Sebagai petani yang ingin berhasil, kita tentu harus menyesuaikan tanaman yang ingin ditanam dengan tingkat keasaman tanah.
Atau, jika kita ingin menanam tanaman yang cocoknya di tanah dengan keasaman rendah, kita harus tahu kadar keasaman tanah di lahan kita agar kita bisa mengurangi tingkat kemasamannya jika memang tanahnya masih terlalu asam.
Harga pH meter tanah digital biasanya dijual sekitar 300-ribuan. Mungkin banyak petani yang belum memiliki benda ini, sehingga mereka langsung saja menanam tanaman tanpa mengukur tingkat keasamannya terlebih dahulu.
Akibatnya, panen yang dihasilkan oleh tanaman menjadi tidak maksimal karena tanaman tidak disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah.
Oleh karena itu, jika kamu adalah petani yang belum memiliki pH meter tanah namun tetap ingin tahu tingkat keasaman tanah di lahanmu, kamu dapat mengikuti langkah-langkah tradisional di bawah ini.
Pada tingkat asam dan basa tanah yang berbeda, tanaman liar yang tumbuh juga akan berbeda-beda. Tanaman liar di suatu lahan dapat dijadikan sebagai indikator paling sederhana untuk mengetahui apakah tanah tersebut bersifat asam atau basa.
Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai indikator adalah harendong (Melastoma Malabathricum). Jika suatu lahan banyak terdapat tanaman liar ini, berarti tanah pada lahan tersebut memiliki kadar pH yang rendah.
Source: petanihebat.com
Kunyit memang sudah sangat populer untuk dijadikan sebagai ‘alat’ tradisional untuk mengukur tingkat keasaman tanah.
Walaupun demikian, mungkin masih banyak petani yang tidak mengetahui hal ini. Untuk menggunakannya, terdapat beberapa langkah-langkah, yaitu:
Jika warna kunyit menjadi lebih pudar, maka tanah tersebut memiliki pH rendah (bersifat asam), dan sebaliknya. Namun, jika kunyit tidak mengalami perubahan pada warnanya, maka tanah di lahan tersebut memiliki pH netral.
Bukan hanya kunyit, kubis merah juga menjadi tanaman yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat keasaman tanah.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan, yakni sebagai berikut:
Jika airnya tidak berubah, maka pH tanah tersebut bersifat netral. Jika airnya berubah menjadi merah muda, maka tanahnya bersifat asam, sementara jika airnya berubah menjadi biru atau hijau, berarti tanahnya bersifat basa.
Source: blogspot.com
Cara mengukur tingkat keasaman tanah dengan kertas lakmus kurang lebih mirip seperti cara mengukur tingkat keasaman tanah dengan kunyit.
Kita hanya perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:
Jika warna kertas lakmus tersebut berubah menjadi ungu, berarti pH tanahnya netral, jika warnanya berubah merah, berarti pH tanahnya bersifat asam, dan jika warnanya berubah biru, berarti pH tanahnya bersifat basa.