Setiap hewan memiliki ekor di bagian belakang tubuhnya. Manusia sebenarnya juga memiliki ekor, namun ekor tersebut akan lenyap pada hari ke-31 sampai 35 saat di dalam kandungan dan menyatu menjadi tulang ekor. Ekor memiliki beragam fungsi yang berbeda-beda bagi setiap hewan. Dan perubahan gerak pada ekor juga menunjukkan emosi yang dialami oleh hewan tersebut.
Tidak semua hewan di dunia ini memiliki ekor, ekor yang dimiliki hewan pun memiliki manfaat yang berbeda beda sesuai dengan lingkungannya, kebiasaan sehari harinya, dan yang berhubungan dengan sistem gerak tubuhnya secara biologis, sehingga fungsi ekor bagi hewan memiliki perbedaan masing-masing tergantung dari hewan itu sendiri. Berikut ini adalah penjelasan tentang 5 fungsi ekor bagi hewan :
Bagi beberapa hewan, ekor memiliki fungsi sebagai penjaga keseimbangan misalnya pada cara ikan tidur di dalam air, terutama saat melakukan gerakan tertentu. Sebagai contoh pada hewan kucing yang menggunakan ekor mereka sebagai penyeimbang saat berjalan di tempat tempat “berbahaya” seperti atap rumah atau pinggir jurang.
Selain itu juga ada fungsi yang masih berkaitan dengan menyeimbangkan badan yaitu membantu pergerakan. Burung dan ikan menggunakan ekor sebagai pengendali arah bergerak, dan cheetah menggunakan ekor untuk membantu proses berbelok dan berbalik saat sedang berlari kencang mengejar mangsa.
Ekor tersebut membantu hewan untuk mampu melakukan gerakan dengan nyaman dan gerakan apapun yang dibuat oleh ekor berhubungan dengan sinyal otak dan kondisi lingkungan sehingga secara biologis dapat memberikan kemudahan dan melancarkannya secara otomatis.
Contoh hewan yang menggunakan ekor sebagai alat komunikasi adalah burung merak dan anjing juga pada cara pinguin berkembang biak. Burung merak jantan menggunakan ekornya yang sangat cantik sebagai alat untuk menarik perhatian merak betina agar mendekat untuk melangsungkan perkawinan. Sedangkan anjing menggunakan ekor sebagai media untuk menyampaikan sesuatu (biasanya kepada pemiliknya atau kepada anjing lain). Anjing akan menggoyang goyangkan ekor saat merasa senang, menurunkan ekor saat merasa sedih, terlipat diantara kaki saat sedang cemas atau terdapat bahaya, dsb. Hal itu bisa dipahami sebagai dasar bahasa tubuh hewan anjing ya sobat.
Perlindungan diri menjadi hal yang sangat penting bagi hewan terutama yang hidup di alam liar dimana mereka harus hidup mandiri dan berpindah pindah untuk mendapatkan tempat paling aman. Buaya, kalajengking, kanguru, ular dan kadal adalah contoh hewan yang menggunakan ekor sebagai alat untuk mempertahankan diri. Beberapa hewan menggunakan ekor secara langsung untuk menyerang lawan, seperti buaya, kalajengking dan kanguru. Ada pula yang menggunakan ekor sebagai pengalih perhatian, seperti yang dilakukan kadal dan cicak.
Dalam hal ini misalnya ialah hewan rubah yang hidup di daerah dengan perubahan suhu sangat dingin, mereka menggunakan ekor mereka yang panjang dan hangat sebagai selimut alami. Menjaga agar mereka tidak mati kedinginan saat tidur atau beraktifitas. Contoh lain adalah hewan leopard salju, yakni sejenis kucing, juga menggunakan ekor mereka yang panjang dan tebal untuk menutupi leher dan bagian tubuh lain saat malam hari agar tidak kedinginan.
Bagi beberapa hewan, ekor adalah tempat penyimpanan cadangan makanan yang sangat penting. Misalnya buaya. Sekitar 60 persen dari energi yang mereka dapat dari makanan akan disimpan dalam bentuk lemak di dalam ekor mereka yang besar dan kuat. Cicak dan tokek pun melakukan hal yang sama. Kita bisa melihat apakah seekor cicak mendapat cukup makanan atau tidak dengan cara melihat ukuran ekornya. Jika ekornya gemuk, maka cicak tersebut sehat. Maka cicak akan sangat rugi jika sampai harus memutuskan ekornya, karena itu berarti ia akan kehilangan cadangan lemaknya.
Selain fungsi-fungsi yang jelaskan di atas, masih banyak hewan yang memanfaatkan ekor mereka untuk berbagai fungsi yaitu seperti :
Demikianlah artikel kali ini yang membahas mengenai 5 fungsi ekor bagi hewan, semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.