Raden Adjeng Kartini dan Dewi Sartika dikenal luas sebagai sosok pahlawan emansipasi wanita di Indonesia. Ternyata masih ada sosok wanita hebat lainnya yang juga dinobatkan sebagai pelopor kemajuan wanita di bidang pendidikan, dia adalah Raden Ayu Lasmi Ningrat.
Nama Raden Ayu Lasmi Ningrat mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia sebab ia adalah tokoh perempuan Sunda asal Sunda yang seakan dilupakan. Menurut sejarah, Raden Ayu Lasmi merupakan punggawa bagi kemajuan wanita Sunda saat itu jauh sebelum muncul Dewi Sartika dan RA Kartini.
Raden Ayu Lasmi Ningrat lahir di Garut, Jawa Barat pada tahun 1843. Ayahnya bernama Raden Haji Musa, sedangkan sang ibu bernama Raden Ayu Ria. Raden Ayu Lasmi Ningrat berjuang keras melakukan beberapa upaya agar masyarakat Sunda bisa mempelajari ilmu pengetahuan dengan mudah.
Salah satu upaya yang dilakukan Raden Ayu Lasmi Ningrat adalah dengan menerjemahkan beberapa buku ilmu pengetahuan berbahasa Belanda ke bahasa Sunda. Buku-buku tersebut meliputi pendidikan moral, sosial, matematika dan psikologi.
Tak hanya itu saja, Lasmi Ningrat juga berhasil mendirikan Sekolah Keutamaan Istri di pendopo Garut pada tahun 1907. Di tahun 1911, sekolah tersebut pindah ke Jalan Ranggalawe dengan total murid sebanyak 200 orang. Akhirnya pada tahun 1913 sekolahh yang didirikan Lasmi Ningrat itu disahkan pemerintah Hindia Belanda.
Raden Lasmi Ningrat meninggal dunia di usia 105 tahun pada tanggal 10 April 1947. Beliau dimakamkan di belakang Masjid Agung Garut dan sosok kerabat wanita yang mendapat kehormatan mengurus Sekolah Keutamaan Istri adalah Purnamaningrat.
Sayangnya meski telah banyak berjasa menjadi pelopor kemajuan wanita Sunda, gelar pahlawan nasional hingga kini belum disandang Raden Ayu Lasmi Ningrat. Semoga ke depannya sosok Lasmi Ningrat bisa sejajar dengan RA Kartini dan Dewi Sartika dengan gelar dari pemerintah.