyaan-pertanyaan menjengkelkan dan bikin kamu mendadak gelagapan. Berdasarkan survei penulis terhadap beberapa netizen, ada 4 pertanyaan paling sering muncul pas hari lebaran. Nah, biar kamu nggak kaget lagi, yuk siapkan diri buat pertanyaan-pertanyaan berikut:
Jangan pula kasih jawaban yang memancing pertanyaan lain, kecuali kamu punya stok jawaban yang bisa membalik keadaan. Lebih baik kamu menahan diri untuk tidak terlalu reaktif. Ambil sisi baiknya, kalau kamu ditanya begitu berarti hidupmu sedang diperhatikan orang lain, atau jangan-jangan ada orang yang diam-diam ingin mendekatimu, tetapi selama ini malu, ciee. Ingat, urusan jodoh memang bukan hal bisa ditebak oleh manusia. Sudah jadi bagian dari kodrat Tuhan untuk menentukan kapan dan dengan siapa kamu akan hidup nanti. Tetaplah optimis dan yakin, kamu bukanlah umat-Nya yang gampang putus asa apalagi nelangsa hanya karena pertanyaan kacangan.
Menjadi seorang sarjana dan wisuda ialah impian awal seorang mahasiswa akhir yang mandek di skripsi atau tugas akhir. Kuliah yang harusnya dijalani dalam 8 semester atau 4 tahun, terpaksa harus diundur sampai berbulan-bulan atau malah bertahun-tahun hanya gara-gara setumpuk revisi dan dosen pembimbing yang sangat sulit ditemui. Kamu pejuang skripsi yang sedang bersusah payah menyelesaikan ini mau nggak mau kena singgung juga oleh pertanyaan ‘kapan lulus?’ oleh tamu yang mampir ke rumah. Alamat ingin rehat sebentar dari hiruk pikuk revisi, kamu pun terpaksa harus menyempatkan waktu berpikir demi menjawab pertanyaan sederhana ini.
Sama halnya saat ditanya kapan nikah, jawaban kapan wisuda tak perlu muluk-muluk dijabarkan olehmu kronologis mengerjakan tugas itu, kecuali yang bertanya dosbingmu yang kebetulan mampir ke rumah. Berhenti mencari kambing hitam untuk memenangkan pertanyaan yang tak butuh alasan itu. Yang mereka inginkan hanya sekelumit respon singkat darimu. Anggap saja ini seperti tanda peringatan di belakang kemasan rokok, “merokok membunuhmu”, mereka juga mengibaratkan waktu sebagai rokok yang bisa menghabisi kesempatanmu untuk segera diwisuda. Pertanyaan semacam ini tak sepenuhnya salah, meskipun terdengar agak menjengkelkan dan bikin nyesek. Namun, realita bahwa kuliah di Indonesia memiliki batas maksimal memang harus kamu terima dan perlu ingat.
Setelah tamat sekolah atau kuliah, seseorang akan dihadapkan dua pilihan, yaitu bekerja atau melanjutkan sekolah lagi. Memilih bekerja ternyata bukan hal mudah, Mulai dari apply di berbagai loker, ikut job fair, dan gagal saat interview sudah jadi aktivitas rutin yang harus dijalani. Namun, usaha demi usaha ini, tak akan jadi alasan penting bagi orang-orang kepo untuk tidak bertanya ‘kerja di mana?’ atau ‘sibuk apa sekarang?’. Pertanyaan ini amat mendongkol karena kamu kebingungan menjelaskan situasimu yang justru seorang jobless. Tenang, nggak perlu merasa malu menjawab ‘belum’. Toh, tidak ada yang merasa diuntungkan atau dirugikan dengan kondisimu sekarang. Ceritakan kalau kamu belum menemukan tempat yang cocok. Bukankah pekerjaan adalah bicara kecocokan antara rekruiter dan pelamar? Pekerjaan tak bisa hanya dinilai dari sudut pandang gaji dan posisi saja. Kamu mungkin punya beberapa pertimbangan yang membuatmu belum mendapatkan pekerjaan sampai sekarang. So, keep calm and don’t be shy.
Berpuasa sebulan penuh tentu menguras banyak kalori bila dilakukan dengan semestinya. Sama halnya dengan diet, puasa akan mengurangi asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Secara logis, ini seharusnya dapat menurunkan berat badan dari biasanya. Bagi para wanita, lebaran adalah momen tepat untuk membuktikan bahwa langsing bukan angan-angan belaka. Naasnya, alih-alih dipuji kurusan, malah harus menanggung rasa jengkel kala ditanya ‘kenapa gendutan?’ tenang girl, kamu nggak perlu ngamuk-ngamuk apalagi curhat di sosmed gara-gara dipuji tubuhmu makin subur. Malah kamu bersyukur karena itu artinya asupan gizimu tercukupi selama bulan puasa. Lagipula gemuk tidak selalu buruk kok, selagi itu masih wajar dan jauh dari resiko obesitas. Pertanyaan ini sebaiknya tak perlu ditanggapi serius, kadang kalanya kita butuh teguran dari orang lain agar kita dapat mengontrol tubuh untuk lebih sehat. Tetapi, kalau pertanyaan ini dilontarkan berulang-ulang atau jadi semacam ledekan, kamu berhak menyampaikan isi perasaanmu kepada si penanya supaya kamu nggak terjebak body shaming.
Kabar buruk bagi para remaja berstatus jomblowan dan jomblowati. Lebaran tahun ini dipastikan bonyok kalian akan segera bertanya mengenai hubungan asmara dengan seseorang. Tak tanggung-tanggung, kamu pasti akan diminta mengenalkan pacarmu sesegera mungkin kepada mereka. Pertanyaan yang sangat greget dan bisa buat para jomblo kalang kabut. Oyaa, sayangnya tak ada tips dari penulis untuk pertanyaan ini. Silahkan kalian memikirkan alasan buat mengelak sendiri, semoga beruntung.
Nah, dari 5 pertanyaan di atas, mana nih yang kamu prediksi bakal muncul saat lebaran nanti?