Menikah, adalah sebuah momen yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Maka dari itu, pastikan pernikahan Anda cukup istimewa. Tidak perlu mahal, yang penting istimewa.
Sayangnya, kebanyakan orang zaman sekarang sibuk buat pernikahan yang mahal nan mewah, namun, usai acara, malah terjadi cek cok yang cukup intens.
Kok bisa? Karena, salah satu ataupun kedua pasangan masih memiliki sifat jelek yang seharusnya tidak perlu dimiliki lagi, sekiranya mereka hendak menikah.
Nah, apa saja 10 sifat jelek itu? Mari kita bahas satu per satu.
Ketika pasangan Anda ada menanyakan sesuatu, tapi Anda malah ngasih jawaban yang bohong, karena tak ingin rahasia Anda diketahuinya, itu akan mengurangi kepercayaan pasangan Anda kepada diri Anda. Bisa-bisa pasangan Anda berhipotesis, bahwa hubungan ini masih abu-abu.
Gunakanlah tahap ta’aruf sebaik-baik mungkin untuk saling jujur ketika ditanya. Apalagi setelah menikah, tetaplah jaga kepercayaan dari pasangan Anda, terbukalah. Karena saling keterbukaan justru akan meningkatkan kepercayaan.
Sudah menjadi pengantin, itu berarti status Anda sudah bukan anak kosan lagi. Barangkali ketika Anda masih ngekos, Anda orangnya suka serakah soal makanan dengan teman-teman Anda. Misalnya, berpikir bahwa harus Anda yang duluan masuk kamar mandi, harus Anda yang segera makan, harus Anda yang dapat banyak porsi, dan lain-lain sebagainya.
Cobalah Anda latihan untuk jadi dermawan, dan mau mengalah agar orang dapat yang lebih. Kalau Anda belum bisa, mungkin Anda belum siap untuk menikah.
Memang, dalam rumah tangga, ada kalanya nanti akan terjadi cek cok. Asalkan jangan intensif saja. Nah, sekiranya nanti terjadi, janganlah Anda memaksakan pendapat Anda supaya diiyakan oleh pasangan Anda. Sebaiknya, diskusikan pelan-pelan dengan argumen. Anda tunjukkan pertanggungjawaban atas argumen yang Anda paparkan.
Namun, sekiranya kondisinya bakal lebih memunculkan mudharat, sebaiknya langsung dihentikan saja. Lanjut pembicaraannya di lain waktu saja, dan dengan cara yang lain pula.
Nah, ini kendala yang cukup intens. Banyak pasangan yang durasi cek coknya kelewat batas, panjang banget, karena tidak ada salah satu pun yang mau minta maaf duluan.
Itu sebabnya, perlulah dari awal Anda untuk melatih diri Anda agar mudah memaafkan. Kemudian, perlu pula cerdas dalam memilih pasangan, supaya dapat pasangan yang ta’at. Karena, pasangan yang ta’at, pasti senantiasa mengamalkan hadits Rasulullah berikut ini:
Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk Surga. Yaitu, yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya, dan jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata “Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhoiku.” (HR. Al-Baihaqi)
Mungkin Anda pernah bercanda dengan teman dan saudara Anda, kemudian tiba-tiba mereka jadi tersinggung, karena kebetulan bercanda Anda agak berlebihan. Nah, usahakan, jangan seperti itu pada pasangan Anda. Makanya, dari sekarang jangan dibiasakan pula begitu terhadap teman dan saudara Anda.
Meskipun pasangan Anda adalah orang yang Anda sangat terbuka terhadapnya, Anda harus tetap saling menghormati atas keterbukaan tersebut.
Ini juga kebiasaan jelek, yang harus segera di-stop. Mungkin Anda terbiasa cemburu kalau teman Anda dapat nilai yang bagus, omzetnya lebih tinggi, dapat makanan, dan hal-hal lainnya yang lebih bagus daripada Anda.
Sesegera mungkin, hentikanlah hal tersebut. Jangan sampai pandangan tersebut malah terbawa-bawa ke pasangan Anda. Dia kan pasangan Anda, bukan kompetitor, apalagi musuh. Justru dia adalah partner abadi Anda.
Ingatlah pula, segala hal bagus yang didapat orang, itu kan pemberian Allah. Allah tahu apa yang cocok untuk hambaNya. Nggak pantas banget kalau keputusannya diprotes-protes.
Kalau Anda suka main curiga-curigaan, itu berpotensi banget untuk menimbulkan masalah. Karena yang namanya hubungan baik itu dibangun dengan kepercayaan yang baik pula. Sekiranya ada curiga-curigaan, berarti kepercayaan Anda telah menurun. Kalau sudah kepercayaan menurun, jadinya perlakuan baik pun akan berkurang. Karena perlakuan baik sejatinya diberikan melalui “jembatan” bernama kepercayaan yang baik.
Sekiranya Anda berteman dengan orang yang suka membicarakan orang lain yang sedang tidak ada, waspadalah, karena mungkin dia juga akan membicarakan diri Anda, ketika Anda sedang tidak ada.
Nggak enak kan rasanya? Nah, apalagi pasangan Anda! Kalau serius ingin tuntas menyelesaikan suatu persoalan pada diri seseorang, temuilah langsung orangnya. Kalau nggak mau ketemu langsung, maunya ngomong di belakang doang, itu niat nyelesain persoalan diri seseorang itu nggak sih?
Kalau nampak nggak niatnya, maka otomatis kepercayaan orang akan turun terus-menerus. Seperti yang di atas tadi, ketika kepercayaan tengah menurun, siap-siap sulit mendapatkan perlakuan yang layak dari orang lain.
Tentunya, menikah itu akan menimbulkan harapan. Anda kan pasti punya harapan terhadap pasangan Anda kan? Begitu pula pasangan Anda, pasti memiliki harapan terhadap diri Anda. Itu sebabnya, janganlah Anda terlalu malas untuk membuka mata Anda agar bisa melihat potensi diri Anda.
Karena sekiranya Anda hobinya menutup mata, tahunya hanya kekurangan-kekurangan diri Anda, terus minder, mungkin pasangan Anda pun akan keheranan juga. Padahal dia sudah berharap banyak hal dari Anda.
Ada kalanya Anda dituntut untuk punya banyak duit, punya jabatan tinggi, kendaraan mewah, dan sebagainya. Yang mana hal-hal itu hanya termasuk keinginan, bukan kebutuhan. Sehingga Anda berencana untuk ngutang agar bisa seperti itu, atau mungkin Anda berjanji sambil keringatan karena sadar hal itu sangat sukar Anda dapatkan saat ini, dan lain-lain sebagainya.
Jadilah diri Anda sendiri. Karena ciri-ciri orang yang nggak menjadi dirinya sendiri, dia itu sibuk banget memenuhi keinginan orang lain.