Home » Kongkow » Kesehatan » 10 Health Mistakes You Make in Your 20s

10 Health Mistakes You Make in Your 20s

- Rabu, 24 Agustus 2016 | 16:30 WIB
10 Health Mistakes You Make in Your 20s

Ingat kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.
 
Oke, di usia Anda yang berada di angka 20an sekarang ini mungkin Anda merasa dalam kondisi sangat prima sehingga bebas melakukan segalanya. Namun setelah (dipaksa) melakukan check up kesehatan, Anda baru tahu kalau memiliki tekanan darah di atas rata-rata. Jika hingga saat ini Anda masih santai saja menghadapinya, jangan kaget jika di usia 40 nanti ada segudang masalah kesehatan yang mengintai, mulai dari diabetes hingga serangan jantung. Sebelum terlambat dan menyesal, kurangi dan hilangkan kebiasaan-kebiasaan berikut yang tanpa disadari bisa menumpuk penyakit dalam jangka waktu 10 tahun lagi (bahkan lebih cepat!).

1. Kecanduan ponsel
Apa mungkin perangkat digital bisa membuat Anda sakit? Dalam penelitian terbaru, para peneliti dari Brigham & Women’s Hospital di Boston menemukan bahwa radiasi sinar biru yang biasanya dipancarkan ponsel, tablet, e-reader, dan perangkat elektronik lainnya dapat mengganggu ritme tubuh alami, sehingga Anda sulit untuk tidur dengan nyenyak di malam hari.

Tips: Sign out dari semua media sosial agar Anda tak tergoda untuk untuk membuka ponsel. 
 
2. Kurang tidur
Seperti baterai ponsel, tubuh dan otak Anda butuh diisi tenaga. Orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun rata-rata membutuhkan tidur selama 7-9 jam setiap harinya. Yang kerap terjadi, setiap malam Anda keasyikan scrolling foto-foto di Instagram sehingga waktu tidur jadi berkurang. Akibatnya, keesokan harinya mood Anda akan terpengaruh dan risiko hipertensi, stroke, serta obesitas pun meningkat. Selain itu, kurang tidur bisa menjadi penyebab depresi dan dapat menyebabkan penuaan biologis.

Tips: Ciptakan suasana yang tenang sebelum tidur. And no cell phone in bed, please.
 
3. Melewatkan waktu makan
Karena kesibukan yang menggunung, Anda sering melewatkan waktu makan dan akhirnya malah tidak makan sama sekali. Ah, tak apa-apa, kan jadi sekalian diet, begitu pikir Anda. Well, salah besar. Justru sebaliknya, hal ini dapat memicu Anda menyantap junk food keesokan harinya. Selain itu, kebiasaan melewatkan makan dapat mengganggu metabolisme Anda dan bisa memicu munculnya diabetes tipe 2.

Tips: Katharine Taber, M.D., direktur Women’s Wellness Center di Baltimore, AS, menyarankan Anda untuk selalu memulai hari dengan sarapan yang sehat. “Sarapan akan memberi Anda energi dan membuat Anda memulai hari dengan penuh konsentrasi,” ungkapnya.
 
4. Mengabaikan tanda-tanda penyakit
Ada benjolan kecil di payudara? Tulang punggung terasa nyeri? Saat tubuh Anda memberi tanda-tanda seperti itu, jangan dibiarkan begitu saja. Segera periksa ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat. Anda akan terkejut jika mengetahui berapa banyak jumlah wanita yang mengetahui ada benjolan di payudaranya tapi mereka diam saja karena tak memedulikannya. Di sisi lain, ada banyak orang yang takut, malu, dan mengira mereka tak punya masalah sehingga enggan pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.

Tips: Buang rasa ragu dan siapkan pertanyaan Anda sebelum datang ke dokter.
 
5. Merokok
Tak perlu penjelasan lagi, rokok sudah jelas tak ada untungnya bagi tubuh Anda. Jika Anda merokok, maka risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan stroke akan meningkat. Berhenti merokok sesegera mungkin dapat mengurangi risiko kematian hingga 90%.

Tips: Satu-satunya kunci untuk putus hubungan dengan rokok adalah niat yang kuat.
 
6. Membiarkan diri dehidrasi
Air memberi nutrisi untuk sel dan organ tubuh, termasuk kulit. Di usia 20an ini, sangat penting untuk tetap terhidrasi karena semakin tua Anda akan kehilangan sensitivitas rasa haus. Meminum secangkir kopi di pagi hari atau jus di siang hari memang termasuk dalam hitungan air masuk ke dalam tubuh, tapi tentu saja lebih baik minum air putih karena lebih sehat, bebas kafein, dan bebas gula.

Tips: Jika air seni Anda berwarna kuning keruh, ini bisa menjadi pertanda Anda kurang minum. Urin yang baik berwarna jernih atau kuning terang.
 
7. Menghindari dairy product
Wanita yang menghindari dairy product akan mudah kekurangan kalsium. “Pemasukan kalsium di usia 20an dan 30an sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang,” ujar Lisa Larkin, M.D., direktur University of Cincinnati Women’s Health Center. “Puncak massa tulang diraih pada usia sekitar 30 dan mulai menurun setelah itu,” tambahnya.

Tips: Jika Anda tidak mengonsumsi dairy product  dan kebutuhan 1000 miligram kalsium tidak terpenuhi lewat berbagai makanan, Anda disarankan minum suplemen.
 
8. Tidak pernah menggunakan tabir surya
Berjemur di bawah matahari atau terekspos dengan radiasi sinar ultraviolet terlalu lama dapat merusak usia kulit secara prematur dan meningkatkan risiko penyakit kanker kulit. Oleh karena itu selalu gunakan tabir surya atau pakaian yang agak tertutup jika harus beraktivitas di luar ruangan dalam jangka waktu lama. Selain itu, sunscreen wajah wajib Anda gunakan setiap hari.

Tips: Saat sedang liburan ke pantai, gunakan tabir surya dengan SPF tinggi.  
 
9. Mengonsumsi terlalu banyak sodium 
Kebanyakan orang mengonsumsi sodium lebih dari yang dibutuhkan tubuh mereka. Padahal jumlah maksimal yang dibutuhkan tubuh adalah setengah sendok teh. Sumber utama sodium biasanya adalah garam, namun juga ditemukan dalam bahan makanan lain seperti bit dan seledri. Namun banyak yang tidak menyadari kalau sodium banyak terdapat dalam berbagai makanan olahan seperti saus dan dressing, keju, dan sup. Oleh karena itu Anda perlu waspada karena terlalu banyak mengonsumsi sodium dapat menyebabkan hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

Tips: Jika Anda mengonsumsi makanan olahan, baca label kandungan sodium di dalamnya dengan saksama.
 
10. Tidak memerhatikan kesehatan gigi
Anda memang rajin menggosok gigi, tapi apakah Anda juga rajin memeriksa kesehatan gigi dan membersihkan karang gigi setiap enam bulan sekali ke dokter? Efek dari rasa malas merawat kesehatan gigi ini biasanya baru muncul beberapa tahun kemudian.

Tips: Tentukan tanggal dan bulan tertentu setiap tahun sebagai jadwal kunjungan rutin ke dokter gigi, misalnya setiap tanggal 5 Januari dan 5 Juli.

Cari Artikel Lainnya