Sebagian besar umat manusia telah mengetahui bahwa Bumi itu bulat. Namun akhir-akhir ini, teori konspirasi Flat Earth atau Bumi datar menghantui publik. Astronom Amerika Serikat, Phil Plait yang terkenal dengan nama The Bad Astronomer, menulis sebuah artikel tentang komunitas Bumi Datar. Phil mengatakan bahwa mereka 'penganut' teori Bumi datar hanya membuang waktu saja dan menggelikan. Di luar itu semua tentu mengundang sejumlah pertanyaan. Apa yang akan terjadi jika Bumi itu benar-benar datar? apa perbedaannya dan efeknya? berikut 5 hal yang terjadi jika Bumi dataritu benar:
Ilustrasi Bumi (NASA)
Selamat datang di tahun baru 2020. Itulah kalimat yang akan terucap beberapa bulan mendatang. Perayaan Tahun Baru selalu dekat dengan warga di seluruh dunia. Sebab, ada tujuan baru hingga harapan baru yang ditanamkan dalam diri. Pergantian tahun tentu dipengaruhi oleh revolusi Bumi. Sebab, dalam proses ini Bumi akan mengitari Matahari. Jika Bumi benar-benar datar, maka hal ini diyakini lama terjadi. Jika Bumi bulat membutuhkan waktu hingga 365 hari untuk berevolusi, maka Bumi datar tak diketahui. Mungkin satu tahun akan lebih dari 365 hari.
Ilustrasi kawah Chicxulub, bukti asteroid pernah jatuh ke bumi (Mark Garlick/ Science Photo Library/AFP Photo)
Tidak jelas bagaimana gravitasi akan bekerja, atau diciptakan di dunia seperti itu, kata James Davis, ahli geofisika di Lamont-Doherty Earth Observatory, Columbia University. Itu masalah yang cukup besar, karena gravitasi menjelaskan berbagai pengamatan Bumi dan kosmik. Orang-orang yang percaya pada Bumi datar menganggap bahwa gravitasi akan bergerak lurus ke bawah, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gravitasi akan bekerja seperti itu. Bisa jadi, Bumi kehilangan gravitasi apabila memang datar.
Ilustrasi lintasan asteroid menuju Bumi. (Sumber Pixabay)
Dalam model tata surya yang didukung secara ilmiah, Bumi berputar mengelilingi matahari. Namun, sebagian pihak yang percaya pada teori Bumi datar yakin jika matahari yang mengelilingi Bumi. Mereka juga percaya bahwa Bumi yang datar berada di pusat alam semesta. Sementara itu, James Davis mengatakan bahwa ia tak habis pikir apabila Bumi itu datar, maka tidak ada sistem GPS hingga saat ini.
Ilustrasi artis tentang asteroid yang berpotensi berbahaya menuju Bumi. (Kredit: ESA)
Jika Bumi benar-benar datar, maka perbedaan musim di berbagai belahan bumi tidak akan terjadi. Letak perbedaan ini terjadi karena sinar matahari mengenai bumi pada sudut yang berbeda. Pada saat itu pula, sejumlah titik tidak disinari. Sehingga terciptalah siang dan malam. Lalu, ada pula perbedaan musim. Jika Bumi benar-benar datar, maka tidak ada perbedaan musim sama sekali.
Ilustrasi hujan komet ke planet Bumi purba. (Sumber Jet Propulsion Library NASA)
Selain siang dan malam serta perbedaan musim, ada pula efek yang terlihat. Salah satunya adalah proses pembagian zona waktu. Jika siang dan malam tidak ada, maka perbedaan waktu juga tidak ada. Seluruh dunia juga akan punya waktu yang sama.