Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Fakta Jeans

5 Fakta Jeans

- Rabu, 31 Agustus 2016 | 15:00 WIB
5 Fakta Jeans

Bahan denim yang dibuat menjadi celana jeans terus mengalami perubahan. Berbagai teknik dan teknologi terbaru pengolahan jenis kain ini terus dicoba demi bertambahnya kenyamanan saat dipakai. Demikian juga penerapan trik-trik cutting untuk menambah seksi pemakainya.

1.    Antilecek
Anda tak perlu khawatir celana jeans jadi tampak lecek setelah dicuci. Teknologi permanent press atau hot head press membuat celana jeans tetap rapi sepanjang hari.
Teknologi ini mengombinasikan bahan denim dengan bahan resin melalui proses pemanasan permanen sebelum bahan dipotong dan diproduksi menjadi busana.

2.    Bahan Stretch Terbaru
Mari berkenalan dengan four way stretch technology. Teknologi ini membuat bahan denim luwes mengikuti bentuk tubuh sehingga lekuk tubuh makin terlihat jelas dan tampak lebih seksi. Bedanya dengan teknologi stretch yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu, teknologi terbaru ini membuat celana jeans jenis stretch bertahan lebih lama dan tidak mudah melar.

3.    Teknik Belel
Ragam warna jenis acid-wash yang dapat Anda temukan di pasaran adalah  pengembangan dari teknik pewarnaan stone-wash. Teknik pewarnaan tersebut menghasilkan jeans dengan warna pudar dan belel.

Tren warna belel ini sempat naik daun pada tahun ‘80-an, tapi sempat tenggelam dan baru muncul kembali akhir tahun lalu.

Proses stone wash adalah proses pembuatan jeans belel dengan cara  tradisional. Bahan denim ditempatkan secara horizontal pada mesin cuci industrial yang di dalamnya diisi batu-batu besar. Saat mesin berputar, bahan denim ditumbuk dan dihantam berulangulang oleh batu-batu tersebut sehingga menghasilkan efek pudar.

Pada perkembangannya, efek stone wash lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bahan kimia atau jamur Trichoderma. Lain lagi dengan teknik acid wash, yaitu mencuci bahan denim menggunakan batu apung dan klorin sampai warnanya memudar hingga hampir memutih. Proses ini ditemukan di Italia oleh perusahaan jeans, Rifle.

Pada tahun 1990-an, teknik acid wash tidak lagi menggunakan batu apung, tapi menggunakan enzim selulosa yang bersifat asam untuk membantu menguraikan warna
denim sehingga lebih pudar. Teknik pewarnaan ini dikenal dengan nama bio stone.

4.    Bokong Seksi
Teknologi pembuatan celana jeans yang lebih fokus pada bentuk tubuh, bukan ukuran, dikenal dengan nama exclusive liquid shaping. Pada bahan denim untuk membuat celana itu ‘disuntikkan’ cairan khusus sehingga menghasilkan tekstur jeans yang sangat lentur dan berperan sebagai ‘shading’ pada area kaki dan bokong sehingga tampak lebih ‘naik’. Umumnya, model celana jeans yang ‘menaikkan bokong’ ini dapat Anda jumpai pada model high waisted jeans yang memeluk pinggang dan pinggul. Jeans dengan tambahan formula khusus ini dikenal dengan nama push up jeans atau wedgie jeans.

5.    Tak Mudah Apek
Tahun 2014, American Eagle juga melakukan terobosan dalam pembuatan celana jeans. Mereka mencampurkan serat kopi ke dalam lapisan denim, agar bahan tidak  mudah berbau apek. Meski demikian, celana jeans dengan campuran kopi ini bukan berarti jadi berbau latte atau kopi tubruk. Juga tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit.

Cari Artikel Lainnya