Menjadi berhasil tidak hanya membutuhkan kerja keras. Diperlukan komitmen dan ketekunan untuk menggiati sesuatu yang setiap hari dilakukan. Mengandalkan gelegak semangat saja juga tidak cukup. Seseorang yang benar-benar ingin sukses akan bekerja sangat keras, terkadang tanpa menghiraukan mood dan perasaannya.
Tahukah kamu, bahwa sebenarnya yang penentu kesuksesan justru datang dari hal-hal sederhana yang selalu kamu lakukan setiap hari? Pertanyaannya, hal dan kebiasaan apa sih yang harus kita hapus agar tidak tumbuh jadi orang yang gagal dalam hidup?
Tidak selamanya kita bisa berangkat ke tempat aktivitas dengan perasaan yang baik. Terkadang rasa malas dan enggan menggelayuti, menahan kita untuk bangkit dari tempat tidur demi memberikan yang terbaik di hari tersebut. Naik-turunnya mood adalah hal yang amat manusiawi, namun mereka yang akan sukses tidak akan berlindung di balik alasan ini.
Terlepas dari bagaimana perasaan dan kondisi pribadi mereka, calon orang sukses akan selalu berusaha profesional. Ia mampu memisahkan urusan privat dan urusan pekerjaan. Mereka tidak akan mengorbankan kehidupan profesionalnya saat keruntuhan kehidupan pribadi melanda. Mood naik-turun itu pasti, namun mereka sudah mengerti bagaimana hal tersebut harus dihadapi.
Semisal, kamu adalah pebisnis yang membuka usaha clothing line. Munculnya pesaing di bidangmu terkadang membuatmu pusing. Bagaimanapun, makin banyaknya jumlah pesaing akan memaksamu semakin harus bekerja keras. Perbedaan mereka yang akan sukses dan mereka yang tidak terletak pada cara mereka memandang persaingan.
Calon orang-orang sukses memandang persaingan sebagai tantangan yang membuat mereka bersemangat. Mereka tidak takut pada rival, tidak khawatir pada kemungkinan kalah, tidak pula minder di hadapan pesaing yang lebih besar. Bagi mereka, sebuah persaingan adalah hal yang niscaya. Persaingan justru membuat mereka makin bersemangat dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas.
Semangat, adalah mata uang yang harus selalu ada dalam setiap perjuangan menuju sukses. Ialah yang akan mendorong kita untuk mampu melakukan sesuatu yang lebih baik setiap harinya. Permasalahannya, tidak setiap hari kita memiliki semangat yang sama besarnya. Pada momen-momen tertentu, saat patah hati atau ada masalah keluarga misalnya, semangat tersebut bisa runtuh.
Calon orang-orang sukses tidak pernah menggantungkan munculnya semangat pada bantuan orang lain. Mereka sudah paham bagaimana caranya menyemangati diri sendiri. Saat semangat mereka hilang, calon orang-orang sukses selalu punya cara untuk mengakses tumpukan semangat dalam dirinya– kemudian mengubahnya menjadi cadangan semangat baru.
Keberhasilan tidak membuat calon orang sukses mudah berbangga diri. Mereka terus merasa insecure dan tidak cukup baik, sehingga masih perlu mengembangkan diri demi menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Keberhasilan kecil tidak digenggam erat-erat dekat dengan dada, ia justru mereka lupakan agar tidak terus membayangi langkah dalam perjalanan.
Orang sukses percaya bahwa keberuntungan hanya akan datang pada mereka yang mau bekerja keras. Usaha hingga titik darah penghabisan jadi satu-satunya jalan menuju sukses, tidak ada jalan pintas yang lain. Mereka fokus pada bagaimana mengembangkan kualitas diri dan terus berusaha sampai kesuksesan ada di tangan.
Sementara mereka yang minim potensi sukses justru selalu berharap pada keberuntungan. Mereka akan cepat menyerah saat kerja keras yang dilakukan tidak kunjung membuahkan hasil. Karena kurangnya penghargaan pada kerja keras inilah orang-orang yang tidak sukses memiliki kecenderungan untuk menghalalkan segala cara.