Jangan langsung berpikir Anda harus punya kemampuan telepati untuk bisa membaca pikiran seseorang.
Karena kemampuan ini ternyata bisa dipelajari dan dilatih tanpa bantuan ilmu gaib.
Seperti proses belajar membaca yang diberikan kepada anak-anak, Anda pun bisa mempelajari cara-caranya tanpa harus punya daya linuwih.
Soalnya, manusia selalu berlaku “jujur” ketika berinteraksi dengan orang lain.
Masalahnya, “kejujuran” ini selalu tersembunyi dan hanya terlihat jika kita memiliki pengetahuan mencukupi.
Untuk mempunyai pengetahuan mencukupi tersebut, Anda dapat melakukan 12 cara berikut.
Ini menjadi syarat utama untuk bisa membaca pikiran. Anda tidak akan pernah bisa membaca pikiran orang yang tidak Anda kenal.
Jadi cara-cara ini tidak akan bisa diterapkan kepada orang yang baru Anda kenal.
Anda harus mengenal orang tersebut secara pribadi. Sehingga Anda akan punya pengetahuan soal apa yang dia suka atau tidak disukai.
Termasuk juga kebiasaan dia yang secara tidak langsung bercerita kepada Anda tentang dirinya.
Perhatikan setiap dia melakukan interaksi. Bagaimana cara bicaranya, seperti apa tatapannya, ada perubahan intonasi atau tidak.
Itu menjadi kunci dasar untuk bisa membaca pikiran orang lain dengan cepat.
Saat melakukan proses membaca pikiran seseorang, Anda pasti akan memerhatikan dan mendengarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang tersebut.
Untuk bisa mengetahui lebih mendalam, lontarkan pertanyaan kepada orang tersebut.
Pastikan pertanyaan yang diajukan bisa menggali lebih dalam soal kepribadian dia. Hindari pertanyaan yang sifatnya umum.
Jadi, daripada Anda bertanya “Bagaimana kabar keluarga Anda?” lebih baik Anda menanyakan soal “Buku apa yang Anda baca belakangan ini?”.
Karakter seseorang bakal lebih terbaca saat Anda tahu buku apa yang dibaca dibanding kabar soal keluarganya.
Kebiasaan seseorang pasti akan dilakukan secara rutin dan terpola. Artinya, ketika ada sesuatu yang berbeda dari biasanya, Anda seharusnya sudah bisa membaca perubahan secara dini.
Pasti ada sesuatu yang tengah terjadi pada dirinya.
Namun, Anda tidak akan pernah mendapat jawaban langsung tentang kondisi berbeda tersebut ketika bertanya, ”Kenapa?” atau “Ada apa?”.
Karena orang pasti akan langsung “bersembunyi”saat ada yang bertanya seperti itu.
Jika Anda melakukan interaksi rutin, Anda pasti akan tahu kondisi apa yang dialami orang lain ketika melakukan sesuatu di luar kebiasaannya.
Bahasa tubuh adalah refleksi jujur dari seseorang, dan akan menceritakan banyak hal tentang apa yang dirasakan orang tersebut.
Terutama ketika dia merasa tidak nyaman mengenai sesuatu hal.
Berikut ini beberapa bahasa tubuh yang mengindikasikan seseorang merasa nyaman atau tidak nyaman:
Bahasa tubuh positif:
Bahasa tubuh negatif:
Dalam kondisi normal, setiap kali Anda bertemu dengan teman pasti akan minimal bersalaman. Bahkan bisa saling berpelukan untuk teman-teman yang akrab.
Jadi, ketika hal ini tidak dilakukan saat bertemu mereka, maka dapat dipastikan ada sesuatu yang terjadi.
Rasakan apakah genggaman tangannya lebih lemah atau lebih kuat dari biasanya. Atau mungkin sahabat Anda bahkan tidak mau bersalaman ketika bertemu?
Ini menjadi indikasi ada hal buruk yang tengah terjadi.
Untuk lebih memperkuat dugaan Anda, lihat apakah dia melakukan hal yang sama kepada orang lain atau hanya kepada Anda saja.
Saat Anda tengah berbicara dengan seseorang, coba lihat dan cermati ekspresi yang ditunjukkan.
Ekspresi wajah seseorang bisa menjadi alat bantu Anda dalam membaca pikiran orang.
Dia mungkin tidak menunjukkan rasa tidak suka dengan topik yang Anda bahas, tapi ekspresi wajahnya tidak bisa berbohong.
Sebuah lekukan di ujung bibir saat tersenyum atau alis yang melengkung bisa menjadi indikasi dia tidak setuju.
Meskipun hal itu terjadi hanya dalam hitungan satu detik. Tapi sudah bisa menunjukkan sikap yang berbeda dengan Anda.
Jarak antara Anda dengan orang lain saat berinteraksi bisa memberi Anda gambaran dari pikiran orang tersebut.
Ketika ada orang yang selalu menjaga jarak dengan Anda, maka dipastikan dia tidak ingin terlibat lebih dekat dengan Anda secara emosional.
Namun demikian, ketika orang memberi jarak secara fisik dengan Anda tidak berarti itu merefleksikan diri Anda. Bisa saja mereka memang tengah terburu-buru.
Jadi, pemahaman soal karakter orang tersebut harus kuat untuk bisa mengetahu apa yang ada dalam pikiran mereka.
Nada bicara tidak sama dengan tingkat volume suara. Lebih kepada intonasi dari kalimat yang diucapkan orang tersebut.
Ketika mereka bicara lebih cepat atau keras dari biasanya, maka pasti ada “sesuatu yang lain” dalam pikiran mereka.
Dalam upaya untuk membaca pikiran orang, Anda juga bisa memerhatikan nada bicara seperti “Hmm” atau “Uh”.
Ketika dia sering mengucapkan hal tersebut, dipastikan dia tengah berada dalam kondisi gugup.
Dengar dan perhatikan juga apakah nada bicaranya sesuai dengan ekspresi yang dia tunjukkan atau tidak.
Bisa jadi mereka akan berusaha menyembunyikan ekspresi atau nada suaranya, tapi tidak bisa menghilangkan keduanya.
Jangan sampai Anda melewatkan respons yang diberikan seseorang yang tengah Anda ajak bicara.
Respons yang singkat atau pendek bisa berarti dia sudah merasa frustrasi atau malas.
Sebuah respons yang panjang menunjukkan ketertarikan mereka terhadap topik yang Anda bicarakan.
Gabungkan dengan cara melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuh, maka Anda sudah bisa mulai membaca arah pikiran mereka.
Kata-kata yang terucap juga bisa menjadi alat bagi Anda untuk melihat pikiran seseorang.
Karena pilihan kata ini akan menunjukkan mereka memberi dukungan atau menolak terhadap sesuatu hal.
Misalkan saja, teman Anda selalu mengganti nama seseorang dengan sebutan lain yang cenderung negatif.
Ini menunjukkan bahwa dia kurang suka dengan orang tersebut.
Cara ini termasuk mudah dipelajari. Seseorang yang punya kepercayaan diri akan berjalan dan mengayunkan tubuh dengan pasti.
Sebaliknya, mereka yang tidak percaya diri cenderung berjalan sambil menundukkan kepala.
Ketika Anda bertemu teman yang lebih sering menundukkan kepala saat berjalan, segera lakukan pendekatan secara personal.
Ketahui masalah yang membuat dia tidak percaya diri dan bantu untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.
Setiap manusia pasti dilahirkan berbeda. Baik fisik maupun jiwanya.
Termasuk mereka yang kembar identik sekalipun, pasti akan ada perbedaan dalam sifat dan kepribadiannya.
Berikut ini sejumlah petunjuk yang bisa Anda gunakan untuk lebih mengenal kepribadian seseorang:
Ketika Anda mendapat jawaban atau petunjuk dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan punya gambaran lebih banyak tentang dirinya.