Mungkin Anda pernah menahan buang air besar (BAB) karena alasan tertentu, entah karena tidak tersedianya toilet ataupun karena kondisi dan waktu yang tidak memungkinkan. Padahal, akibat menahan BAB berbahaya bagi kesehatan, lho! Akan lebih berisiko jika Anda sering menghadapi kondisi tersebut.
Menahan buang air besar terlalu sering tidaklah baik, karena menimbulkan beberapa efek buruk bagi kesehatan, berikut ini akibat menahan BAB yang penting untuk Anda hindari:
Masalah kesehatan yang satu ini mungkin sangat umum dialami oleh banyak orang yang disebabkan karena kurangnya konsumsi makanan berserat. Ternyata, bahaya menahan BAB juga bisa menyebabkan sembelit. Feses yang ditahan untuk keluar akan menumpuk di usus besar, akibatnya fases akan mengeras. Akibat dari sembelit ini, Anda harus menggunakan tenaga ekstra untuk bisa mengeluarkan fases dari dalam perut.
Ambeien terjadi berawal dari sembelit. Kebiasaan menunda buang air besar hingga terlalu lama akan menyebabkan ambeien. Seperti yang Anda ketahui bahwa ambeien bisa menyebabkan ketidaknyamanan bahkan rasa sakit pada anus, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengerasnya fases di dalam usus akibat menahan BAB terlalu sering, akan menyebabkan obstruksi usus. Penyakit ini biasanya akan mengganggu saluran pencernaan karena makan dan juga cairan tidak dapat dicerna dengan baik. Kondisi ini juga bisa disebabkan karena adanya kompilasi dari perlengketan usus, kanker usus besar, dan hernia.
Penyakit yang akan timbul akibat menahan BAB terlalu sering adalah kanker usus besar. Hal ini disebabkan karena fases yang lama tertahan di dalam usus berkontak lama dengan sel-sel permukaan usus besar. Penyakit ini cukup berbahaya, sehingga Anda harus segera melakukan penanganan ke rumah sakit.
Bahaya menahan BAB menyebabkan kotoran mengeras dan menumpuk dalam pencernaan. Dalam kasus yang paling jarang terjadi, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah peredaran darah, masalah jantung, dan kram.
Komplikasi ini paling sering terjadi pada orang tua atau mereka yang jarang bergerak atau beraktivitas, terutama yang menggunakan obat opioid berat. Jika kondisinya parah dan tidak segera mendapatkan penanganan, kemungkinan buruknya akan menyebabkan kematian.
Semakin sering Anda menahan BAB, akan semakin sulit Anda untuk BAB. Kebiasaan ini dapat menyebabkan fisura anal atau fisura ani, robekan kecil dan luka pada jaringan tipis yang lembap (mukosa) yang melapisi lubang anus. Kondisi ini menyebabkan sedikit perdarahan karena kesulitan BAB atau feses yang keras. Kemungkinan Anda juga berisiko mengalami kejang pada cincin otot di ujung anus (anal sphincter).
Fisura anus mungkin memerlukan obat atau terkadang tindakan pembedahan, pada beberapa orang.
Penumpukan tinja dalam pencernaan akibat menahan BAB juga dapat menyebabkan impaksi tinja. Seperti dilansir Medical News Today, impaksi tinja adalah kondisi usus yang parah di mana tinja yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau dubur. Tinja yang tidak bergerak ini akan menghambat pencernaan dan menyebabkan penumpukan.
Jika tidak ditangani, impaksi tinja dapat menyebabkan kerusakan yang parah. Sebaiknya segera temui dokter bila mengalami salah satu gejala impaksi tinja.
Bahaya menahan BAB terlalu sering akan semakin keras feses yang menumpuk dalam usus besar. Penumpukan feses ini mengakibatkan pencernaan tidak mampu membuang racun.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, fisura ani atau robekan pada lubang anus berisiko mengalami infeksi bakteri akibat kontaminasi tinja.
Penumpukan feses juga berisiko menginfeksi usus karena racun yang menumpuk dalam pencernaan. Akibatnya usus mengalami peradangan.
Seperti dilansir WebMD, rektum adalah bagian terakhir dari usus besar yang berakhir di anus. Ketika Anda mengalami sembelit kronis akibat menahan BAB, rektum meregang dan menonjol keluar anus. Terkadang hanya sebagian dari rektum menonjol keluar.
Prolaps rektum bisa menyakitkan dan bisa menyebabkan pendarahan. Terkadang sulit untuk membedakan apakah Anda mengalami prolaps rektum atau wasir, karena kedua kondisi ini menyebabkan rektum menonjol keluar dari anus, namun keduanya berbeda.
Bahaya menahan BAB berikutnya dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai megarectum, di mana rektum membesar sebagai akibat dari konstipasi kronis.
Perawatan kondisi ini biasanya menggunakan obat pencahar setiap hari tetapi pembedahan atau operasi mungkin diperlukan dalam kasus-kasus tertentu.
Jika tinja tumpah ke dalam rongga perut, bakteri dapat menyebabkan gejala parah dan bahkan mengancam jiwa.
Sebuah studi pada 2015, seperti dilansir Healthline, menemukan bahwa penumpukan tinja di usus meningkatkan jumlah bakteri dan menimbulkan peradangan jangka panjang pada lapisan dalam usus besar. Kondisi ini merupakan faktor risiko kanker.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bahaya menahan BAB mungkin juga berisiko terhadap radang usus buntu dan wasir.
Jika Anda sedang rapat, bertemu orang, atau kesulitan mencari toilet untuk buang air besar, Anda bisa mengendalikan otot-otot pencernaan untuk menunda BAB, berikut di antaranya:
Penting untuk diingat! Tips ini hanya dilakukan ketika keadaan darutat yang mengharuskan Anda untuk menahan BAB.
Nah, itu dia bahaya menahan BAB yang berdampak pada kesehatan Anda. Mulai sekarang cobalah BAB secara teratur dan hindari menahan BAB ya, Teman Sehat