Emosi bisa datang sewaktu-waktu, apalagi jika kondisi sedang gak kondusif ataupun ada hal yang menyinggung sesuatu paling sensitif dalam perasaan kita. Menahan sabar dari hal seperti itu di saat biasa saja bisa terbilang sulit, apalagi di saat-saat genting. Namun ternyata ada cara ampuhnya lho!
Berdasarkan penelitian, berikut ini adalah 5 tips atau cara mengontrol emosi terbaik untukmu di saat situasi panas atau genting!
Kamu perlu tahu juga hal terpenting ini: kamu gak bisa mengontrol emosi yang bukan milikmu sendiri. Ingat bahwa emosi yang kamu rasakan saat itu adalah milikmu dan setiap tindakan yang mengikutinya akan mewakilimu serta menggambarkanmu.
Pahami bahwa kamu perlu menahan emosi itu demi dirimu, bukan demi siapapun. Kalaupun kamu tetap harus mengingatkan seseorang atas kesalahan mereka, jangan lakukan kelewat batas, tetap tegas tapi tidak kasar.
Emosi lahir dari pertemuan antara kejadian yang sebenarnya kamu alami dan kisah kejadian tersebut yang terus-menerus kamu ceritakan pada dirimu melalui sudut pandangmu sendiri. Kamu perlu menceritakan ulang kisah tersebut secara runtut sedetail mungkin, agar kamu bisa menyadari adanya kemungkinan sesuatu terlewat dari persepsimu.
Ini bisa kamu lakukan agar gak dengan cepat salah menilai orang lain sekaligus bisa menjadi penunda emosimu, agar gak meledak saat sedang di batasnya. Kalaupun kamu gak menemukan kejanggalan yang kamu lewatkan, emosimu pasti gak akan sebesar seperti di awal.
Melengkapi cara mengontrol emosi yang kedua, kamu harus benar-benar objektif menilai kisah yang membuatmu emosi itu. Berusahalah mengingat lagi dengan baik bagaimana suasana saat itu, serta lingkungan di sekitarmu waktu itu. Temukan hal-hal yang menjadi pemicu tindakan yang akhirnya membuatmu emosi. Nilailah kondisi yang ada dan rasakan apa kamu juga mampu menjadi orang yang ideal menurutmu, jika harus dihadapkan pada kondisi yang sama?
Seperti kisah pada umumnya, kamu perlu mengetahui peran setiap orang yang terlibat dalam kisah yang buatmu emosi itu. Ingatlah dengan betul tiap perkataan yang kamu ucapkan, begitu juga ucapan orang lain saat kejadian itu. Posisikan dirimu sebagai penonton untuk bisa menilai dengan adil. Apakah ada ucapan atau tindakanmu yang menyakitkan? Siapa yang sebenarnya protagonis dan antagonis? Kamu juga perlu mengelompokkan jenis kisah yang kamu alami ini, misalnya: kisah pengkhianatan, kisah perundungan, kisah perselisihan dan masih banyak macam lainnya. Sadari kisah jenis apa yang paling sering kamu alami dan introspeksi diri lah dari itu.
Siapapun peranmu dalam kisah yang buatmu emosi itu atau apapun perasaan yang kamu rasakan saat itu, kamu perlu belajar dari itu. Belajar dari kejadian yang membuat emosi adalah cara terbaik agar gak emosi lagi dalam hal yang sama di masa mendatang.
Semakin lama memang kita harus semakin berkembang sesuai kisah yang kita jalani. Kalau kita gak mau belajar dari setiap kisah yang dialami, kita gak boleh tersinggung ketika ada yang menilaimu kekanak-kanakan.
Demikianlah informasi tentang cara mengontrol emosi yang terbaik disaat situasi genting. Percayalah bahwa gak ada satupun orang di dunia ini yang suka dengan orang yang emosian. Selain merugikan sekitar karena hawa negatifnya, itu akan makin menghancurkan dirinya sendiri. Jangan emosian lagi ya!