Home » Kongkow » Catatan » 10 Bentuk Cyberbullying

10 Bentuk Cyberbullying

- Sabtu, 19 Agustus 2017 | 10:43 WIB
10 Bentuk Cyberbullying

Cyberbullying adalah tipe bulllying alias perundungan yang terjadi melalui dunia maya. Korbannya bisa siapa saja, tak peduli umur atau latar belakang. Kamu pun bisa jadi salah satu korbannya.

Sebetulnya, apa saja bentuk-bentuk cyberbullying? Kenali 10 bentuk cyberbullying yang marak di Internet, seperti dirangkum oleh Kaspersky Lab:

1. Exclusion alias pengucilan
Ini bisa terjadi dalam berbagai cara. Intinya, si korban dikucilkan dari pergaulan online, kelompok atau grup di media sosial, hanya karena tak punya gadget terbaru, misalnya.

2. Pelecehan
Bentuknya adalah pengiriman pesan-pesan penuh pelecehan (bernada seksual atau lainnya) kepada si korban atau kelompok/grup. Ini bentuk bullying yang sangat berdampak pada kesehatan mental si korban.

3. Outing
Ini adalah tindakan mempermalukan si korban secara aktif di muka umum, seperti di grup chat, forum, di media sosial, atau dikirimkan kepada korban langsung. Kamu harus tahu, membacakan keras-keras pesan pribadi seseorang yang ada di ponsel/tablet korban di muka umum, itu termasuk outing lho.

4. Cyberstalking
Penguntit tipe ini sangat berbahaya. Penguntit akan mengintip dan mengikuti seluruh aktivitas online korbannya, di email maupun media sosial. Orang dewasa yang mengincar korban anak-anak untuk tujuan pelecehan seksual, juga melakukan tindakan seperti ini.

5. Fraping
Ini adalah tindakan mencuri masuk ke akun media sosial korban dan mem-posting konten tak pantas, seakan-akan si korban yang melakukan. Ingatlah, apapun yang di-posting di Internet, tidak akan pernah benar-benar hilang, meski kamu sudah menghapusnya.

6. Profil palsu
Biasanya diciptakan seseorang yang menyembunyikan identitasnya dengan tujuan mem-bully korbannya. Pelaku biasanya juga menggunakan akun atau email orang lain untuk melakukannya.

7. Dissing
Ini adalah pengiriman informasi yang buruk sekali mengenai korban untuk merusak reputasi dan persahabatan. Termasuk pengiriman foto hasil editing, screenshot, atau video secara online.

8. Trickery
Pelaku trickery memanfaatkan kepercayaan korban sampai korban menceritakan hal-hal rahasia lalu mem-posting ke dunia maya. Pelaku akan berteman dengan korban, merebut kepercayaannya, sebelum mengirimkan informasi rahasia itu ke publik.

9. Trolling
Trolling artinya, mem-posting tulisan atau pesan menghasut tentang korban, dan seringkali tidak relevan dengan topik yang dibicarakan di komunitas online seperti forum, chatting, blog, atau juga media sosial. Tujuan dari trolling ini adalah memprovokasi dan memancing emosi para pengguna Internet lainnya terhadap korban.

10. Catfishing
Catfishing adalah tindakan pencurian informasi pribadi secara online lalu menciptakan ulang profil media sosial si korban untuk tujuan penipuan atau merusak reputasi korbannya.

Cari Artikel Lainnya