Mutiara dari timur adalah julukan dari bangsa barat terhadap Indonesia karena di negara kepulauan banyak sumber kekayaan alam dan rempah-rempah. Rempah-rempah menjadi komoditas yang sangat laku di pasaran Eropa namun tidak dapat mereka hasilkan sendiri.
Sehingga tidak ada cara lain selain membelinya dari pedagang atau datang langsung ke wilayah penghasil rempah-rempah. Lebih itu juga lagi, rempah-rempah yang didapat dari Nusantara dijual sangat tinggi karena kualitasnya yang bermutu.
Baca juga: Latar Belakang Bangsa Barat Datang ke Indonesia
Latar Belakang Perburuan Mutiara dari Timur
Ada banyak sekali faktor yang menjadikan bangsa barat datang ke Indonesia. Pada awalnya, bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran.
Selain itu ada lagi faktor yang melatarbelakangi bangsa barat datang ke Indonesia, diantaranya adalah
Perjalanan Para Pemburu Mutiara dari Timur
Jatuhnya Konstantinopel mencari pelecut penting keberangkatan kapal-kapal eropa ke wilayah nusantara. Meski teknologi pelayaran, ilmu navigasi dan perbintangan mereka telah unggul, perjalanan mereka tetap tidak mudah.
1. Spanyol
Bangsa Spanyol disebut sebagai negara pertama yang mempelopori perjalanan laut menuju negara penghasil rempah-rempah dunia. Meski tak berhasil sampai di Indonesia, namun perjalanan Columbus menjadi pembuka jalur untuk pemberangkatan kapal kedua yang dimpimpin oleh Magelhaens.
Pada April 1521, Magelhaens terbunuh di Filipina akibat pertempuran dengan penduduk setempat. Rombongan yang selamat segera bertolak ke meninggalkan Filipina di bawah kepemimpinan kapten kapal Sebastian del Cano.
Baca juga: Proses Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
Di tahun yang sama, akhirnya mereka sampai di kepulauan Maluku yang ternyata merupakan penghasil rempah-rempah. Seketika, mereka langsung memenuhi seluruh kapal dengan rempah-rempah dan kembali ke Spanyol.
2. Portugis
Portugis berhasil mendarat di Malaka pada 1511 di bawah komando Alfonso de Albuquerque dan berhasil menguasai Malaka. Segera, mereka mengetahui perburuannya berhasil dengan menempatkan Malaka sebagai ‘mutiara dari timur’.
3. Belanda
Kedatangan Belanda pertama kali di nusantara terjadi pada 1596 oleh Cornelis de Houtman. Ia dan rombongan tiba di pelabuhan Banten. Melihat pelabuhan Banten yang strategis, dia bermaksud untuk memonopoli perdagangan namun mendapat penolakan dari rakyat Banten.
Di tahun 1959, armada van Heeskereck mendarat di Banten dan melakukan aktivitas perdagangan. Armada berlanjut mengaruhi lautandan mencapai Maluku di tahun berikutnya.
Kedatangan mereka justru disambut baik rakyat Maluku yang saat itu sedang berkonflik dengan Portugis.
4. Inggris
Awalnya Inggris mengandalkan pelabuhan Lisabon untuk mendapatkan rempah-rempah yang murah dari Indonesia. Namun akibat konflik dengan Portugis, Inggris terpaksa mencari sendiri rempah-rempah di tempat asalnya.
Inggris berhasil menguatkan kedudukan mereka di India dan membentuk kongsi dagang bernama East India company. Dari India, para pelaut dan pedagang ingris berangkat ke Kepulauan Nusantara dan meramaikan perdagangan rempah-rempah.