Pertanian organik adalah kegiatan bercocok tanam yang tidak menggunakan bahan kimia buatan melainkan menggunakan bahan yang bersifat organik, baik itu organisme atau unsur kimia yang bersifat organik (C, H, N, O, P, S). Konsep pertanian organik adalah budidaya pertanian tanpa menggunakan bahan kimia buatan, perilaku hidup yang berkesinambungan dengan alam sekaligus menghargai alam, dan melestarikan lingkungan. Pengelolaan usaha tani secara organik tentu saja selaras dengan alam, tidak ada merusak lingkungan, dan memanfaatkan semaksimal mungkin sistem alami yang diberikan oleh alam sekitar.
Menurut IFOAM, tujuan yang ingin dicapai dengan mewujudkan sistem pertanian organik adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan makanan bernutrisi tinggi dan jumlah yang mencukupi
- Berinteraksi secara konstruktif dan mendukung kehidupan dengan semua sistem dan daur alami
- Mendorong dan meningkatkan daur biologi di dalam sistem pertanian dengan menstimulasi kehidupan mikroorganisme, flora dan fauna tanah, tanaman, dan binatang
- Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan
- Menggunakan sumberdaya terbarukan (renewable sources) semaksimal mungkin dari sistem pertanian lokal
- Sejauh mungkin bekerja dalam sistem tertutup berkaitan dengan bahan organik dan unsur hara
- Bekerja menggunakan materi yang dapat didaur ulang, baik dari dalam atau luar usaha tani
- Menciptakan kondisi yang memungkinkan hewan ternak untuk melakukan aspek dasar perilaku mereka yang hakiki
- Meminimalisir bentuk pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
- Mempertahankan keanekaragaman genetik sistem pertanian dan daerah sekitarnya, yaitu melindungi flora dan faunanya
- Memberikan jaminan hidup yang semakin baik bagi produsen pertanian
- Mempertimbangkan semua dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas dari sektor pertanian
Akhir-akhir ini masyarakat menggemari produk pertanian organik karena kesadaran hidup sehat yang semakin meningkat. Maka tak heran bisnis pertanian organik mendapatkan keuntungan yang besar karena memenuhi permintaan yang tinggi tersebut. Tak hanya sadar akan gaya hidup yang sehat, masyarakat juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan cara back to nature. Penggunaan bibit dalam sistem pertanian ini juga menghindari prouk berbasis GMO (genetically modified organism). Di dalam proses penanaman dan pemeliharaan juga menggunakan pupuk organik, menghindari pestisida kimia sintesis, pengendalian gulma dilakukan secara mekanis dan biologis, menghindari penggunaan ZPT (zat pengatur tumbuh) dan hormon perangsang pertumbuhan, serta menghindari penggunaan zat aditif sintesis dalam pakan ternak. Berikut 5 manfaat yang bisa diperoleh dari berkegiatan tani secara organik dan mengkonsumsi produk pertanian organik:
- Bercocok tanam secara organik maupun mengkonsumsi produk pertanian organik, Anda turut melestarikan lingkungan. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pertanian organik memaksimalkan unsur alam tanpa ada campur tangan bahan kimia, sehingga produk yang dihasilkan tidak merusak lingkungan dan terciptalah keberlanjutan lingkungan.
- Tidak membahayakan kesehatan manusia. Prinsip pertanian organik adalah selama proses penanaman hingga pascapanen menggunakan bahan alami dan tidak ada residu kimia di dalam produknya, sehingga produk yang dikonsumsi pun selain sehat juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.
- Rasa produk pertanian organik lebih enak dan lebih segar. Sayur-sayuran, buah, tanaman pangan, bahkan tanaman obat yang ditanam secara organik menghasilkan rasa yang ringan dan diterima oleh tubuh manusia, dalam artian tidak harmful (tidak berbahaya). Kandungan air yang lebih sedikit pada sayuran organik menyebabkan tidak mudah busuk, kesegarannya bertahan lama.
- Biaya operasional lebih rendah dibandingkan sistem pertanian biasa. Apabila sistem pertanian biasa menggunakan bahan-bahan kimia (pupuk dan pestisida) yang membutuhkan banyak biaya, maka sebaliknya bagi pertanian organik. Sama sekali tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimiawi menyebabkan biaya yang dikeluarkan sedikit, namun produk yang dijual tetap dipatok harga yang tinggi, karena permintaannya yang tinggi tidak diikuti dengan suplai yang tinggi pula.
- Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah dan menjaga pH tanah karena sesuai dengan prinsip pertanian organik yang memanfaatkan biota tanah dalam proses penanaman sampai siap panen. Mikroorganisme tanah tidak terpapar bahan kimia, sehingga masa hidupnya lebih panjang dan pH tanah juga terjaga keseimbangannya karena tidak ada campuran bahan kimia yang tercampur ke dalam media tanah.