Penjajahan Belanda selama berabad-abad membawa dampak yang berarti bagi negara kita. Salah satu dampak tersebut adalah pengunaan bahasa. Seperti kita tahu, bahasa kita banyak diserap dalam bahasa Belanda.
Sayangnya, bahasa ini sangat kurang diperhatikan banyak orang. Salah satu bentuk kata yang merupakan serapan bahasa Belanda adalah kata sifat. Kata-kata sifat ini telah menjadi bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Apakah contoh kata sifat yang termasuk dalam bahasa Belanda?
Dalam bahasa kita, kata naif merujuk dua arti. Pertama sangat bersahaja, tidak banyak tingkah, dan bersifat lugu. Yang kedua memiliki arti celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Dalam bahasa Belanda kata naif ditambahkan huruf E setelah huruf I-nya.
Memiliki tujuan yang jelas adalah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin. Itulah sifat idealis yang sejak kecil diajarkan oleh orang tua kita. Namun, kata idealis sendiri berasal dari bahasa Belanda dengan penambahan kata t diakhir kalimat.
Kalau sifat yang ini, harus dihindari. Akan mendapatkan kerugian suatu saat. Sifat ini tersebut diserap dalam bahasa Belanda dengan huruf U-nya merupakan ejaan bahasa Indonesia awal kemerdekaan, 'oe'.
Sebenarnya, tidak ada yang dilahirkan seperti ini. Sifat yang identik kurang pintar ini merupakan serapan bahasa Belanda yang dimana O-nya menjadi double.
Terkadang kita kurang percaya diri kepada seseorang. Hal itu sangat wajar dialami oleh setiap orang. Untuk itu, kita harus belajar dan beradaptasi dengan keadaan sekitar. Sifat minder sendiri merupakan penyingkatan bahasa Belanda, yakni Minderwaardig.
Sifat labil sendiri merujuk seseorang yang tidak tetap pendiriannya. Lebih tepatnya, kata ini merupakan antonim dari idealis. Sama seperti idealis, kata ini berasal dari bahasa Belanda dengan I-nya dibubuhi huruf E.
Setiap orang pasti mengalami sifat ini. Entah kabar yang kurang menyenangkan ataupun ketakutan sifat ini muncul. Seperti labil, kata ini juga ditambahkan huruf E setelah huruf I.
Sifat optimis harus ditanamkan pada semua orang. Jika seseorang itu optimis, maka pendiriannya tidak goyah. Optimis juga merupakan serapan bahasa Belanda dengan penambahan kata 'tisch' pada akhir katanya.
Jika yang satu ini, merupakan antonim dari optimis dan juga asal pengimbuhannya sama seperti optimis.
Sifat senewen memiliki dua arti, yakni gugup dan agak gila. Banyak orang menyarankan kita menjauhi sifat ini. Walaupun penulisan bahasa ini berbeda dengan bahasa aslinya tetapi cara membacanya sama.
Kata sifat itu hanyalah sebagian serapan bahasa Belanda yang ada di Indonesia. Dampak penjajahan tersebut tidak selamanya membawa arti negatif pada bangsa kita. Dari kata-kata tersebut dapat membuat bangsa kita semakin mencintai tanah air.